EMBAH PUTRI
Mbah tahu. Jangan cerewet. Kamu menginginkan jamu dadar
bayi
BOROK
Ya Mbah
RANGGONG
Pokoknya jamu
EMBAH PUTRI MENANGIS SANGAT MEMILUKAN SEKALI
EMBAH PUTRI
Duh, biyung, sudah sampai begini….
SUARA WASKA
Borok! Ranggong!
EMBAH PUTRI
Setiap jamu itu ada khasiatnya dan ada aturannya.
Setiap penyakit itu ada jamunya tapi jamu yang paling mujarab ada dalam diri si
sakit. Karena itu setiap kali orang datang meminta jamu selalu embah berikan
nasehat lebih dulu
MUNCUL SEORANG LELAKI TUA YANG TAMPAK MASIH GAGAH
GAGAH
Saya permisi pulang sekarang saja Mbah
EMBAH PUTRI
Bagaimana keputusanmu, nak?
GAGAH
Tetap pada pikiran pertama, Mbah
EMBAH PUTRI
Kamu terlalu banyak membaca buku-buku tragedy. Tapi
Mbah sudah membuka segala macam kemungkinan dan kerangka berpikir yang lain
kepadamu, jadi Mbah serahkan saja semuanya kepada kamu sendiri
GAGAH
Mbah memang kaya. Tapi aku mantap sudah
EMBAH PUTRI
Baiklah kalau begitu. Hati-hati di jalan
GAGAH
Permisi, Mbah
EMBAH PUTRI
Ya, nak. Jangan lupa kirim kabar kalau kamu sudah mati
GAGAH
Baik, Mbah
LALU EMBAH PUTRI MENANGIS LAGI
NABI
Siapa lagi lelaki tua yang gagah itu?
SEMAR
Pemimpin salah sebuah Negara di Eropa yang keadaan
ekonominya morat-marit. Ia putus asa, ia bermaksud bunuh diri, supaya
riwayatnya lebih istimewa. Ia datang ke orang-orang tua itu meminta
pertimbangan dan orang-orang tua itu telah menjelaskan bahwa keagungan yang
dibayangkan orang sebenarnya hanya bumbu dongeng saja
EMBAH PUTRI
Kita harus hidup artinya kita juga harus mati. Hidup
membutuhkan mati, anak-anakku. Setiap mahluk mem punyai batas waktu hidup yang
pada dasarnya telah disesuaikan dengan kemampuan mahluk itu dalam rangka
kesemestaan. Di luar atau keluar dari kerangka ini akan menyebabkan
kegoncangan-kegoncangan, baik pada semesta mau pun pada yang bersangkutan
sendiri. Yakinlah bahwa stiap penyelewengan hanya akan menghasilkan
penyelewengan juga. Mbah menyimpan hampir semua rahasia semesta. Mbah bisa
mengatakan dan membukakan semuanya. Kalian mau apa? Jamu penangkal mati? Baik,
tapi ingat-ingat, namanya jamu dadar bayi karena bahan-bahannya dibuat dari
jantung bayi yang dikeringkan
BOROK
Kami butuh yang ready to use, Mbah
RANGGONG
Soalnya karena waktu sudah sangat mendesak. Waska sudah
dalam keadaan sakaratul maut
EMBAH PUTRI
Jangan sok tahu. Tapi pergilah sekarang. Semuanya sudah
Mbah katakan
RANGGONG
Jadi kami harus mendapatkan jantung bayi dan
mengeringkannya, Mbah?
EMBAH PUTRI
Ya, kamu tega? Mengeringkan lalu kamu tumbuk sampai
halus dan selanjutnya dapat kamu minum bersama minuman apa saja asal panas.
Nah, kamu tega?
(Borok dan ranggong cuma saling berpandangan)
Berapa generasi yang kamu ingin saksikan? Bunuh saja
bayi sebanyak-banyak kamu perlukan, kalau kamu sampai hati
BOROK
Tiga orang bayi saja. Buat kita bertiga
RANGGONG
Tidak. Lima belas bayi
EMBAH PUTRI
Kalian rakus sekali. Kami orang-orang sederhana dari
bukit Himalaya ini tidak pernah memasalahkan mati mau pun menjadikan ajal
sebagai masalah. Lebih-lebih sebagai musuh. Tapi, kalau kalian belum menjawab
pertanyaan Mbah. Kalian memang tega!?
BOROK
Modar!
RANGGONG
Tega, Mbah!
EMBAH PUTRI
Kalian memang terlalu gagah. Dan Mbah tak punya daya apa-apa kecuali hanya mengemukakan
segala sesuatunya. Sayang sekali, tetapi beginilah lakonnya
RANGGONG
Terima kasih Mbah, terima kasih
BOROK
Permisi Mbah, terima kasih
MUSIK
LALU KEDUANYA LARI SAMBIL MENERIAKKAN NAMA WASKA. DAN
EMBAH PUTRI MENANGIS DI SISI EMBAH LAKI YANG PULAS TIDUR. SETELAH BEBERAPA SAAT
EMBAH LELAKI TERJAGA
EMBAH
Sayang, kita tidak boleh menangis seperti itu
EMBAH PUTRI
Saya hampir tidak bisa tahan lagi tugas ini
EMBAH
Kita harus tahan sayang, harus tahan. Tugas semesta
lebih berat daripada kita. Kita harus membantunya. Nah, berhentilah menangis
agar kicau burung pagi hari tidak terganggu kemerduannya
LALU EMBAH PUTRI BERHENTI MENANGIS
EMBAH
Senyum, sayang, karena dengan senyum, kuntum-kuntum
bunga akan lebih semarak mekarnya
(Mbah putri tersenyum)
Kecantikanmu telah menggetarkan keindahan pagi hari
EMBAH PUTRI
Kamu betul-betul penghibur sejati
NABI
Mesra sekali mereka
SEMAR
Mereka sebenarnya jelmaan dari sepasang burung yang
jenisnya telah lama musnah
EMBAH
Sudah waktunya kita mandi di sungai, sayang
EMBAH PUTRI
Aku ingin mandi di pancuran
EMBAH
Kalau begitu, kita mandi di pancuran
LALU KEDUANYA BERJALAN
EMBAH PUTRI
Berjingkat, sayang. Jangan kejuti rumput-rumput
LALU KEDUANYA BERJINGKAT DAN KELUAR
PELUIT KERETA API
LONCENG DUA KALI
SETELAH BEBERAPA SAAT!
WASKA DAN SEBUAH RADIO TRANSISTOR YANG MEMPERDENGARKAN
SEBUAH LAGU DANGDUT DI SUATU TEMPAT
RANGGONG DAN SEBUAH RADIO TRANSISTOR YANG
MEMPERDENGARKAN SEBUAH LAGU DANGDUT DI SUATU TEMPAT
BOROK DAN SEBUAH RADIO TRANSISTOR YANG MEMPERDENGARKAN
SEBUAH LAGU DANGDUT DI SUATU TEMPAT
KETIGANYA SAMA MASYUK SEKALI DALAM MENIKMATI LAGU-LAGU
ITU. DAN KEMUDIAN KETIGANYA MENARI. LALU MUNCUL BIGAYAH MENARI BERSAMA WASKA
BIGAYAH (setelah dan dalam menari)
Kamu gembira sekali Waska
WASKA
Aku selalu gembira, selalu. Yahuy. Ini betul-betul
kesenian
RANGGONG
Borok, kamu paham semua yang dikatakan Mbah Putri?
BOROK
Tak
RANGGONG
Tapi kamu tahu, kita harus membunuh bayi sebanyak kita
eprlukan?
BOROK
Ya
RANGGONG
Artinya untuk menyambung umur, kita harus tega
mengerjakan hal-hal sebagai berikut:
Satu, membunuh bayi
Dua membedah bayi,
Tiga merenggut jantung bayi
Empat, menegringkan, menjemur atau memanggang jantung
bayi
Lima, menumbuk jantung bayi kering sampai halus
Enam, meminum wedang yang mengandung bubuk jantung bayi
BOROK
Modar! Modar!
RANGGONG
Kamu tega?
BOROK
Lebih dari itu aku tega. Aku mampu menyembelih semua
penduduk dunia atau meledakkan dunia sekaligus
RANGGONG
Di mana kita bisa dapatkan bayi sebanyak kita perlukan?
BOROK
Gampang. Kenapa itu kamu tanyaka? Di kuburan juga bisa
kita dapat
RANGGONG
Di kuburan? Ide bagus
BOROK
Kalau setuju ayo kita turun
MUSIK
LALU TURUNLAH MEREKA DARI PUNCAK GUNUNG YANG SANGAT TINGGI ITU,
SEMENTARA MALAM BERTAMBAH LARUT DAN ANGIN SEMAKIN KENCANG DAN UDARA SEMAKIN
DINGIN
DALAM CAHAYA SAMAR-SAMAR DI KOMPLEKS KUBURAN YANG
SANGAT LUAS ITU MUNCUL DUA BAYANGAN MANUSIA YANG MASING-MASING MEMBAWA KAIN
KAFAN. DAN DALAM BAYANGAN TAK JELAS ITU TAMPAK SERTA KEDUANYA TERLIBAT
PERCAKAPAN SEBAGAI BERIKUT
JURU KUNCI
Kain kafan dari mayat baru saj dikubur, malamnya jadi
sasaran latihan calon-calon pencuri. Selain itu mereka juga menganggap kain
kafan kwalitas itu memberikan suatu kesaktian tertentu (Ketawa)
macam-macam
ANAKNYA
Pada jam-jam berapa bisaanya calon-calon pencuri itu
muncul beh?
JURU KUNCI
Satu dua jam setelah babeh sikat habis semua kuburan
baru (Ketawa) Babeh selalu lebih cepat. Soalnya babeh jurukunci kuburan
di sini (Ketawa) Ayo, kita lipat dulu, baik-baik. Ini rejeki (Ketawa)
(Lalu keduanya duduk dan melipat lembaran-lembaran
kain kafan itu)
Jangan kuatir, mayat-mayat itu tidak akan kedinginan.
Lagi pula mereka toh harus membisaakan diri telanjang di bawah tanah, lantaran
roh mereka pun telanjang bulat di langit
sono (Ketawa). Anakku, kain kafan ini, sialan ada yang lacu, merupakan
penghasilan ekstra buat juru kunci yang gak sempat korupsi (Ketawa) kamu
bisa tamat SMA juga karena penghasilan tambahan ini. Kamu harus bersyukur bawha
mayat pun bisa menolong orang yang masih
hidup (Ketawa) Sekarang sudah waktunya kamu menggantikan pekerjaan babeh
karena pekerjaan lain sukar di dapat. Memang sebenarnya tidak perlu kamu
capek-capek belajar sampai SMA untuk pekerjaan ini, soalnya dulu Babeh kira
dengan ijazah SMA kamu bisa jadi walikota (Ketawa)
0 komentar
Posting Komentar