JAPAR
Kenapa,
Waska? Kenapa? Salah saya apa?
(Waska dan orang-orang tetap diam. cuma matanya
saja, matanya)
Kalau…
kalau…. Kalau….
(Waska dan orang-orang tetap diam, cuma matanya
saja, matanya)
Itu
tidak benar, Waska. Tidak benar! Fitnah!
(Waska dan orang-orang mulai bergerak dan Japar
mundur. matanya, matanya)
Am
puni saya, am puni saya, Waska! Am puni saya
LALU SECARA BERAMAI-RAMAI JAPAR DI BANDEM DIRAJAM
PERSIS SEPERTI ERITIWA ENGKOS, BAHKAN KEADAANNYA LEBIH MENGERIKAN LAGI. DAN
DARAH DAN DARAH
BEBERAPA SAAT KECAPEKAN, BADAN DAN HATI, MEMBUAT WASKA
DAN ORANG-ORANG DIAM SAJA. SEBAGIAN LAGI MELEMPARKAN MAYAT ITU KE DALAM BAK
SAMPAH DAN MEMBAKARNYA
WASKA
Aku tidak bisa melanjutkan pertemuan ini. Amarahku
belum mau turun
(Waska bangkit)
Minggu depan saja
RANGGONG
Baik, Waska
LALU WASKA MELANGKAH MAJU DAN MASUK KE GERBONG TUA. DAN
KEMUDIAN SEORANG DEMI SEORANG MENINGGALKAN TEMPAT ITU. KECUALI SATU ORANG SAJA
YANG TETAP TINGGAL, YAITU SENIMAN. IA SEDANG MENGGESEK BIOLANYA. BUKAN MAIN,
KALI INI MUSIKNYA SANGAT BAGUS SEKALI BAGAIKAN GESEKAN MUSIK TIMUR YANG PENUH
MAGI
WASKA (Suaranya)
Jonathan! Kemari Jonathan, kita minum
(Seniman masih asyik dengan permainannya)
Jonathan! Kemari Jonathan, kita baca kitab-kitab lama
(Seniman masih tetap begitu)
Jonathan! Kemari Jonathan, kita main halma
SENIMAN MASIH TETAP BEGITU. IA GESEK LAGI. IA GESEK. IA
GESEK. BUKAN MAIN. BUKAN MAIN
ANAK KECIL
Oom seniman, dipanggil babe
LALU SENIMAN MENUJU TEMPAT WASKA. DAN SEKARANG ADEGAN
ANAK KECIL MEROKOK. LALU MUNCUL IBUNYA
IBUNYA
Pulang sayang
(Anak kecil bangkit melangkah diikuti ibunya)
Nak…
ANAK KECIL
Aku tidak punya
ibu (Musik pelan) Aku Cuma punya
anjing
LALU ANAK ITU LARI. DAN IBUNYA MELOHOK SAJA SENDIRI,
LALU IBUNYA MELANGKAH MASUK KE DALAM KEGELAPAN. LALU EMBAH ALBERT, RANGGONG DAN
BOROK
MALAM SUDAH LARUT.
BUNYI PELUIT KERETA API
BUNYI KENTONGAN DUA KALI
BUNYI RODA PEDATI KERBAU
EMBAH PUTRI
Albert, tidur. Sudah malam Albert
EMBAH
Malam sudah larut, angina sangat lembut dan saya sudah
siap akan hanyut, tidur, istirahat dari siang gerah dan kemelut. Kalau besok
matahari menggeliat, segar penuh rasa terima kasih kepada udara, kepada burung
yang berkicau, kepada semua saja, yang kuhirupm, yang kurasa, yan kuraba, yang
kulihat, yang kudengar, yang kupikirkan, yang kubayangkan, semua saja, yang
kadang menyedihkan, yang kadang menyakitkan
Atau barangkali besok aku diam, kaku, membeku, tidak
lagi ikut menggeliat bersama kuntum-kuntum bunga, namun pasti jiwaku tetap
segar, tetap penuh rasa terima kasih kepada semua saja, juga kepada
ketabahanku.
EMBAH PUTRI (Suaranya)
Albert, cuci kaki dulu sebelum tidur
EMBAH
Selamat tidur, penonton, selamat tidur kepada semuanya.
Kita butuh tidur. Kita butuh jaga. Kita butuh hidup. Tapi juga kita butuh mati.
Kita harus hidup. Kita juga harus mati
EMBAH PUTRI
Setua ini tapi tetap seperti bayi
LALU EMBAH ITU TIDUR. DAN MUNCUL EMBAH PUTRI MENYELIMUTINYA
LALU MUNCUL BOROK DIIKUTI OLEH RANGGONG. DUA-DUANYA
SAMA MEROKOK. KELIHATANNYA KAYAK KEDINGINAN MEREKA, DAN RUPANYA ROKOK TELAH
DIGUNAKANNYA SEBAGAI PENGHANGAT BADAN MEREKA. DAN BEBERAPA SAAT, MEREKA CUMA
KLINTERAN SAJA DI DEPAN LELAKI TUA YANG SEDANG TIDUR PULAS ITU
RANGGONG
Pulas sekali tidurnya. Kasihan dia kalau kita bangunkan
BOROK
Kalau tunggu sampai besok barangkali Wasa keburu mati
dulu
RANGGONG
Itu dia
BOROK
Itu dia. Kita bangunkan saja monyet tua itu
RANGGONG
Ya, kalau dia bangun. Kalau malah dia yang mati karena
kaget?
BOROK
Modar! Mana ada orang berilmu dan sakti pake kaget
segala. Ayolah jangan berdebat
RANGGONG
Jangan terlalu kasar, tapi…
LALU KEDUANYA MENDEKATI EMBAH
BOROK
Albert. Mbh. Albert. Mbah. Tambayong. Tambayong
RANGGONG
Bangun dia. Biarkan dia melek dulu
EMBAH
Bukan main, bukan main. Nikmat sekali tidur di tepi
danau
RANGGONG
Di tepi danau?
EMBAH
Aku baru saja mimpi tidur di tepi danau. Teduh. Sejuk.
Segar. Ketika kalian menggoyangkan badanku, dalam mimpi tidur itu aku juga
mimpi yang sama. Tidur mimpi tidur, mimpi tidur. Berlipat-lipat kenikmatannya.
Dan untuk semua itu aku hanya membayarnya dengan rasa terima kasih
SEBENTAR, IA BERKUMUR DULU DAN IA MINUM DULU
BOROK
Mimpi tidur?
EMBAH
Bukan main anugerah
BOROK
Mbah tidur…. Mimpi tidur?
EMBAH
Ya. Dan ditepi danau itu banyak tanaman buah-buahan
BOROK
Bukan main. Bukan main
RANGGONG
Mbah bisa ulangi itu?
EMBAH
Kamu rakus sekali Ranggong. Apa abrangkali kamu juga
menghendaki hidup berulang kali? Tapi sudahlah. Apa keperluan kalian. Kenapa
kalian mengusik tidur kedamaianku? Pada saat aku tidur bisaanya segala sesuatu
bekerjasama dengan angina agar tidurku semakin sempurna. Bagaimana?
BOROK
Waska sakit
EMBAH
Sakit?
RANGGONG
Sakit sekali Albert
EMBAH
Sakit apa?
BOROK
Sakit tua
EMBAH
Lalu apa ada yang istimewa?
BOROK
Ia meraung-raung saja
EMBAH
Tidak usah dikhawatirkan. Tidak lama lagi ia akan
tenang. Sembuh atau mati
RANGGONG
Ia tidak boleh mati
BOROK
Ia juga tak mau mati
LALU EMBAH DENGAN TAK ACUH KEMBALI BERBARING DAN TIDUR
RANGGONG
Betul-betul eksentrik
BOROK
Kenapa dia?
RANGGONG
Kenapa. Tidur
BOROK
Ya, kenapa dia tidur?
RANGGONG
Kenapa tidur. Mana aku tahu
EMBAH
Aku tidak tidur. Aku kesal. Aku kesal karena kalian
berdua sama-sama sinting. Bahkan bertiga dengan pemimpin kalian. Sinting.
Sekarang aku mau tidur
BOROK (Meraung)
Mbah!!!!
EMBAH
Kenapa?
BOROK
Jangan tidur
RANGGONG
Ya, Mbah, tolonglah kami. Berikanlah jamu itu. Nyawa
Waska sudah getas sekali. Beberapa detik saja Mbah terlambat menolong, putuslah
semuanya
EMBAH
Kenapa? Kenapa kalau putus? Dan lagi apa benar putus?
Apa kamu tahu? Putus? Begitu? Orang-orang macam kalianlah yang membuat hidup
ini jadi bising. Sekarang aku minta kalian jangan lagi mengusik tidurku. Malam
sudah larut. Aku harus tidur
EMBAH PUTRI
Albert! Belum tidur juga kamu? Bayi macam apa kamu ya!?
Kalau kamu belum mau tidur juga, besok matahari pasti marah
EMBAH
Kalian dengar? Sekarang minggirlah kalian atau tidur di
bawah
LALU EMBAH TIDUR DAN RANGGONG DAN BOROK CUMA MELOHOK
NABI
Semar, siapa orang tua itu?
SEMAR
Wiku
NABI
Wiku? Tapi dia dipanggil Albert
SEMAR
Nama orang itu lebih banyak dari nama penduduk Negara
ini, tapi dia mem punyai beberapa nama yang paling disukai orang. Albert, Wiku,
Tigor, Slamet, Amin dan beberapa lagi. Sebenarnya dia sendiri orang Eskima
meski pun beberapa orang menyangkanya dari Nepal
NABI
Tapi tampangnya seperti orang sunda
SEMAR
Sebelumnya, beberapa tahun yang lalu, tampangnya
seperti orang Negrito. Harus diakui dia sakti sekali. Bedah plastic adalah
salah satu keahliannya dan keistimewaannya. Ia bisa membedah dirinya sendiri
tanpa pertolongan orang lain kecuali istrinya sendiri
BOROK (Tidak begitu lantang)
Modar! Modar!
SEMAR
Maaf, tuanku, adegannya akan dilanjutkan
BOROK
Bisa celaka. Aku bangunkan saja
RANGGONG
Jangan dulu. Kita berpikir sebentar
EMBAH
Ya, jangan dulu, soalnya aku belum tidur. Lebih baik
kita berpikir sebentar
BOROK
Mbah bijaksana ya?
RANGGONG
Jangan komentar dulu
BEBERAPA SAAT KETIGANYA SAMA DIAM. BOROK LAHAK-LOHOK
EMBAH
Sudah?
BOROK (Tolol)
Sudah
EMBAH
Kamu juga sudah berpikir?
RANGGONG (Nggak yakin)
Sudah
EMBAH
Bagus, itu artinya kalian sudah membiarkan aku tidur
dan kalian bisa segera minggat atau tidur juga
LALU EMBAH TIDUR LAGI. DAN BOROK DAN RANGGONG MELOHOK
LAGI
RANGGONG
Dia betul-betul berserikat dengan ajal
BOROK
Modar! Modar!
EMBAH PUTRI
Kok ada suara orang lain? Kalau begitu dia belum tidur (Sambil
melangkah) betul-betul badung
PADA SAAT EMBAH PUTRI MENDEKAT, RANGGONG DAN BOROK SEDANG
MEMBANGUNKAN EMBAH
EMBAH PUTRI
He! Jangan janggi orang tidur ya!
BOROK
Modar! Modar!
RANGGONG
Maaf, Mbah putrid, kami terpaksa membangunkan Mbah
Kakung karena pemimpin kami sedang dalam keadaan inkoma
EMBAH PUTRI
Orang sakit itu bisaa. Orang mau mati itu bisaa, jangan
suka ribut, apalagi sampai mengganggu orang sedang tidur
RANGGONG
Tapi pemimpin kami tidak boleh mati
EMBAH PUTRI
Emangnya kenapa?
RANGGONG
Setidak-tidaknya, kematiannya ditunda barang beberapa
tahun sampai ia sempat mewujudkan impian spektakulernya
EMBAH PUTRI
Sebentar. Lebih baik kalian minum dulu
BOROK
Kami tidak perlu minum, Mbah. Kami perlu minta jamu itu
EMBAH PUTRI
Duduk saja dulu. Soal jamu itu soal sepele
(lalu ketiganya duduk)
Kami punya
banyak jamu. Jamu Klinger, galian singset, jamu nafsu kuda, jamu kanker, jamu
saraf…..
BOROK
Bukan jamu itu, Mbah…
RANGGONG
Ya, Mbah. Maksud kami….
0 komentar
Posting Komentar