NYANYIAN
Awan akan menjadi kawan
Sepanjang perjalanan
Kalian tidak akan kesepian
Terbanglah o ruh
Terbanglah o ruh
Tuhan di seberang
Menanti kalian
Terbanglah o ruh
Terbanglah o ruh
Sementara dari langit, turun beberapa orang Nabi. Dan mereka
melayang bergelantungan pada tali-tali yang ghaib.
Di bumi, suatu padang savanna Sandek dan Oni sedang menangkap
capung atau kupu-kupu alit.
SANDEK
Bunga rumput dan alang-alang
ONI
Lebih dari sekedar keindahan. Sandek.
SANDEK
Oni. Tak pernah cukup rasanya
kata-kata dan ungkapan yang ada untuk membungkus cinta yang menggelora. Bunga
rumput dan alang-alang kuharap dapat menyembunyikan sebagian cinta itu.
ONI
Bunga rumput dan alang-alang. Lebih
dari sekedar keindahan. Kau persembahkan kehidupan. Harapan. Dan apa lagi yang
sedang kau tangkap?
SANDEK
Capung, Kupu-kupu. Kumbang.
ONI
Lebih dari sekedar keindahan. Kau
tumbuhkan lagi apa-apa yang kemarin musnah.
SANDEK
Oni.
ONI
Sandek.
SANDEK (Menatap langit)
Bapak!
ONI
Mudah-mudahan bapak selamat.
SANDEK
Ya, supaya segera kita bisa selamatan
NYANYIAN
Terbanglah o ruh
Terbanglah o ruh
NABI
Semar.
(Semar segera menanggalkan peran Waska. Juga kedua temannya)
SEMAR
Nabi.
RANGGONG/BOROK
Hormat dan salam kami, Nabi
NABI
Semoga Tuhan memberkati kita semua
NYANYIAN
Amin.
NABI
Malam ini tontonan kamu lain sekali.
Apa judulnya?
SEMAR
Ozone atawa Orkes Madun Nomor 4
NABI
Juga kisah cinta seperti yang
sudah-sudah?
SEMAR
Science Fiction
RANGGONG
Secara popular seperti lakon-lakon ala
Flash Gordon.
BOROK
Atau seperti film anak-anak Gogle V
dan Gaban
NABI
Memang lakon untuk anak-anak?
SEMAR
Untuk semua umur. Karena lakon ini
akan membicarakan sekitar persoalan umur dan uzur
NABI
Kedengarannya sangat menarik. Siapa
tokoh utamanya?
SEMAR
Tokoh utama dalam lakon ini, seperti
yang sudah-sudah, Waska di manusia hebat perkasa itu. ceritanya sekarang ia
sedang kebingungan justru setelah ia Berjaya menandingi alam kalau boleh di
sebut Tuhan. Dengan ilmu dan teknologinya yang maha canggih Waska telah
berhasil melawan waktu, melawan ajal selain ia Berjaya secara ekonomis. Di
tengah kejayaannya itu sebagai manusia, ia kini terbengong-bengong tidak tahu
lagi mau apa. Tiba-tiba ia kehilangan arah. Kehilangan tuju. Kehilangan makna,
ia merasa sia-sia. Dan cilakanya, ia merasa dimusuhi alam serta hidup karena ia
tidak pernah mati.
NABI
Tidak pernah mati?
SEMAR
Tidak pernah mati
RANGGONG
Juga tangan kanannya, Ranggong
BOROK
Juga tangan kirinya, BOROK
NABI
Kasihan. Betapa sengsaranya hidup
mereka.
SEMAR
Karena itulah kenapa sekarang mereka
bertiga sedang mengarungi galaksi demi galaksi mencari mati.
NABI
Mencari mati
SEMAR
Mencari mati
NABI
Apakah belum juga terbit niat Waska
untuk membuka-buka kita lama dan kitab suci?
SEMAR
Bagi Waska, agama sudah seperti
Negara. Tidak menarik. Sudah beku, katanya. Ia membutuhkan sesuatu yang hidup
karena ia adalah jiwa yang hidup.
(Seketika
kedengaran bunyi sinyal tanda bahaya)
BOROK
Modar!
RANGGONG
Waska, kita sedang menuju sebuah Nebula.
Pesawat tiba-tiba di luar control.
SEMAR
Permisi tuanku, saya akan kembali
memainkan tokoh Waska itu.
NABI
Mau kemana kalian?
WASKA
Ke bulan.
(Sekarang semua lampu sinyal berkedip-kedip sementara lampu
penerangan padam)
RANGGONG
Ada kekuatan aneh
BOROK
Modar! Hujan meteor!
WASKA
Kitalah kekuatan itu! tidak ada yang
aneh. Primitive! Kitalah ruh itu. kalau ada ruh lain kita pertentangkan ruh
kita. Jangan gampang panik. Hanya orang-orang bodoh yang suka panik.
RANGGONG
Arah pesawat kita tidak menentu. Semua
tanda dan system tiba-tiba macet
WASKA
Kita yang menentukan arah. Kita yang
menentukan system. Dan kita telah tentukan arah kita. Bulan!
(Pesawat itu berpusing-pusing di tengah hujan meteor. Cahaya
sebentar-sebentar berganti warna sekilat-sekilat dan deru pun bergemuruh
bercampur bunyi pesawat)
NABI
Apapun yang dilakukan mereka tidak
cukup kuat untuk menghalangi kita berdoa.
WASKA
Oh, kotornya angkasa! Rongsokan di
mana-mana
BOROK
Modar!
RANGGONG
Sampah teknologi di mana-mana. Bangkai
roket siapa itu? awas! Hampir saja bangkai-bangkai itu menabrak kita.
NABI
Berdoa!
BOROK
Itu pasti rongsokan satelit Rusia!
RANGGONG
Bukan. Satelit Amerika! Kelihatan
genit bentuknya!
WASKA
Musa. Musa.
NABI
Berdoa!
BOROK
Oh, lihatlah monyet yang
melayang-layang itu.
RANGGONG
Dan anjing itu! dan apa itu!?
BOROK
Betapa kotornya angkasa. Semua berasal
dari bumi kita.
RANGGONG
Belum tentu. Siapa tahu di keluasan
tanpa batas ini misteri bertahta, berlapis-lapis sama gas-gas berlapis-lapis.
Siapa tahu!?
WASKA
Adam. Adam.
NABI
Berdoa!
WASKA
Oh, bau apa ini?
RANGGONG
Wanginya. Wanginya.
BOROK
Modar! Harumnya!
WASKA
Ilusi! Ilusi!
RANGGONG
Bukan ilusi, Waska. Betul-betul wangi.
BOROK
Betul-betul harum, Waska.
WASKA
Tidak mungkin!
RANGGONG
Kita sedang menyebrangi samudera yang
tidak mungkin itu. tidak ada lagi yang tidak mungkin. Tidak ada lagi ilusi.
Tidak ada lagi impian. Tidak ada lagi kenyataan. Semua berbaur sekarang. Yang
fana dan yang baka. Yang maya dan yang nyata.
BOROK
Modar! Harumnya. Kita seperti tersesat
dalam hutan melati dan kenanga.
WASKA
gayah, oh kekosonganku
gayah, oh kekosonganku
Gayah, oh rinduku yang nelangsa
RANGGONG
Itulah makam itu
BOROK
Itu sinar! Itu cahaya!
RANGGONG
Itu makam seorang pahlawan yang
menolak tirani, seorang pahlawan yang menolak tahta manusia sebagai tahta
Tuhan. Pahlawan itu seorang Ibu sederhana, Siti Masitoh namanya
NABI
Beroda! Keburukan dan kebaikan.
Kejahatan dan kebajikan sama memerlukan doa
BOROK
Waska menangis, Ranggong
RANGGONG
Kamu menangis, Waska
(Waska segera bangkit. Berang)
WASKA
Siapa yang menangis? Saya tidak pernah
menangis! Saya tidak pernah menangis! Bahkan ketika bayi juga saya tidak pernah
menangis! Saya tidak pernah menangis karena seluruh tubuh saya sudah membatu.
(Gemuruh deru hilang. Cahaya kembali normal)
RANGGONG
Badai sudah kita lewati dan pesawat
ini kembali di bawah control kita.
WASKA
Bulan
BOROK
Bulan
RANGGONG
Indahnya kematian
NABI
Berdoa
NYANYIAN
Awan akan jadi kawan
Sepanjang perjalanan
Kalian tidak akan kesepian
Terbanglah oh ruh, Terbanglah oh ruh
Tuhan di seberang, Menanti kalian
Terbanglah oh ruh, Terbanglah oh, ruh
(Rombongan nyanyian tadi selanjutnya bergerak ke suatu ufuk dalam
siluet. Sementara rombongan lain dalam nyanyian lain muncul sambil bergerak ke
ufuk yang lain. Sementara rombongan yang lain lagi dan lain lagi dan lain lagi
bersama.
Dalam transparan. Dalam cahaya kebiruan menjadi warna dasar.
Keculai cahaya khas yang agak kuat pada pesawat itu di mana waska,Ranggong,
borok serta robot-robotnya sedang bersiap melakukan pendaratan di bulan)
RANGGONG
Hei, kok kamu mengenakan apa itu? kita
tidak memerlukan perlindungan apa-apa lagi. Kita kan keluar dari pesawat ini
seperti kita keluar dari bus kota. Segera kita akan terkulai lemas di kawah itu
dan segera tubuh kita akan melayang-layang hampa. Buang itu helm dan tabung
oksigen.
(Dengan senyum simpul Borok tidak peduli dan terus saja mengenakan
segala macam pakaian perlindungan serta segala peralatan untuk menjejakkan
kakinya di padang hening lembut sang rembulan. Juga Waska, ia bersiul malah.
Entah apa lagunya. Riang sekali dia)
RANGGONG
Hei, kamu juga Waska? Hei, Hei! Kalian
ini mau apa sebenarnya? Mau piknik atau mau riset?
(Kedua
kawannya sama sekali tak peduli)
RANGGONG
Kalian jadi mau mati atau nggak sih?
BOROK
Lihat ini?
(Tangan
kirinya menggenggam)
WASKA
lihat Ini!
lihat Ini!
(Tangan
kirinya menggenggam)
WASKA
kau tahu apa isinya ini?
kau tahu apa isinya ini?
BOROK
Hayo, apa isinya?
RANGGONG (ternganga)
Mana saya tahu? Ah, kalian kayak anak
kecil ah
(Keduanya membuka genggaman. Kosong)
BOROK
Kematian
WASKA
kematian sudah di tangan. Jangan risau. Jangan bimbang. Kapan saja kita mau mati, kita lepaskan pakaian yang berat ini dan helm yang tidak berperasaan ini. Tapi bagaimanapun kita perlu bikin sedikit upacara. Jadi kita pakai dulu ini semua. Kita nikmati sejenak hidup. Kita mainkan sejenak hidup. Kita ledek sejenak hidup. Sambil kita saksikan apa-apa saja yang berubah di satelit yang hening dan romantic ini. Setelah puas, kita akan ucapkan salam perpisahan kepada hidup sambil melepaskan helm ini dan melempar jauh-jauh tabung oksigen ini.
kematian sudah di tangan. Jangan risau. Jangan bimbang. Kapan saja kita mau mati, kita lepaskan pakaian yang berat ini dan helm yang tidak berperasaan ini. Tapi bagaimanapun kita perlu bikin sedikit upacara. Jadi kita pakai dulu ini semua. Kita nikmati sejenak hidup. Kita mainkan sejenak hidup. Kita ledek sejenak hidup. Sambil kita saksikan apa-apa saja yang berubah di satelit yang hening dan romantic ini. Setelah puas, kita akan ucapkan salam perpisahan kepada hidup sambil melepaskan helm ini dan melempar jauh-jauh tabung oksigen ini.
RANGGONG
Jadi?
BOROK
Lengkapilah dulu dirimu dengan segala
macam pakaian dan alat seolah-olah kamu tidak hendak mati. Seolah-olah kamu
Neil Armstrong yang primitif itu, takut-takut menginjakkan kaki di tanah gembur
sang rembulan.
WASKA
kita kan menjejakkan kaki kita di kawah Tycho di mana bersilangan dua berkas cahaya yang pernah disapukan Kandinsky.
kita kan menjejakkan kaki kita di kawah Tycho di mana bersilangan dua berkas cahaya yang pernah disapukan Kandinsky.
BOROK
Segeralah. Kita akan menonton teater
murni yang paling memesona.
WASKA
Kita akan saksikan koreografi hening
dengan iringan kebeningan musik hening
BOROK
Kasih tangan
(Lalu ketiga tangan kiri mereka beremasan dan teracung ke atas)
WASKA
kita adalah trisula yang akan menerobos langit.
kita adalah trisula yang akan menerobos langit.
(Lalu tak ada suara dan tak bunyi sama sekali. Hening. Dan segala
sesuatu menjadi kebiruan)
WASKA
Kita turun
BOROK
Bulan
RANGGONG
Alangkah hening bening kematian.
Keindahan tak berkesudahan
(Lalu ketiganya turun begitu rupa seperti memasuki suatu
kenikmatan yang menelerkan. Dalam pakaian dan helm masing-masing yang memberati
mereka turun. Setengah mengapung mereka. Setengah menari mereka.
Beberapa saat mereka Cuma seperti itu. menari? Mengapung?
Koreografi hening dalam bentuk musik hening. Selanjutnya Waska diam. Hanya
sesekali oleng. Ia seperti sedang menatap sesuatu di kejauhan. Ranggong juga
begitu. Borok juga begitu. kalau nanti mereka bercakap pastilah suara mereka
berbeda karena mereka menggunakan hubungan radio)
WASKA
Indahnya
RANGGONG
Semuanya gemulai di sini
BOROK
Modar! Masing-masing bergerombol.
Setiap gerombolan bergerak, berjalan, oh, tidak. Lebih tepat mereka disebut
menari
RANGGONG
Semuanya gemulai di sini
WASKA
Indahnya
BOROK
Mereka menyanyi tapi suara mereka
segera menjadi lampau dan hampa
RANGGONG
Semua rombongan bergerak menari menuju
ke suatu sumber cahaya di suatu perbukitan
BOROK
Apennines
RANGGONG
Bukan. Bukit lain yang tidak sempat
direkam oleh misi manapun
WASKA
Sebetulnya hidup itu indah. Bukan.
Bukan hidup. Alam. Ya, sebenarnya alam itu indah. Dan bagi alam tak ada hidup tak
ada mati
BOROK
Tak habis-habisnya rombongan demi
rombongan bergerak menari menyanyi menuju bukit itu.
RANGGONG
Ternyata telah terjadi suatu perubahan
besar di bulan dan kita luput mengikutinya karena selama ini kita begitu
terpukau oleh rahasia Saturnus
WASKA
Menara-menara dan kubah-kubah plastis
dari cahaya. Berjuta berlaksa menara dan kubah sama sekali tidak menyesakkan
ruang karena semuanya terbangun oleh cahaya. Warna tak terumuskan dan garis
bahkan lebih alit dari benang cahaya
BOROK
Pembangunan. Pembangunan. Apa yang
terjadi di bulan ini bukan lagi teknologi tapi sudah mendekati aji-aji. Lebih
canggih. Ultra-Super-High-Tech! semua serba ultra!
RANGGONG
Waska, lihat diantara para pemain
dawai
WASKA (Ternganga)
Gayah, Gayahku! Ia diantara para penyanyi.
Ia rupanya penyanyi utamanya. Soloist! Sopranoku! Penyanyiku!
(Ketiganya munur seolah seang menyaksikan suatu pertunjukan yang
menakjubkan)
WASKA
Merdunya ia menyanyi
RANGGONG
Merdunya
BOROK
Oh, aria dari opera yang mana? Siapa
penciptanya?
RANGGONG
Sepertinya ia sendiri penciptanya.
Semua orang menciptakan nyanyian sendiri-sendiri tapi begitu rupa jalinan
mereka seolah mereka satu jiwa
BOROK
Seluruh tubuh Bi Gayah yang muda
seperti ikut mengalir bersama nyanyian itu
WASKA
Cantiknya ia menyanyi
(Muncul
Gayah bersama para penyanyi lain dalam arakan hening penuh cahaya kemilau.
Mereka menyanyi tanpa suara. Juga ketika Bi Gayah menyanyi tunggal tanpa suara)
0 komentar
Posting Komentar