Kamis, 08 Desember 2016

Naskah Drama CALIGULA Bagian 1

Berikut ini akan kami sajikan sebuah naskah drama karya Albert Camus dengan judul Caligula

DRAMATIC PERSONAL
CALIGULA                                                           UMUR ANTARA 27-30 TAHUN
CAESONIA                                                           GUNDIK CALIGULA, UMUR 35 TAHUN
HELICON                                                              SAHABAT CALIGULA
SCIPION                                                               UMUR 17-20 TAHUN
CHEREA                                                                PENYAIR UMUR 30-35 TAHUN
BANGSAWAN TUA                                          UMUR 70-75 TAHUN
BANGSAWAN I                                                 UMUR 45 TAHUN
BANGSAWAN II                                                UMUR 50 TAHUN
BANGSAWAN III                                               UMUR 50-55 TAHUN
MEREIA                                                                UMUR 55-60 TAHUN
MUCIUS                                                               UMUR 33-35 TAHUN
LEPIDUS                                                               UMUR 55-60 TAHUN
PENGAWAL-PENGAWAL                              ANTARA 30-40 TAHUN
ORANG-ORANG                                               UMURNYA BERAGAM
PENYAIR-PENYAIR                                          UMURNYA BERAGAM

ADEGAN 1

BALAIRUNG ISTANA KERAJAAN (RUMAH CALIGULA)
SEJUMLAH BANGSAWAN, PENGAWAL DAN LAIN-LAIN SEDANG BERKUMPUL DI  BALAIRUNG, MEREKA TAMPAK GELISAH

BANGSAWAN I
Belum juga ada berita

BANGSAWAN II
Kemarin tidak, begitupun hari ini

BANGSAWAN III
Tiga hari tanpa ada berita

BANGSAWAN TUA
Pesuruh pergi, pesuruh datang, jawab yang dibawa selalu geleng kepala “Tidak ada”

BANGSAWAN II
Jangan kelewat cemas, nanti juga ia kembali seperti dulu lagi

BANGSAWAN TUA
Sebelum ia pergi, aku lihat ada sinar ganjil di matanya

BANGSAWAN I
Aku pun melihatnya. Bahkan aku bertanya padanya. Apa ada yang kurang?

BANGSAWAN III
Apa jawabnya?

BANGSAWAN I
“Tidak ada”. Hanya itu

HENING SESAAT, HELICON MASUK SAMBIL MENGUNYAH SESUATU

BANGSAWAN III
Gelisah kita dibikinnya

BANGSAWAN II
Mengapa? memang begitu adat orang muda

BANGSAWAN TUA
Tuan benar. Orang muda selalu lemah hati

BANGSAWAN I
Apa betul begitu?

BANGSAWAN TUA
Tentu. Satu gadis hilang, selusin gantinya

HELICON
O! Jadi Tuan kira dibelakang ini ada soal perempuan?

BANGSAWAN II
Apalagi kalau bukan itu!? Tapi untunglah kesediahn tidak berlangsung lama. Apakah ada diantara kita yang sanggup berdukacita karena kehilangan seseorang lebih dari setahun?

BANGSAWAN I
Tak seorang pun yang dapat

BANGSAWAN TUA
Hidup akan pahit sekali kalau kita sanggup menjalankan itu

BANGSAWAN I
Memang. aku misalnya, aku kehilangan istriku tahun yang lalu. Aku menangis sejadi-jadinya, sudah itu aku mencoba melupakannya. Kadang-kadang aku masih bisa merasakan, tapi untunglah keadaan ini tak sering

BANGSAWAN TUA
Ya. Alam adalah dukun yang baik


ADEGAN 2


BANGSAWAN I
bagaimana, ada kabar?

CHEREA
Belum

HELICON
Ayolah tuan-tuan. Tak ada gunanya bercemas hati

BANGSAWAN I
Memang

HELICON
Walau susah, keadaan tak akan berubah…. Sekarang sudah waktunya makan

BANGSAWAN TUA
Betul. kita jangan menyangka yang bukan-bukan

CHEREA
Hatiku tak begitu senang. tapi segalanya kelihatan lancar. Sebagai seorang pemimpin dia boleh disebut penjelmaan dari kesempurnaan

BANGSAWAN II
Ya, pemimpin yang sesuai dengan keinginan kita, hati-hati walaupun tak berpengalaman

BANGSAWAN I
Apa yang kau risaukan? Tak ada alasan untuk meratap seperti itu. Ia cinta pada Drusila, atau katakanlah bahwa cintanya kepada Drusila melebihi cinta kakak pada adik. Menjijikan memang. Kelewatan sekali untuk menjadikan seluruh warga ribut hanya karena gadis itu mati

CHEREA
Mungkin. Tapi seperti yang kukatakan, hati saya tak begitu senang. Keadaan ini menggelisahkan saya

BANGSAWAN TUA
Memang tak akan ada asap jika tidak ada api

BANGSAWAN I
Tapi bagaimanapun juga, demi kepentingan Negara, ia tak boleh menjadikan….menjadikan perbuatan yang akan disesalinya ini menjadi bencana nasional. Mungkin hal itu memang telah terjadi, tetapi makin tidak dibicarakan, makin baik

HELICON
Bagaimana tuan tahu begitu pasti, Drusila yang menjadi sebab?

BANGSAWAN II
Siapa lagi kalau bukan dia!?

HELICON
Mungkin juga bukan siapa-siapa. Begitu banyak alasan yang dapat dikedepankan. Tapi memang justru alasan yang begitu yang dimunculkan!

SCIPION MASUK. CHEREA BERJALAN MENEMUINYA


ADEGAN 3

CHEREA
Ada kabar?

SCIPION
Belum. Kecuali kabar-kabar dari beberapa warga yang telah merasa melihat dia kemarin malam di tempat hiburan dan ada juga yang melihat dia sedang lari dalam hujan badai

CHEREA
Dengan hari ini sudah tiga hari

SCIPION
Ya. Aku ada di situ, mengikuti dia seperti biasa. Ia hampiri jenazah Drusila, dipukulnya dengan dua jari, sudah itu ia seolah-olah tenggelam dalam pikirannya. Kemudian ia berbalik lalu berjalan keluar dengan tenang…. Sejak itu kita mencari dia…. Dengan sia-sia

CHEREA
Dia terlalu asyik dengan kesusasteraan

BANGSAWAN I
Ah, maklumlah dalam umur begitu mu…(Dipotong)

CHEREA
Umur memang, tapi tidak dalam kedudukannya. Seorang pemimpin yang berjiwa seni adalah sesuatu yang salah. Tapi biasanya pemimpin-pemimpin seperti itu cukup punya perasaan untuk mengingat bahwa dia adalah abdi rakyat

BANGSAWAN II
Dan menyebabakan keadaan jadi lancar

BANGSAWAN TUA
Satu manusia, satu pekerjaan…. Demikian seharusnya

SCIPION
Apa yang harus kita lakukan, Cherea?

CHEREA
Tidak ada

BANGSAWAN II
Kita hanya bisa menunggu. Jika ia tidak kembali, maka gantinya harus kita carikan. Diantara kita….Tidak kurang calon

BANGSAWAN I
Memang. Tapi yang kurang adalah calon yang tepat

CHEREA
Misalkan ia kembali dengan hati yang berang?

BANGSAWAN I
Ah, Ia masih muda, nanti kita tunjukan pikiran yang sehat padanya

CHEREA
Dan kalau ia tidak mau terima, bagaimana?

BANGSAWAN I
Dalam keadaan seperti ini sahabat, jangan lupa, bahwa aku pernah menulis buku tentang revolusi. Isinya dapat kau temui segala petunjuk

CHEREA
Nanti kulihat, tapi aku lebih suka membaca bukuku sendiri

SCIPION
Saya permisi

CHEREA
Dia marah

BANGSAWAN TUA
Scipion masih muda sekali, anak muda selalu seperasaan

HELICON
Ah, Scipion tak masuk hitungan

SEORANG PENGAWAL MASUK

PENGAWAL
Tuan Caligula kelihatan di taman samping

SEMUA KELUAR


ADEGAN 4


PANGGUNG SUNYI BEBERAPA SAAT. CALIGULA MASUK DARI SEBELAH KIRI. RAMBUTNYA BASAH, SELURUH BADANNYA BERKERINGAT, PAKAIANNYA BERANTAKAN ACAK-ACAKAN, MATANYA NANAR. KEMUDIAN IA MENDEKATI CERMIN YANG TERGANTUNG DI TAMAN ATAS BOLA LAMPU TAMAN. IA MELIHAT BAYANGAN WAJAHNYA LALU MENGAMATINYA, MERABA-RABA WAJAHNYA. IA DUDUK DENGAN LESU, HELICON MASUK DARI KIRI, WAKTU MELIHAT CALIGULA IA BERHENTI DIUJUNG PANGGUNG DAN MEMPERHATIKANNYA. CALIGULA MEMBALIK DAN MELIHAT HELICON. HENING SEKEJAP


ADEGAN 5


HELICON (Dari ujung panggung)
Selamat pagi, Tuan

CALIGULA (Datar)
Selamat Pagi, Helicon (Hening lagi sebentar)

HELICON
Kau lelah kelihatannya

CALIGULA
Aku banyak berjalan

HELICON
Ya, kau telah pergi selama tiga hari

CALIGULA
Memang susah diperoleh

HELICON
Apa yang susah diperoleh?

CALIGULA
Apa yang kucari

HELICON
Apa itu?

CALIGULA (Datar)
Bulan

HELICON
Apa??

CALIGULA
Ya, aku ingin kan bulan

HELICON
Oh (Diam sebentar, Helicon mendekati Caligula) Dan mengapa kau inginkan bulan?

CALIGULA
Ah, ya. Itu satu barang yang aku belum punya

HELICON
O, begitu. Dan kini – sudah kau bereskan sehingga memuaskanmu?

CALIGULA
Belum. Aku tidak dapat memperolehnya

HELICON
Sayang sekali

CALIGULA
Ya. karena itu aku sangat lelah. (Diam) Helicon?

HELICON
Ya…

CALIGULA
Tak sangsi lagi. Tentu menurut pikiran kau, aku sudah gila

HELICON
kau sendiri tahu kau tidak pernah berpikir begitu

CALIGULA
Ah, betul juga… Sekarang, begini! Aku tidak gila. malahan rasanya belum pernah aku setenang sekarang ini. Apa yang terjadi padaku adalah hal yang biasa saja. Tiba-tiba aku didatangi keinginan yang mustahil. Cuma itu.  (Diam) Menurut hematku, keadaan seperti sekarang jauh sekali daripada menyenangkan

HELICON
Banyak yang sependapat dengan kau

CALIGULA
Memang. Tapi dulu aku tidak sadari ini. Kini aku tahu dunia kita ini dengan apa yang orang sebutkan susunannya, tidak bisa kita biarkan. Itu makanya aku inginkan bulan, atau kebahagian, atau hidup abadi…..
Pendeknya sesuatu yang tak masuk akal kedengarannya. tapi yang tak dapat digolongkan kepada dunia ini

HELICON
Dalam teori jelas sekali kedengarannya. Cuma dalam prakteknya hal seperti itu tak bisa dilaksanakan

CALIGULA
Kau lupa karena tidak seorang pun  yang berani mengikuti pikirannya sampai ke ujungnya, makanya tak ada yang tercapai sampai saat ini. Satu-satunya yang harus dilakukan, terus berpikir lurus dan logis. Dengan mengorbankan segalanya (Mengamati wajah Helicon) Aku pun tahu apa yang kau pikirkan. Alangkah ributnya hanya karena seorang perempuan telah meninggal. Tapi bukan itu. Memang aku ingat beberapa hari lalu seorang perempuan telah meninggal. Seorang perempuan yang kucintai. Tapi apa cinta itu? Soal tetek bengek dan aku bersumpah pada kau, bukanlah kematian yang menjadi masalah di sini. Ia tidak lebih dari suatu perlambang kebenaran, yang membuat bulan menjadi penting bagiku. Suatu kebenaran yang bersahaja, jelas bahkan hampir-hampir edan. Tapi suatu kebenaran yang susah untuk didekati dan pahit untuk dialami.

HELICON
Tapi bolehkah aku tahu , kebenaran apakah yang telah kau temui itu?

CALIGULA (Memalingkan muka, tinggi, dingin dan datar)
Manusia mati dan mereka tidak berbahagia!

HELICON
Bagaimanapun juga, kebenaran-kebenaran itu adalah kebenaran yang dapat diterima dengan ikhlas. Coba lihat orang-orang di sana, kebenaran kau tidak mengurangkan kenikmatan yang mereka alami kala menyantap makanan mereka

CALIGULA (Marah tiba-tiba)
Segala itu membuktikan bahwa aku dikelilingi oleh dusta dan penipuan diri sendiri. Aku sudah bosan! Aku mau manusia hidup dalam cahaya kebenaran. Dan aku punya kekuasaan untuk melakukannya, karena aku tahu apa yang mereka inginkan dan apa yang mereka belum peroleh. Mereka tidak mengerti dan mereka memerlukan seorang guru, seseorang yang betul-betul arif tentang apa yang mereka bicarakan

HELICON
Jangan marah tuanku, jika aku menasehati kau sedikit…. Sekarang kau harus istirahat

CALIGULA (Seperti bisaa lagi)
Tidak mungkin Helicon. aku tidak mungkin istirahat lagi

HELICON
Tetapi, mengapa?

CALIGULA
Jika aku tidur, siapa yang akan membawakan bulan untukku?

HELICON (Diam bingung)
Benar juga

CALIGULA (Berdiri dengan susah payah)
Begini Helicon, Aku dengar suara orang berjalan dan suara orang bicara. Jangan katakan apa-apa. Lupakan kau telah bertemu denganku

HELICON
Aku maklum

CALIGULA (Berjalan)
Tolonglah aku mulai saat ini

HELICON
Tidak ada alas an untuk tidak menolongmu, Tuan. Tapi pengetahuanku sangat sedikit dan perhatianku sangat terbatas. Dengan cara apa aku dapat menolongmu, Tuan?

CALIGULA
Dengan cara…. yang mustahil

HELICON
Aku akan berusaha

0 komentar

Posting Komentar