Kamis, 01 Desember 2016

Robohnya Surau Kami Bagian 2

KAKEK
Kau kenal padaku, bukan ? Sedari kecilkau aku sudah di sini. Sedari muda, bukan ? Kau tahu apa yang aku lakukan semua, bukan ? Terkutuklah perbuatanku ? Dikutuki Tuhan kah semua pekerjaanku ? DIAM SEJENAK. Sedari muda aku di sini, bukan ? Tak kuingat punya istri, punya anak, penya keluarga seperti orang lain, tahu ? Tak kupikirkan hidupku sendiri. Aku tidak ingin cari kaya, bikin rumah. Segala kehidupanku,lahir batin, kuserahkan pada Allah subhanahu wata’ala. Tak pernah aku menyusahkan orang lain. Lalat seekor enggan membunuhnya. Tapi kini aku dikatakan manusia terkutuk. Umpan neraka. Marahkah Tuhan kalau itu yang kulakukan, sangkamu ? Akan dikutukiNya aku kalau selama hidupku aku mengabdi kepadaNya ? Tak kupikirkan hari esok,karena aku yakin Allah itu ada dan pengasih penyang kepada umatNya yang tawakal. Aku bangun pagi-pagi. Aku bersuci. Aku pukul beduk, membangunkan setiap waktu. Aku puji-puji Dia. Aku baca kitabNya. Apa salah pekerjaanku itu ? Tapi kini aku dikatakan manusia terkutuk.

LAKI-LAKI
Ia katakan Kakek begitu ?

KAKEK
Ia tidak mengatakan aku terkutuk. Tapi begitulah kira-kira.

LAKI-LAKI
Ajo Sidi memang kurang ajar. Apa lagi yang dikatakan Ajo Sidi, Kek ?

KAKEK
Pada suatu waktu dia bicara padaku. Dia bialang.

MUSIK BERGEMURUH.

AJO SIDI
Di akhirat Allah memeriksa orang-orang yang sudah berpulang. Para malaikat bertugas di sampingNya. Ditangan mereka tergenggam daftar dosa dan pahala manusia. Bigitu banyak orang yang diperiksa. Maklumlah di mana-mana ada perang. Dan diantara orang-orang yang diperiksa itu ada seorang yang di dunia dinamai Haji Saleh. Haji Saleh itu tersenyum-senyum saja, karena ia sudah begitu yakin akan dimasukan ke surga. Ketika dilihatnya orang-orang yang masuk neraka, bibirnya menyunggingkan senyuman ejekan. Dan ketika ia melihat orang yang masuk surga, ia melambaikan tangannya,seolah hendak mengatakan “sampai ketemu nanti “. Begitu tak habis-habisnya orang yang berantri, begitu panjangnya. Susut di muka bertambah di belakang. Akhirnya sampai giliran Haji Saleh.

MUSIK BERGEMA, ANGIN BERGEMURUH.

SUARA
Engkau siapa?

HAJI SALEH
Aku Saleh. Karena aku sudah ke mekah Haji Saleh namaku. Tuan ini siapa ?

SUARA
Jangan banyak bertanya. Apa kerjamu di dunia ?

HAJI SALEH
Aku menyembah Tuhan.

SUARA
Lain ?

HAJI SALEH
Setiap hari, setiap malam, bahkan setiap masa aku menyebut-nyebut nama-Nya.

SUARA
Lain ?

HAJI SALEH
Segala larangan-Nya kuhentikan. Tidak pernah aku berbuat jahat, walau dunia seluruhnya penuh oleh dosa-dosa yang dibisikan iblis laknat itu.

SUARA
Lain ?

HAJI SALEH
Tak ada pekerjaanku selain beribadat padaNya, menyebut-nyebut namaNya. Bahkan ketika aku sakit namaNya menjadi buah bibirku juga. Dan aku selalu berdoa, mendoakan kemurahan hatiNya untuk nginsafkan umatNya.

SUARA
Lain ?

LAMPU MENYINARI AJO SIDI YANG MELANJUTKAN DONGENGANNYA.

AJO SIDI
Haji saleh tak dapat menjawab lagi. Ia telah menceritakan segalanya yang ia kerjakan. Tapi ia insaf, bahwa pertanyaan yang dilontakan bukan asal bertanya saja, tentu ada lagi yang dikatakannya. Ia termenung dan menekurkan kepalanya. Hawa panas api neraka tiba-tiba menghembus ketubuh Haji Saleh. Dan ia menangis. Tapi setiap airmatanya mengalir, di isap kering oleh hawa panas neraka itu.

MUSIK BERGEMA. HAJI SALEH MENGIGIL KETAKUTAN. ORANG-ORANG BERGERAK SEPERTI JOMBI.

SUARA
Lain lagi ?

HAJI SALEH
Sudah saya ceritakan semuanya. Oh, Tuhan yang Maha Besar, lagi pengasih dan penyayang, Adil dan Maha Tahu.

SUARA
Tidak ada lagi ?

HAJI SALEH
Oh, o, oo, aku selalu membaca kitabNya.

SUARA
Lain ?

HAJI SALEH
Sudah kuceritakan semuanya. Tapi kalau ada yang aku lupa aku mengatakannya, aku pun bersyukur karena yang maha tahu itu Tuhan.

SUARA
Sungguh tidak ada lagi yang kau kerjakan di dunia selain yang kau ceritakan tadi ?

HAJI SALEH
Ya, itulah semuanya.

SUARA
Maksud kamu ?

MUSIK BERGEMURUH.

AJO SIDI
Haji saleh tidak bisa melanjutkan kata-katanya lagi. Dan malaikat dengan sigapnya menjewer Haji Saleh ke neraka. Haji Saleh tidak mengerti mengapa ia dibawa ke neraka. Ia tidak mengerti apa yang dikehendaki Tuhan daripadanya dan ia percaya Tuhan tidak silap.

PENDONGENG 1
Alangkah tercengangnya Haji Saleh, karena di neraka itu banyak teman-temannya di dunia terpanggang hangus, merintih kesakitan. Dan ia tak tambah mengerti dengan keadaan dirinya, karena yang dilihatnya di neraka itu tidak kurang ibadahnya dari diri dia sendiri. Bahkan ada salah seorang yang telah sampai empat belas kali ke mekah dan bergelar Syekh pula.

PENDONGENG 2
Lalu haji Saleh mendekati mereka, dan bertanya pada mereka kenapa berada di neraka semuanya. Tapi sebagaimana haji Saelah orang-orang out pun tak mengerti juga.

SEMUA ORANG BERISTIGFAR.

HAJI SALEH
Bagaimana ini ? Bukankah kita disuruhNya taat beribadah, teguh beriman ? Dan itu semua telah kita kerjakan selelama hidup kita. Tapi kita kini dimasukan ke dalam neraka.

TOKOH LAIN
Ya kami juga heran. Tengoklah itu orang-orang senegeri dengan kita semua, dan tak kurang ketaatannya beribadat.

HAJI SALEH
Ini sungguh tidak adil.

ORANG-ORANG
Memang tidak adil.

HAJI SALEH
Kita harus mengingatkan Dia, kalau-kalau Ia silap memasukan kita ke neraka ini.

ORANG-ORANG
Benar, benar, benar.

TOKOH LAIN 2
Kalau dia tidak mau mengakui kesilafanNya, bagaimana ?

HAJI SALEH
Kita protes. Kita resolusikan.

TOKOH LAIN 3
Apa kita revolusikan juga ?

HAJI SALEH
Itu tergantung kepada keadaan. Yang penting sekarang, mari kita berdemontrasi mengadapNya.

TOKOH LAIN
Cocok sekali. Di dunia dulu dengan demontrasi saja, banyak yang kita peroleh.

ORANG-ORANG
Setuju, setuju, setuju.


SEMUA ORANG BERGERAK. MUSIK BERGEMURUH.

0 komentar

Posting Komentar