Rabu, 14 Desember 2016

Naskah Drama Orkes Madun 2 Bagian 9

RANGGONG
Kamu tidak pake kostum khusus dalam perampokan nanti?

DEBLENG
Ya, Borok. Aku kira kamu paling cocok mengenakan kostum ala bandit Chicago seperti dalam film

BOROK
Modar! Gue bandit terbesar, lebih besar dari Alcapone, gua nggak mau tiru-tiru

DEBLENG
Gue mau pake topeng biar serem. Habis muka gua klimis

JONATHAN(Muncul)
Waska

SEJAK TADI WASKA ASYIK DENGAN IMPIAN DALAM KEPLANYA, DAN KALI INI IA MENGHISAP CANGKLONG, NIKMAT SEKALI

JONATHAN
Kamu tidak pengen berlayar lagi?

WASKA
Aku sudah tua

JONATHAN
Aku dengar kamu telah minum jamu….

WASKA
Maksudku aku  punya pekerjaan lebih besar

JONATHAN
Amarah maksudmu?

WASKA
Apalah namanya tapi yang terpenting besar dan penting buat kemanusiaan

JONATHAN
Kalimatmu besar sekali

WASKA
Tapi masih kecil dibanding mulutmu

JONATHAN TERSENYUM SEMENTARA MEMIKIRKAN CARA LAMA UNTUK MEMOJOKAN PIKIRAN, SIKAP SERTA RENCANA SAHABATNYA YANG EDAN ITU

WASKA
Aku bukan anak-anak, Jonathan

JONATHAN
Apa betul kita sedang bertengkar? Aku kira sejak beberapa hari yang lalu aku hanya sedang berusaha mengembalikan kamu kepada kamu yang dulu, kamu yang kaya akan ketawa, kaya akan dongeng-dongeng, kaya akan leleucon-lelucon

WASKA
Dulu memang aku paling pintar menghibur diriku atas keburukan keadaan ini. Tapi ketawa yang berulang-ulang itu telah menjelma menjadi amarah, dongeng telah menjadi keluh dan telah menjelma menjadi rumusan-rumusan, lelucon sampai pada  puncaknya dan telah menciptakan kesimpulan-kesimpulan serta sikap-sikap

JONATHAN
Tapi rumusan-rumusan, kesimpulan-kesimpulan da sikap-sikapmu sangat gegabah dan kacau balau karena semuanya bertolak dari amarah. Waska, aku tak hendak berdebat lebih panjang dan lebih ruwet. Marilah kita sederhana saja berpikir. Terus terang, jalanmu jalan keliru, jalan yang meninggalkan akal budi, jalan yang akan lebih memburukan keadaan, jalan yang tidak akan menolong sama sekali, jalan….

WASKA
Lalu apa yang kamu sarankan? Tetap ketawa-ketawa, menciptakan dongeng-dongeng, lelucon-lelucon?

JONATHAN
Aku hanya menyarankan agar kamu berlaku wajar saja

WASKA
Wajar itu bagaimana? Sopan itu wajar? Kaya itu wajar?

JONATHAN
Aku bisaa berurusan dengan harmoni, aku….

WASKA
Kamu mau menyinggung soal keselarasan alam? Dalam rangka ini pastilah kejahatan penting adanya

JONATHAN
Begini, Waska. Bagaimana  pun perbuatan jahat….

WASKA
Berhentilah kau nyap-nyap. Akuilah sebenarnya kamu tidak pernah berpikir. Sekarang dengarkanlah pokok-pokok pikiran saya. Aku sampai pada kesimpulan bahwa pada hakekatnya semua orang jahat, atau sebaliknya, semua orang baik. Karenanya, apa pun yang dilakukan orang adalah jahat tapi juga sebaliknya, baik. Jadi apa pun yang kulakukan adalah jahat dan baik, seperti apa yang dilakukan guru taman kanak-kanak. Tapi seandainya apa yang kulakukan adalah jahat semata-mata, maka kejahatan orang lain pastilah akan berlipat lagi ukurannya

JONATHAN
Kamu kehilangan sesuatu tapi kamu tidak menyadarinya, Waska. Cobalah sebentar kenangkan semuanya secara utuh. Berlakulah adil, timbanglah satu demi satu dari seluruh yang kamu miliki

WASKA
Janganlah mencoba mengorek-ngorek masa lampauku. Sentimental! Dan lagi apakah kamu kira ketika aku berlayar dulu, ketika aku menjadi kelasi lantaran didorong oleh romantic keremajaan kelaurga ningrat? Seperti romantic semangat kesenianmu yang penuh skandal itu?

JONATHAN
Waska!

WASKA
Tidak, Jonathan. Segala tindak-tandukku, langkah-langkahku, sepak terjangku, semua perbuatanku didorong oleh semangat mencari makan sebagaimana layaknya jenis hewan lainnya. Dan segala ocehanmu tentang akhlak, budi pekerti, moral dan tetek bengek lainnya. Sekarang aku tahu, hanyalah tetek bengek orang yang kenyang dan tidak untuk orang yang lapar. Mereka mempeributkan semua itu hanyalah agar waktu makan mereka tida terganggu. Dan segala omong kosong itu secara bangga kaunyanyikan di mana-mana dan kamu mendapatkan tepuk tangan, lemparan bunga, lemparan uang, lemparan makanan, bahkan lemapran kehormatan. Suatu skandal terbesar yang tak pernah terungkap!

JONATHAN
Sebentar, Waska! Kamu ngaco! Amarahmu tak ketentuan arah!

WASKA
Amarahku memang ke segenap arah

JONATHAN
Terus terang aku tak berkehendak berdebat soal kesenianku, apalagi soal lainnya, karena pikiranmu belingsatan. Tapi satu hal, kamu sendiri tahu kesenian yang kamu bicarakan sudah lama aku tinggalkan dan kamu sendiri juga tahu bagaimana selama ini aku menulis serta menyanyi tentang kalian, tentang kamu!!

WASKA
Kalau begitu, kamu sedang memainkan skandal yang lain dan mungkin yang lebih besar lagi. Jontahan, ternyata jiwamu cacingan, atau mungkin kamu idiot tanpa diketahui sejarah. Selama ini kamu mengira nyanyian kamu, kesenian kamu mewakili kelaparan kami, amarah kami!? Cuah! Ilusi! Dan lebih dari itu, sambil membungkam rasa persahabatanku padamu, aku menuduhmu, aku mendakwa kamu mengatasnamakan kami, penderitaan-penderitaan kami dan kamu mendapat keuntungan dan kehormatan

JONATHAN
Dakwaanmu terlalu berat

WASKA
Tapi masih terlalu ringan dibanding penipuan-penipuanmu. Dan ketahuilah, nasehat-nasehatmu adalah pepatah-pepatah kuno yan sudah mati. Karenanya, pergilah

JONATHAN
Aku menyesal sekali, persahabatan kita yang berpuluh tahun berakhir seperti ini. Maksudku, kamu putus secara sepihak dan keji seperti itu. Tapi sebelum segala sesuatunya berakhir aku minta supaya kamu sudi mendnegarkanpenjelasan-penjelasanku tentang kesenian saya, tentang ahlak dan nilai persahabatan

WASKA
Kamu ingin mengatakan bahwa kesenian penting untuk menajga kesenimbangan supaya manusia jangan cepat sinting. Kamu juga ingin mengatakan bahwa ahlak tidak ada hubungannya dengan makan dan tidak makan. Nah, aku telah mengucapkannya, cukup bukan? Jonathan, terus terang emosiku mulai mbuldak dan amarah sudah di puncak, karena tiba-tiba aku merasa dikalahkan oleh penjahat lain yang jauh lebih besar, yaitu kamu. Kejahatan yang tengah kuhidupi mendapatkan saingan berat dari kesenianmu dan aku tak mau disaingi. Nah, aku minta tinggalkan tempat ini

JONATHAN
Aku masih  punya beberapa hal….

WASKA
Simpan saja atau nyanyikan buat orang lain

JONATHAN
Sebelum aku meninggalkan tempat ini, bagaimana kalau kita minum-minum dulu di warung, setidak-tidaknya kita masih bisa mengenangkan tahun-tahun persahabatan kita.
(Waska menyalakan cangklongnya)
Sebenarnya aku sangat tersinggung sekali, tapi aku tahu kamu dalam keadaan yang tidak normal. Bagaimana kalau malam ini aku usulkan the teko ala Tegal
(Waska kelihatan naik turun napasnya)
Waska….

WASKA (Teriak)
Borok!

JONATHAN
Jangan keterlaluan. Saya akan pergi
(lalu jonathan melangkah)
Kapan-kapan aku akan datang lagi Waska

SUARA KERETA API

WASKA
Malam betul-betul tua, umang-umang

SEMUA
Ya, Bapa

WASKA
Kota sudah tidur, anak-anakku

SEMUA
Ya, Bapa

WASKA
Merayap, merayap, anak-anakku

SEMUA
Ya, Bapa

WASKA
Pilih rumah yang paling bagus, anak-anakku

SEMUA
Ya, Bapak

WASKA
Ranggong!

RANGGONG
Ranggong di sini, Waska, di becak nomor tiga belas

WASKA
Debleng!

DEBLENG
Di sini, Waska. Di balik tong sampah

WASKA
Gustav!

GUSTAV
Di bawah jembatan, Waska

WASKA
Borok!

BOROK
Gua di kuburan cina, Waska

WASKA
Japar!

JAPAR
Aku dalam buskota, Orang tua

WASKA
Engkos!

ENGKOS
Gua di apsar, Waska, di pasar

WASKA
Menetas. menetas

SEMUA
Ya, Bapak

RANGGONG
Seratus tiga puluh bank

SEMUA
Gedor

BOROK
Empat ratus pabrik

SEMUA
Gedor

BOROK
Empat ratus pabrik

SEMUA
Gedor

DEBLENG
Ribuan Toko-toko

SEMUA
Gedor

DEBLENG
Ribuan toko-toko

SEMUA
Gedor

BUANG
Ribuang warung-warung

SEMUA
Gedor

BUANG
Ribuan warung-warung

SEMUA
Gedor

WASKA
Yak, yak, yak

JONATHAN
Kamu pikun

SEMUA
Gedor

BIGAYAH
Je, kayak pasar malam

SEMUA
Gedor

BIGAYAH
Je, bagi dong. Gua juga pengen makan

SEMUA
Gedor

BIGAYAH
Je, pake gigi emas semua

SEMUA
Gedor

BIGAYAH

Pake emas, pake intan, pake sutera, pake bedak, pake gincu, pake kitek, pake parfum, pake kacamata, pake stoking, pake-pake, pake-pake, pake-pake….

0 komentar

Posting Komentar