SATU
SEMUA ORANG MAU LEPAS DARI IKATAN
APAPUN NAMANYA. DARAH MENGALIR BEREDAR, MAU LELUASA. GERAKAN TIDAK LAGI MAU
MEMPUNYAI BENTUK. SUARA TIDAK MAU LAGI MEMPUNYAI HURUF. WAKTU DAN TEMPAT CAIR.
JUGA ISINYA. YANG ADA CUMA RUH.
SANDEK
Saya mau bicara. Saya mau bicara
(Tidak ada sahutan. semua diam.
semua diam. diam dan aneh. mereka sudah menyimpan suatu rahasia yang menakutkan)
Saya mau didengarkan
(Seseorang menembak lawannya)
saya mau didengarkan!
(Orang itu menembak dirinya
sendiri)
Saya perlu kawan. Saya perlu kawan
Saya tidak biasa sendirian. Saya
tidak
bisa terus-terusan jadi solis.
Saya perlu orkes
lalu saya perlu penonton
lalu saya perlu menonton
(Lalu dia ngamuk. lalu dia
setanan. lalu orang-orang memburunya. lalu orang-orang menangkapnya. lalu orang
menyalibnya. dan ketika ia mengamuk tadi dia mengucapkan segala macam kata-kata
jorok. dalam berbagai bahasa dan dialek)
Bapa! Bapa!
WASKA
Anak cengeng! Cuah!
SANDEK
Bapa! Bapa!
WASKA
Bodong! Berhenti kamu jadi orang!
SANDEK
Bapa! Bapa! Bapa!
WASKA
Memalukan! Ranggong!
RANGGONG
Ya, Bapa!
WASKA
Borok!
BOROK
Ya, Bapak!
WASKA
Siapa nama domba cempe itu?
RANGGONG
Sandek, Bapa. Sandek.
WASKA
Sandek? Siapa dia?
BOROK
Anak bapa. Anak tercinta
WASKA
Cuah! Anak dari ibu yang mana?
Begitu banyak perempuan yang kucintai. Begitu banyak perempuan yang kutiduri.
Tentu saja semua orang mengaku anak kepada saya
RANGGONG
Bapa, Sandek benar-benar anak
Bapak. Benih bapa yang tercecer di pesisir yang diperam rahim seorang perawan
anak nelayan yang tidak punya tangan
SANDEK
Bapa! Bapa! Minta gula-gula!
WASKA
Diam, monyet! Kalau tidak juga mau
diam dan tetap merengek saya masukan lagi kamu bulat-bulat ke dalam rahim ibumu
yang khianat itu!
SANDEK
Ibu tidak khianat. Ibu suka
gula-gula. Sekarang Sandek pengin gula-gula. Yang mereknya…
WASKA
Jangan bicara merek! Baru lahir
sudah dagang. Jadi apa kamu besar nanti!? Borok!
LALU BOROK MEMBERI MINUM SANDEK
DAN SANDEK MEMUNTAHKANNYA. DAN LALU RANGGONG MENEMPELENGNYA
SANDEK
Minuman apa tadi, bapa?
BOROK
Darah macan
RANGGONG
Saya campur sedikit dengan darah
saya
SANDEK
Bapa
WASKA
Kenapa?
SANDEK
Enak
WASKA
Namanya anak. Musti disusui. Kalau
ada anak yang tidak disusui di dalam sejarah Cuma saya. Karena saya selalu cari
susu sendiri. Tidak ada seorang ibu pun di dunia yang menerima saya.
Kadang-kadang saya berpikir apa saya ini dilahirkan dari laki-laki? Borok,
siapkan segala sesuatunya.
BOROK
Stempel sudah siap
RANGGONG
Api juga sudah siap
WASKA
Bakar besi dan lekatkan di
jidatnya. Dia harus berlatih merasakan hidup ini dan sebentar lagi dia tidak
akan pernah bisa memungkiri bahwa dia anak jadah! (Meraung) Tuhan!
Saksikan ini!
Setiap orang bangkit dan melek
dengan pandangan ketakutan. Lalu Borok dan Ranggong mengerjakan siksaan itu,
sementara orang-orang menyaksikannya dengan ketakutan
SEMUA
Sandek
Sandek
Sandek
WASKA
Sekarang hidup
Kita rebut
Pesta
Demi pesta
Pemberontakan di penjara
Mulai
Bersama matahari
Mulai! Kita ciptakan
Cuaca!
LALU MEREKA BERPESTA. SUNATAN.
ARAK-ARAKAN SANDEK DENGAN IRINGAN REBANA DAN KEMBANG MANGGAR. BERAS KUNYIT
DITABUR-TABURKAN DAN ORANG BANYAK, TERUTAMA ANAK-ANAK BEREBUT MENDAPATKAN UANG
LOGAM YANG DITEBARKAN. SEMENTARA ITU KEMBALI SANDEK MENCOBA MENGAJAK BICARA ORANG-ORANG
TAPI TIDAK SEORANG PUN YANG MEMPEDULIKANNYA. IA JADI KESAL. LALU IA MENYINGKIR
DAN MENYEPI DI SUDUT PENTAS, MEMBELAKANGI ORANG-ORANG.
ONI, GADIS INGUSAN, PEKERJA
INGUSAN, DALAM PAKAIANNYA YANG SANGAT SEDERHANA MUNCUL. ONI JUGA MELAKUKAN
PERSIS SEPERTI APA YANG DILAKUKAN SANDEK TADI. IA JADI KESAL, LALU IA
MENYINGKIR DAN MENEPI DI SUDUT PENTAS, MEMBELAKANGI ORANG-ORANG
KETIKA TERDENGAR BESI DIPUKUL DUA
KALI, CAHAYA PENTAS AGAK MEREDUP. DAN SEKETIKA SEMUA DIAM. HENING. DAN SEMUA
SIAP MENDENGARKAN. DAN LALU WASKA NAIK KE SUATU TEMPAT YANG PALING TINGGI
DIIKUTI PEMBANTU-PEMBANTUNYA. RANGGONG DAN BOROK.
WASKA
Anak-anakku
SEMUA
Ya, bapak
WASKA (Pada Borok)
Borok, absen!
LALU BOROK MENGABSEN DAN
MASING-MASING PEMAIN MENYAHUT. SEMUANYA MEMAINKAN WAKIL-WAKIL BURUH DARI
BERBAGAI DAERAH INDUSTRI
WASKA
Anak-anakku
SEMUA
Ya, bapa
WASKA
Sebetulnya malam ini pengin sekali
saya menangis
SEMUA
Jangan, bapa
WASKA
Ya, saya tahu, anak sundel! Bukan
itu maksud saya. Kalau pun keadaan mengizinkan saya juga tidak bisa menangis.
Bahkan ketika dilahirkan, saya tidak menangis. Ada yang salah dalam tubuh saya,
juga dalam ruh saya. Kelahirans saya kelahiran hening. Barangkali sehening
tatkala semesta belum diciptakan tatkala Tuhan masih sendirian.
Tapi, pada saat-saat perpisahan
seperti ini, setetes saja airmata kalau ada, tapi tak ada. Baik, baik. Kalau
air mata tidak punya, saya masih punya cinta. Gayah
BIGAYAH
Ya, Waska
WASKA
Ai lof you
BIGAYAH
Kamu selalu main-main, Waska. Itu
yang membuat saya betah. Tapi kamu tidak pernah bisa tenang
WASKA
Darah saya selalu melonjak-lonjak
liar, Gayah. Saya tidak pernah bisa menjinakannya. Sorri.
BIGAYAH
Waska
WASKA
Kenapa? Minta puntung bekas saya
lagi?
BIGAYAH
Peluk saya untuk penghabisan kali.
Setelah itu biarkan kita mati
WASKA
Kamu itu betul-betul brengsek.
Tubuhmu kamu ecerka dan saya Cuma kebagian sedikit. Tapi saya masih tetap
merasa mujur karena saya mendapatkan cinta yang utuh. Gayah, pada akhirnya kita
sempat tahu juga bahwa yang menyelamatkan kita semua adalah cinta
BIGAYAH
Saya tidak akan pernah bisa
melupakan bagaimana malam itu kamu menyerahkan tas plastic berwarna oranye
WASKA
Saya juga akan mengenangkan kamu
bagaimana malam itu kamu buka kancing celana saya karena kamu tidak sabar
BIGAYAH
Saya akan selalu ingat jidatmu dan
hidungmu
WASKA
Saya akan selalu membayangkan
gigimu dan telapak kakimu yang besar
BIGAYAH
Waska, saya heran orang semacam
kamu pengin mati
WASKA
Kita sudahi roman kita, Gayah.
Sandiwara ini bukan sandiwara kita, sandiwara ini sandiwara cinta anak-anak
kita
BIGAYAH
Cium dulu rambut saya, baru saya
pergi
LALU WASKA MENCIUM RAMBUT BIGAYAH.
LALU BIGAYAH PERGI ENTAH KEMANA. SETELAH ITU WASKA TERMENUNG LAMA SEKALI
ONI
Saya berangkat dulu
SANDEK
Kamu tidak bisa tidak bekerja,
Oni?
ONI
Ayah cacat, ibu sakit-sakitan
SANDEK
Kalau begitu pemerintah
betul-betul sakit
ONI
Saya pergi Sandek
SANDEK
Pergilah, lain kali belum tentu
saya biarkan. Saya juga akan berangkat ke pabrik
SEMUA PERGI. PARA NABI TURUN DARI
LANGIT
SEMUA
Salam. Salam
WASKA
Datang juga kau, ya nabi
NABI 1
Siapa pun akan datang juga malam
ini, sekali pun jin dan setan. Batu-batu akan menyimpan jejakmu malam sampai
saat kiamat. Inilah salah satu malam yang paling penting diantara malam-malam
penting dalam sejarah kalian
JONATHAN
Saya juga datang, Waska
WASKA
Jonathan
LAMA SEKALI WASKA MEMANDANG TAJAM
KEPADA SAHABAT SEKALIGUS SAINGANNYA
JONATHAN
Dendam anak-anakmu belum juga
hilang
WASKA
Ia terlanjur bersama darah
JONTAHAN
Waska
WASKA
Mau apa lagi? Mau mencoba menghalang-halangi
rencana-rencana saya?
JONATHAN
Bagaimana revolusi social kamu
yang simultan itu?
WASKA
Sukses besar seperti konser-konser
kamu! Semua orang buncit perutnya sekarang dan umur mereka panjang-panjang
kayak orang-orang zaman Ibrahim
JONATHAN
Syukurlah kalau begitu.
Mudah-mudahan wajahmu tidak mengkhianati kamu sendiri
WASKA
Terus terang saya sentiment sama
kamu
JONATHAN
Tidak perlu kamu ucapkan. Bibirmu
jauh lebih sempurna membentuk huruf-huruf tanpa disuarakan. Selamat jalan,
sahabatku
WASKA
Saya tidak memerlukan selamat
jalan kamu
JONATHAN
Kalau begitu saya akan di
belakangmu. Akan menjadi saksi perjalanan gila kamu. Akan menjadi saksi
kesepian kamu
WASKA
Betul-betul seniman komersil kamu!
DEBLENG
Waska, saya juga mau ikut
WASKA
Debleng, kamu sudah mati. Kamu
tidak perlu mati lagi
DEBLENG
Saya mau nonton kamu. Di kuburan
sepi dan saya takut kepada arwah saya sendiri
JURU KUNCI
Saya mau ngetawain dari jauh!
WASKA
Kamu siapa, terong!?
JURU KUNCI
Juru kunci kuburan yang digranat
anak buah kamu ketika mereka membongkar kuburan-kuburan bayi dan merampok masa
depan mereka
ANAK JURU KUNCI
Saya anaknya. Juga sudah koit
dengan cara yang sama
SEMAR
Bukan main penonton saya. Saya
harap saja sandiwara pribadi saya akan lebih menarik daripada sandiwara
karangan saya
NABI 1
Itu tidak usah disangsikan lagi,
Semar. Hidupmu lebih ruwet ketimbang pertunjukan sandiwara kamu
RANGGONG
Bapa, sudah waktunya
BOROK
Matahari sudah menggeliat
RANGGONG
Kalau sampai dia bangun lebih
dulu, kita akan kewalahan mengejarnya
WASKA
Baik, baik, kita akan mulai
RANGGONG
Roket sudah disiapkan
BOROK
Kemenyan sudah dibakar
BIGAYAH
Bunga-bunga juga siap disebarkan
LALU SEMUA MENEBAR-NEBARKAN BUNGA
BERANEKA WARNA SEHINGGA UDARA JADI WARNA-WARNI
SANDEK
Sebentar, sebentar. Bapa mau
kemana?
WASKA
Selalu kamu bangun, kasep. Sandek.
Bapakmu sudah terlalu lama hidup. Lebih dari dua generasi kebudayaan. Bapa
cemburu kepada pohon kelapa depan rumah ibumu yang sudah mati kering tahun
lalu. Sekarang bapa mau pergi mencari mati. Bapa juga pengin bisa kering
SANDEK LALU MENAHAN GELI DALAM
MULUTNYA SEHINGGA MENGGELEMBUNG. LALU IA LARI MENYINGKIR MENDEKATI SEORANG
PENONTON DAN KETAWA BESAR DIA.
SESEORANG
Skors dulu, skors! Selalu saja ada
yang nyeleweng
LALU SEMUA PEMAIN ISTIRAHAT DAN
MEMPERSIAPKAN DIRI UNTUK ADEGAN SELANJUTNYA
0 komentar
Posting Komentar