Rabu, 14 Desember 2016

Naskah Drama Orkes Madun 2 Bagian 8

BOROK
Jangan ketawa-ketawa, ya

BOROK DAN RANGGONG TIBA-TIBA MUNCUL. JURU KUNCI DAN ANAKNYA DIAM SAJA

JURU KUNCI
Jangan kaget nak. Kalau mendengar suara, babeh yakin ini suara arwah

BOROK
Jangan macam-macam. Kalian bisa modar

JURU KUNCI
Wah, ini pasti calon pencuri

BOROK
Kami biangnya. Berdiri dan jangan banyak mulut!

JURU KUNCI
Biang atau bukan tapi sama-sama suka mencuri, kan? (Ketawa) biang roti, biang gula, biang pencuri, biang keladi… Rupanya ada banyak biang. Aduh, biang-biang (Ketawa)

HAMPIR SAJA BOROK MENERKAMNYA. TAPI RANGGONG SEGERA MENGHALANGINYA

BOROK
Dia mempermainkan kita

RANGGONG
Tidak. Justru dia mempermainkan dirinya

BOROK
Dia membuang waktu

RANGGONG
Tidak. Waktu membuang dia

JURU KUNCI
Ya, situa ini memang berada di luar waktu karenanya si tua ini gampang tertawa (Ketawa)

BOROK
Modar! Modar!

ANAKNYA
Hati-hati Beh, mereka serius. Matanya merah

JURU KUNCI
Jangan. Jangan serius, nanti gampang sakit mata. Hidup ini gampang-gampang susah. Karenanya jangan dibikin gampang. Tapi juga jangan dibikin susah. Sedeng-sedeng saja (Ketawa)

RANGGONG
Sudah, pak kunci? Sudah bicaranya?

JURU KUNCI
Sudah, sudah. Silakan kalau mau bicara

RANGGONG
Kami ke sini bermaksud…

JURU KUNCI
Tahu. Tahu. Tentang itu aku tahu. Pilih saja beberapa helai. Semuanya kain kafan dari mayat yang masih hangat

RANGGONG
Kami tidak memerlukan kain kafan. Malam ini kami hanya perlu petunjuk bapak

JURU KUNCI
Petunjuk apa?

RANGGONG
Kami perlu lima belas kuburan bayi

JURU KUNCI
Baru? Lama? Sedang?

RANGGONG
Baru

JURU KUNCI
Saya hapal di mana mereka semuanya. Kompleks kuburan ini seperti perkebunan saja buat saja. Menghasilkan (Ketawa)
Ikutlah. Satu sama lain berpencar, jelas. (Ketawa) Sebentar. Kita belum merundingkan segi bisnisnya, kan?

RANGGONG
Maksudmu apa?

JURU KUNCI
Berapa kalian mau bayar? (Ketawa)

BOROK
Bereslah itu!

JURU KUNCI
Ha, kalian ternyata satu pengalaman lagi. Camkan. Kata beres justru yang paling gak beres (Ketawa) Jadi, berapa?

RANGGONG
Dua ratus satu lobang

JURU KUNCI
Dua ratus? Nggak satu ribu

RANGGONG
Satu ribu? Nggak. Lima ratus

JURU KUNCI
Nggak

RANGGONG
Enam ratus

JURU KUNCI
Jadi. (Kepada anaknya) Total berapa, nak?

ANAKNYA
Sembilan ribu, Beh

JURU KUNCI
Bayar dimuka

SAMBIL MELOTOT, RANGGONG MENYERAHKAN UANGNYA DAN

BOROK
Modar! Modar!

JURU KUNCI
Hitung, nak

ANAKNYA
Tidak kurang, Beh

JURU KUNCI
Berangkat kita (Ketawa)

BOROK
Modar! Modar!

BEGITULAH MEREKA MELEWATI KUBURAN DEMI KUBURAN DALAM MALAM TERANG BULAN

JURU KUNCI (Menyanyi)
Terang bulan terang rezeki
Tenang badan tenanglah hati (Ketawa) Mot!
(Lalu bertumpuklan lima belas pocong mayat bayi, bagaikan tumpukan guling kecil)
Berapa jang?

ANAKNYA
Lima belas, Beh

JURU KUNCI
Bukan main capeknya. Lima belas kuburan hanya dengan dua belah tangan tua ini. Tapi omong-omong ukuran kafannya jelas kecil sekali

RANGGONG
Kami nggak butuh kain kafan. Kami akan membedah mayat-mayat bayi itu dan mengeluarkan jantungnya

JURU KUNCI
Autopsi?

BOROK
Ayolah kita kerjain, Ranggong

RANGGONG
Baskom man, baskom?

SESEORANG MENYERAHKAN BASKOM

JURU KUNCI
Sebentar, sebentar. Kalian hanya kuizinkan untuk mencopot kain kafannya saja. Lebih dari itu kalian harus mendapat izin khusus dari ahli waris mereka

RANGGONG DAN BOROK SAMA SEKALI TIDAK MENGHIRAUKAN MEREKA HANYA SIBUK MEMBEDAH MAYAT-MAYAT ITU. BAUNYA BUKAN MAIN DAN SI ANAK MUNTAH TERUS JADINYA

JURU KUNCI
Kejahatan kalian melewati batas

RANGGONG
Apa ada batas?

JURU KUNCI
Setidak-tidaknya kita ahrus  punya rasa jijik biar sedikit

BOROK
Modar! Modar!

JURU KUNCI
Berhenti. Aku bilang berhenti. Berhenti.
(Mereka terus saja membedah. dan si anak terus muntah)
Berhenti. Berhenti aku bilang. berhenti

BOROK
Modar! Gua granat duluan. Bum!

TUBUH JURU KUNCI BERSERAK

ANAKNYA
Lu bunuh babe gua?

BOROK
Modar! Bum!

TUBUH SI ANAK BERSERAK

JURU KUNCI
Gue sekarang jadi arwa

ANAKNYA
Gue juga, Beh

JURU KUNCI
Ingat, Borok. Ingat, Ranggong. Tunggu tanggal mainnya. Arwah gue dan arwah anak gue akan membalas dendam

LALU JURU KUNCI DAN ANAKNYA KELUAR SAMBIL KETAWA KAYAK HANTU. DAN BERSAMAA ITU BOROK DAN RANGGONG  PUN KETAWA MEMBAHANA

WASKA
Borok! Ranggong!

BOROK
Waska!!!

LALU SEKETIKA SEMUA ORANG TAHLIL SEMENTARA BEBERAPA YANG LAIN MENGUBURKAN MAYAT-MAYAT TADI

SESEORANG
Terkutuk! Pembunuh biadab!

SESEORANG
Semoga alam beserta isinya mengutuk mereka!

SESEORANG
Saudara-saudaraku, kami mohon janganlah mengutuk. Demi Tuhan, jangan. Karena kita semua tidak tahu apa-apa

KEMUDIAN SEMUANYA SAMA BERDOA DAN TERAKHIR MENINGGALKAN KUBURAN-KUBURAN ITU


BAGIAN KETIGA


LONCENG DUA KALI
LAGU DANGDUT DARI SEBUAH RADIO TRANSISTOR. WASKA, BIGAYAH MENARI, BOROK MENARI

RANGGONG
Kamu menang Waska

WASKA
Kita menang

BOROK
Modar! Modar!

BIGAYAH
Ubabnmu tiba-tiba hilang. Kamu pakai semir, Waska!?

WASKA
Aku tidak pake semir

RANGGONG
Kita tidak perlu pake semir

BOROK
Modar! Modar!

WASKA
Yahuy! Ini betul-betul kesenian

PADA SAAT ITU JONATHAN MENONTON SAJA DI KEJAUHAN

JONATHAN (Jauh)
Waska! Aku  punya mainan baru

BIGAYAH
Setiap detik, kamu makin gagah, Waska

WASKA
Kita menang, Gayah

RANGGONG
Kita menang, Borok

BOROK
Modar! Modar!

JONATHAN (Jauh)
Kamu tidak dengar, Waska? Aku memanggilmu

LALU SEMUA ORANG SAMA MENARI, BUKAN MAIN RAMAINYA, BETUL-BETUL MEREKA FLY. FLY. DAN DANGSUT ITU MEMANG SEDANG MEMABUKKAN MEREKA

LONCENG DUA KALI
DAJJAL MERAUNG-RAUNG

WASKA
Bising, Dajjal – bising – Barabas

RANGGONG
Bagaimana, Waska?

WASKA
Berdirilah di samping saya – juga kamu, Borok

LALU KETIGANYA BERDIRI DI PUCUK BUKIT, SEMENTARA PARA PENGIKUT MEREKA MEMENUHI LEMBAH
TERJALNYA DAERAH ITU BUKAN MAIN. DAN MATAHARI BUKAN MAIN TERIKNYA

WASKA
Sebelum dan sesudah pesta ini tidk adalagi pesta yang lebih besar dan yang lebih meriah yang memungkinkan seluruh kegembiraan kita tumpah sehingga tuntas dasar sumbernya. Pesta ini pesta kami atas suatu kemenangan karena kami akan memiliki 200.000 faja dan 200.000 senja. Anak-anakku, di bukit yang terjal ini, kekosongan kita telah sampai pada kesempurnaannya, kesepian kita yang kerontang semakin berdebu dan matahari di ubun-ubun kita memanggangnya, mermunya, meraciknya sehingga hanya topanlah yang kita tunggu hardikannya agar terciptalah badai debu yang akan menyapu sudut-sudut kota. Dalam beberapa detik lagi, kita akan mendneguskan nafas amarah kita yang dihembus oleh gas bau bacin dari eprut kita yang kosong, melanda sebagai wadah epidemic yang tak akan tertahankan oleh kota yang sombong ini. Dibukit ini kami berdiri bagaikan tiga batang lilin hitam dengan nyala ungu

JONATHAN
Waska, amarahmu berlebihan. Pidatomu bagaikan sajak cengeng penyair remaja yang cengeng

WASKA
Jangan main-main, Jonathan, gua lagi serius

JONATHAN (Jauh)
Gue juga serius. Lu yang gak serius

WASKA
Aku bisa membunuh dia. Aku marah

RANGGONG
Jangan hiraukan, Waska sahabatmu itu sedang mabuk

BOROK
Modar! Modar!

WASKA
Kami bertiga berdiri bagaikan trisula yang berkarat yang digenggam bermilyar tangan lapar dan dahaga, lapar badan dan lapar jiwa

JONATHAN
Waska, kamu lupa percakapan kita malam-malam di New Orleans, di geladak kapal tua itu?

WASKA
Anak-anakku, mulai aku mencium bau malam yang akan menetaskan impian tua itu

KOOR
Kemiskinan telah menghalau kami
Ke kota yang penuh kemiskinan ini
Kemiskinan telah mengajar mencuri
Mencopet
Menjambret
Menodong
Menggarong
Desa telah mengusir kami
Kota telah mengusir kami
Apakah langit juga akan mengusir kami?

DEBLENG
Waska, kegelapan telah turun di mana-mana, bolehkah saya mempersiapkan segala sesuatunya?

WASKA
Siapkan! Siapkan! Kenakan kostum menurut impian kalian masing-masing. Juga kenakan rias kalau mau. Kegelapan juga sudah berdandan pula. Bulan terlalu kecil untuk langit seluas itu, tapi untung bintang-bintang cukup banyak sehingga tidak terlalu lengang. Siapkan! Siapkan! – mana air kelapa saya, Borok, air kelapa!


LALU BOROK MEMBERIKAN SEBUAH KELAPA KEPADA WASKA, DAN SEMENTARA ITU SEMUA ORANG SIBUK MENGENAKAN KOSTUM MASING-MASING. ADA YANG PAKE KOSTUM BADUT ALA FILM KOBOI. ADA YANG KAYAK DETEKTIF. ADA YANG KAYAK WAROK. MACAM-MACAM

0 komentar

Posting Komentar