BOROK
Jangan ketawa-ketawa, ya
BOROK DAN RANGGONG TIBA-TIBA MUNCUL. JURU KUNCI DAN
ANAKNYA DIAM SAJA
JURU KUNCI
Jangan kaget nak. Kalau mendengar suara, babeh yakin
ini suara arwah
BOROK
Jangan macam-macam. Kalian bisa modar
JURU KUNCI
Wah, ini pasti calon pencuri
BOROK
Kami biangnya. Berdiri dan jangan banyak mulut!
JURU KUNCI
Biang atau bukan tapi sama-sama suka mencuri, kan? (Ketawa)
biang roti, biang gula, biang pencuri, biang keladi… Rupanya ada banyak biang.
Aduh, biang-biang (Ketawa)
HAMPIR SAJA BOROK MENERKAMNYA. TAPI RANGGONG SEGERA
MENGHALANGINYA
BOROK
Dia mempermainkan kita
RANGGONG
Tidak. Justru dia mempermainkan dirinya
BOROK
Dia membuang waktu
RANGGONG
Tidak. Waktu membuang dia
JURU KUNCI
Ya, situa ini memang berada di luar waktu karenanya si
tua ini gampang tertawa (Ketawa)
BOROK
Modar! Modar!
ANAKNYA
Hati-hati Beh, mereka serius. Matanya merah
JURU KUNCI
Jangan. Jangan serius, nanti gampang sakit mata. Hidup
ini gampang-gampang susah. Karenanya jangan dibikin gampang. Tapi juga jangan
dibikin susah. Sedeng-sedeng saja (Ketawa)
RANGGONG
Sudah, pak kunci? Sudah bicaranya?
JURU KUNCI
Sudah, sudah. Silakan kalau mau bicara
RANGGONG
Kami ke sini bermaksud…
JURU KUNCI
Tahu. Tahu. Tentang itu aku tahu. Pilih saja beberapa
helai. Semuanya kain kafan dari mayat yang masih hangat
RANGGONG
Kami tidak memerlukan kain kafan. Malam ini kami hanya
perlu petunjuk bapak
JURU KUNCI
Petunjuk apa?
RANGGONG
Kami perlu lima belas kuburan bayi
JURU KUNCI
Baru? Lama? Sedang?
RANGGONG
Baru
JURU KUNCI
Saya hapal di mana mereka semuanya. Kompleks kuburan
ini seperti perkebunan saja buat saja. Menghasilkan (Ketawa)
Ikutlah. Satu sama lain berpencar, jelas. (Ketawa) Sebentar.
Kita belum merundingkan segi bisnisnya, kan?
RANGGONG
Maksudmu apa?
JURU KUNCI
Berapa kalian mau bayar? (Ketawa)
BOROK
Bereslah itu!
JURU KUNCI
Ha, kalian ternyata satu pengalaman lagi. Camkan. Kata
beres justru yang paling gak beres (Ketawa) Jadi, berapa?
RANGGONG
Dua ratus satu lobang
JURU KUNCI
Dua ratus? Nggak satu ribu
RANGGONG
Satu ribu? Nggak. Lima ratus
JURU KUNCI
Nggak
RANGGONG
Enam ratus
JURU KUNCI
Jadi. (Kepada anaknya) Total berapa, nak?
ANAKNYA
Sembilan ribu, Beh
JURU KUNCI
Bayar dimuka
SAMBIL MELOTOT, RANGGONG MENYERAHKAN UANGNYA DAN
BOROK
Modar! Modar!
JURU KUNCI
Hitung, nak
ANAKNYA
Tidak kurang, Beh
JURU KUNCI
Berangkat kita (Ketawa)
BOROK
Modar! Modar!
BEGITULAH MEREKA MELEWATI KUBURAN DEMI KUBURAN DALAM
MALAM TERANG BULAN
JURU KUNCI (Menyanyi)
Terang bulan terang rezeki
Tenang badan tenanglah hati (Ketawa) Mot!
(Lalu bertumpuklan lima belas pocong mayat bayi,
bagaikan tumpukan guling kecil)
Berapa jang?
ANAKNYA
Lima belas, Beh
JURU KUNCI
Bukan main capeknya. Lima belas kuburan hanya dengan
dua belah tangan tua ini. Tapi omong-omong ukuran kafannya jelas kecil sekali
RANGGONG
Kami nggak butuh kain kafan. Kami akan membedah
mayat-mayat bayi itu dan mengeluarkan jantungnya
JURU KUNCI
Autopsi?
BOROK
Ayolah kita kerjain, Ranggong
RANGGONG
Baskom man, baskom?
SESEORANG MENYERAHKAN BASKOM
JURU KUNCI
Sebentar, sebentar. Kalian hanya kuizinkan untuk
mencopot kain kafannya saja. Lebih dari itu kalian harus mendapat izin khusus
dari ahli waris mereka
RANGGONG DAN BOROK SAMA SEKALI TIDAK MENGHIRAUKAN
MEREKA HANYA SIBUK MEMBEDAH MAYAT-MAYAT ITU. BAUNYA BUKAN MAIN DAN SI ANAK
MUNTAH TERUS JADINYA
JURU KUNCI
Kejahatan kalian melewati batas
RANGGONG
Apa ada batas?
JURU KUNCI
Setidak-tidaknya kita ahrus punya rasa jijik biar sedikit
BOROK
Modar! Modar!
JURU KUNCI
Berhenti. Aku bilang berhenti. Berhenti.
(Mereka terus saja membedah. dan si anak terus
muntah)
Berhenti. Berhenti aku bilang. berhenti
BOROK
Modar! Gua granat duluan. Bum!
TUBUH JURU KUNCI BERSERAK
ANAKNYA
Lu bunuh babe gua?
BOROK
Modar! Bum!
TUBUH SI ANAK BERSERAK
JURU KUNCI
Gue sekarang jadi arwa
ANAKNYA
Gue juga, Beh
JURU KUNCI
Ingat, Borok. Ingat, Ranggong. Tunggu tanggal mainnya.
Arwah gue dan arwah anak gue akan membalas dendam
LALU JURU KUNCI DAN ANAKNYA KELUAR SAMBIL KETAWA KAYAK
HANTU. DAN BERSAMAA ITU BOROK DAN RANGGONG
PUN KETAWA MEMBAHANA
WASKA
Borok! Ranggong!
BOROK
Waska!!!
LALU SEKETIKA SEMUA ORANG TAHLIL SEMENTARA BEBERAPA
YANG LAIN MENGUBURKAN MAYAT-MAYAT TADI
SESEORANG
Terkutuk! Pembunuh biadab!
SESEORANG
Semoga alam beserta isinya mengutuk mereka!
SESEORANG
Saudara-saudaraku, kami mohon janganlah mengutuk. Demi
Tuhan, jangan. Karena kita semua tidak tahu apa-apa
KEMUDIAN SEMUANYA SAMA BERDOA DAN TERAKHIR MENINGGALKAN
KUBURAN-KUBURAN ITU
BAGIAN
KETIGA
LONCENG DUA KALI
LAGU DANGDUT DARI SEBUAH RADIO TRANSISTOR. WASKA,
BIGAYAH MENARI, BOROK MENARI
RANGGONG
Kamu menang Waska
WASKA
Kita menang
BOROK
Modar! Modar!
BIGAYAH
Ubabnmu tiba-tiba hilang. Kamu pakai semir, Waska!?
WASKA
Aku tidak pake semir
RANGGONG
Kita tidak perlu pake semir
BOROK
Modar! Modar!
WASKA
Yahuy! Ini betul-betul kesenian
PADA SAAT ITU JONATHAN MENONTON SAJA DI KEJAUHAN
JONATHAN (Jauh)
Waska! Aku punya
mainan baru
BIGAYAH
Setiap detik, kamu makin gagah, Waska
WASKA
Kita menang, Gayah
RANGGONG
Kita menang, Borok
BOROK
Modar! Modar!
JONATHAN (Jauh)
Kamu tidak dengar, Waska? Aku memanggilmu
LALU SEMUA ORANG SAMA MENARI, BUKAN MAIN RAMAINYA,
BETUL-BETUL MEREKA FLY. FLY. DAN DANGSUT ITU MEMANG SEDANG MEMABUKKAN MEREKA
LONCENG DUA KALI
DAJJAL MERAUNG-RAUNG
WASKA
Bising, Dajjal – bising – Barabas
RANGGONG
Bagaimana, Waska?
WASKA
Berdirilah di samping saya – juga kamu, Borok
LALU KETIGANYA BERDIRI DI PUCUK BUKIT, SEMENTARA PARA
PENGIKUT MEREKA MEMENUHI LEMBAH
TERJALNYA DAERAH ITU BUKAN MAIN. DAN MATAHARI BUKAN
MAIN TERIKNYA
WASKA
Sebelum dan sesudah pesta ini tidk adalagi pesta yang
lebih besar dan yang lebih meriah yang memungkinkan seluruh kegembiraan kita
tumpah sehingga tuntas dasar sumbernya. Pesta ini pesta kami atas suatu
kemenangan karena kami akan memiliki 200.000 faja dan 200.000 senja.
Anak-anakku, di bukit yang terjal ini, kekosongan kita telah sampai pada
kesempurnaannya, kesepian kita yang kerontang semakin berdebu dan matahari di
ubun-ubun kita memanggangnya, mermunya, meraciknya sehingga hanya topanlah yang
kita tunggu hardikannya agar terciptalah badai debu yang akan menyapu
sudut-sudut kota. Dalam beberapa detik lagi, kita akan mendneguskan nafas
amarah kita yang dihembus oleh gas bau bacin dari eprut kita yang kosong,
melanda sebagai wadah epidemic yang tak akan tertahankan oleh kota yang sombong
ini. Dibukit ini kami berdiri bagaikan tiga batang lilin hitam dengan nyala
ungu
JONATHAN
Waska, amarahmu berlebihan. Pidatomu bagaikan sajak
cengeng penyair remaja yang cengeng
WASKA
Jangan main-main, Jonathan, gua lagi serius
JONATHAN (Jauh)
Gue juga serius. Lu yang gak serius
WASKA
Aku bisa membunuh dia. Aku marah
RANGGONG
Jangan hiraukan, Waska sahabatmu itu sedang mabuk
BOROK
Modar! Modar!
WASKA
Kami bertiga berdiri bagaikan trisula yang berkarat
yang digenggam bermilyar tangan lapar dan dahaga, lapar badan dan lapar jiwa
JONATHAN
Waska, kamu lupa percakapan kita malam-malam di New
Orleans, di geladak kapal tua itu?
WASKA
Anak-anakku, mulai aku mencium bau malam yang akan
menetaskan impian tua itu
KOOR
Kemiskinan telah menghalau kami
Ke kota yang penuh kemiskinan ini
Kemiskinan telah mengajar mencuri
Mencopet
Menjambret
Menodong
Menggarong
Desa telah mengusir kami
Kota telah mengusir kami
Apakah langit juga akan mengusir kami?
DEBLENG
Waska, kegelapan telah turun di mana-mana, bolehkah
saya mempersiapkan segala sesuatunya?
WASKA
Siapkan! Siapkan! Kenakan kostum menurut impian kalian
masing-masing. Juga kenakan rias kalau mau. Kegelapan juga sudah berdandan
pula. Bulan terlalu kecil untuk langit seluas itu, tapi untung bintang-bintang
cukup banyak sehingga tidak terlalu lengang. Siapkan! Siapkan! – mana air
kelapa saya, Borok, air kelapa!
LALU BOROK MEMBERIKAN SEBUAH KELAPA KEPADA WASKA, DAN
SEMENTARA ITU SEMUA ORANG SIBUK MENGENAKAN KOSTUM MASING-MASING. ADA YANG PAKE
KOSTUM BADUT ALA FILM KOBOI. ADA YANG KAYAK DETEKTIF. ADA YANG KAYAK WAROK.
MACAM-MACAM
0 komentar
Posting Komentar