Berikut Ini lanjutan naskah drama
CALIGULA BAGIAN 2
BABAK II
ADEGAN I
KAUM BANGSAWAN DAN BEBERAPA ORANG
BERKUMPUL DALAM SEBUAH RUANGAN DI RUMAH CHEREA
BANGSAWAN I
Ia hinakan kehormatan kita
BANGSAWAN TUA
Ia memangilku “Cintaku sayang”
depan orang banyak. Jangan lupa. Cukup menjadikan aku buah tertawaan orang.
Hukuman mati rasanya masih terlalu baik buat dia
BANGSAWAN I
Ia memaksa kita berlari
disampingnya jika ia berjalan menyusuri kota-kota
BANGSAWAN TUA
Perlakuan seperti itu tidak bisa
dimaafkan
BANGSAWAN II
Katanya itu latihan yang baik buat
kita
BANGSAWAN III
Tuan benar. itu melecehkan kita
dan sulit untuk dimaafkan
BANGSAWAN I
Ia telah menyita hartamu
Patricius. Ia telah membunuh ayahmu, Scipion. ia telah merebut dan merusak
istrimu, Octavius. dan menyuruhnya kerja di rumah pelacurannya. Ia telah
membunuh anakmu, Lepidus. Sekarang aku mau bertanya. Tuan-tuan, apakah
tuan-tuan masih sanggup menahankan ini? Aku, bagaimana pun juga telah mengambil
keputusan. Aku tahu resikonya, tapi aku juga tahu, hidup yang penuh ketakutan
ini tidak bisa ditahankan lagi. lebih sakit dari mati. Ya, seperti kukatakan,
putusanku tetap sudah
SCIPION
Waktu ia membunuh ayahku, ia pun
telah menetapkan keputusanku
BANGSAWAN I
nah, apa tuan-tuan masih sangsi!?
OCTAVIUS
Tidak. kami bersama tuan. Ia telah
merusak istri-istri kami dan mempekerjakan kami sebagai badut sirkus dan
menghasut kami supaya berkelahi dengan rakyat jelata
BANGSAWAN TUA
Ia pengecut!
BANGSAWAN II
Ia kejam dan sewenang-wenang
BANGSAWAN III
Seorang pemain sandiwara
BANGSAWAN TUA
Ia seorang yang mati pucuk
ADEGAN 2
SEBAUH KEKACAUAN YANG LIAR,
SENJATA DIHUNUS, SEBUAH MEJA DIBALIKKAN. SEMUANYA BERLARI KE PINTU. WAKTU ITU
MASUK CHEREA, TENANG, LALU MENGHENTIKAN KERIBUTAN MEREKA
CHEREA
Mau kemana tuan-tuan?
SESEORANG
Ke istana
CHEREA
Aku mengerti. Tapi apakah
tuan-tuan akan diberi izin masuk?
SESEORANG LAGI
Kami tidak perlu minta izin
CHEREA
Tuan Lepidus, tolong tutupkan
pintu itu (Pintu ditutup, lalu Cherea berjalan kea rah meja yang terbalik
itu dan duduk di sudut, yang lain menghadap kepadanya) Soal ini tidak
semudah yang tuan-tuan kira. jangan terburu nafsu, nanti celaka akibatnya
SESEORANG
Kalau kau tidak mau ikut serta,
suka hati kaulah! Tapi kau tak usah banyak omong
CHEREA
Rasanya aku ikut saudara-saudara,
jangan salah terima, tapi tidak karena alas an yang sama
SEBUAH SUARA
Cukup sudah omong kosongmu!
CHEREA
Baik. Sekarang mari kita bicarakan
kenyataan sebenarnya. izinkan terlebih dulu aku jelaskan tentang diriku. Biarpun
aku ikut dengan saudara-saudara. Aku sependapat, saudara-saudara telah memilih
jalan yang salah.
Saudara-saudara belum lagi membuat
ukuran yang baik dan jitu dari musuh-musuh saudara. Ini jelas! KArena
saudara-saudara hanya berdasar pada alas an yang tetek bengek saja. Padahal
dalam diri Caligula tidak ada tetek bengek. jangan begitu saudara-saudara
mempersiapkan untuk jatuh. Kalian harus lebih mempersiapkan diri, jika kalian
memandangnya sebagaimana dia yang sebenarnya
SESEORANG LAIN
Kami memandang dia sebagai
penindas yang gila
CHEREA
Tidak. Kita cukup kenal pada
pemimpin-pemimpin yang gila. tapi yang ini belum cukup gila. Yang aku jijikan
dalam dirinya adalah ia tahu apa yang dia mau
BANGSAWAN I
Kamipun tahu, ia mau membunuh kita
semua
CHEREA
Tuan lupa, kematian kita baginya
bukan soal yang pokok. Ia memakai kekuasaannya untuk kepentingan untuk suatu
nafsu yang lebih tinggi dan lebih tajam. nafsu ini mengancam segala yang kita
anggap suci. Ia adalah pemimpin yang punya kekuasaan yang tidak terbatas. Ini
baru terjadi pada seseoranng yang tidak membatasi pemakaian kekuasaan dan
menganggap manusia dan dunia yang kita kenal, tidak berharga sama sekali.
Ini yang mengerikan aku terhadap
Caligula dan ini yang harus kita lawan. Kehilangan jiwa bukanlah suatu yang
besar. Jika sampai waktunya, aku pun cukup tabah untuk mengorbankan jiwaku.
tapi kalau soal tujuan hidup ia tidak bisa menyatakan bahwa hidup tidak ada
artinya sama sekali. Seorang manusia tidak bisa hidup tanpa suatu tujuan
BANGSAWAN I
Pembalasan dendam adalah suatu
tujuan
CHEREA
Ya dan aku akan ikut. tapi jangan
lupa bahwa hal ini kulakukan bukan atas dasar tanggungan saudara-saudara, atau
bukan pula untuk menolong saudara-saudara untuk membalaskan kemarahan yang tak
berarti. Tidak, Jika aku menyatukan diri dengan kalian, maka ini adalah karena
aku mau melawan sebuah cita-cita besar – sebuah cita-cita yang jika ia menang
akan memusnahkan segalanya.
Ia merubah filsafatnya jadi mayat
manusia, sedangkan filsafat ini – celakanya – mulai dari awal sampai akhirnya
cukup logis, cukup masuk akal. Kita akan memukul jika pikiran kita tidak dapat
lagi menjelaskan
SEBUAH SUARA
Kita harus bertindak
CHEREA
Kita harus bertindak, aku setuju.
Tapi serangan dari depan tidak ada artinya jika kita menghadapi seorang
pemimpin gila yang sedang berada di puncak kebesarannya. Kita boleh mengangkat
senjata melawan seorang penindas, tapi muslihat diperlukan untuk menghancurkan
niat jahat. Kita hanya dapat mengusulkan supaya mengikuti liku-liku pikirannya,
dan menunggu kesempatan sampai logikanya karam dalam suatu kegilaan yang betul.
Yang mendorong aku bukan ambisi, tapi ketakutan, ketakutanku yang wajar
terhadap pandangan yang mengerikan dimana kehidupan tidak lebih artinya
daripada sebutir debu
BANGSAWAN I
Aku paham apa yang kau maksud.
Bagaimana pun juga yang penting ialah bahwa kau juga merasa seluruh masyarakat
terancam. Alasan kita yang terpenting bersifat moril. Kehidupan kekeluargaan
kini hancur, rasa hormat terhadap pekerjaan yang jujur tidak ada lagi, suatu gelombang
kebobrokan moril memukul keras di dalam masyarakat. Siapa diantara kita yang
dapat bersikap tidak peduli terhadap panggilan-panggilan kesalehan dan
kejujuran nenek moyang kita yang sedang terancam bahaya!?
BANGSAWAN TUA
Apakah kalian mau membiarkan diri dipanggil “Cintaku
sayang”?
SESEORANG
Dan istri kita direbut dan
dirusak?
SUARA LAIN
Dan harta kita?
SEMUA
Tidak!?
BANGSAWAN I
Cherea, nasehatmu baik sekali, dan
usahamu menenangkan kami sangat terpuji. Memang belum matang untuk bertindak.
Sudikah kau bersama kami menentukan kapan saat sebaiknya untuk memberikan
pukulan dengan akurat?
CHEREA
Ya, aku bersedia. Sementara ini
biarkan Caligula mengikuti angan-angannya. Malah sebaiknya mari kita usulkan
dia untuk melakukan rencana-rencananya yang paling gila. Mari kita masukan
suatu system ke dalam kegilaannya. Nanti suatu hari akan tiba, dimana ia
tinggal sendiri bersama angannya
TERDENGAR SUARA HIRUK PIKUK, BUNYI
TEROMPET KEDENGARAN DI LUAR. LALU DIAM, TAPI SUARA KECIL MEMBISIKAN NAMA
CALIGULA
ADEGAN 3
CALIGULA DAN CAESONIA MASUK
DIIRINGKAN OLEH HELICON DAN BEBERAPA ORANG PENGAWAL. SEMUA DIAM. CALIGULA
BERHENTI DAN MEMANDANGI PEMBERONTAK-PEMBERONTAK ITU. DENGAN TIDAK BERKATA
SEPATAH KATA PUN, IA PERGI DARI KELOMPOK BANGSAWAN DAN YANG LAIN SATU PERSATU
DIPERHATIKAN, DIBETULKAN SIKAP BADANNYA, DIPERHATIKAN LALU PERGI TANPA SEKECAP
KATAPUN
ADEGAN 4
CAESONIA (Dengan ironis sambil menunjukan kekacauan yang terdapat dalam
ruang itu)
Apa tuan-tuan habis bertengkar?
CHEREA
Ya, kami habis bertengkar
CAESONIA
O ya!? Boleh aku tahu apa yang
kalian pertengkarkan?
CHEREA
Tidak apa-apa
CAESONIA
Jadi, kalau begitu tidak betul?
CHEREA
Apa yang tidak betul?
CAESONIA
Kalian tidak bertengkar
CHEREA
Kalau begitu katamu, apa boleh
buat… kami tidak bertengkar
CAESONIA (Tersenyum)
Barangkali lebih baik kau bereskan
tempat ini, Caligula tidak suka pada tempat yang kotor
HELICON (Pada Bangsawan tua)
Jangan sampai mati, atau paling
tidak sengsara, karena tuan memaksa dia melakukan sesuatu diluar wataknya
BANGSAWAN TUA
Maaf. Apa yang telah kami lakukan?
HELICON
Tidak apa-apa. Justru tidak
apa-apa. Mengagumkan sekali perasaan sia-sia dalam hal ini. Bisa menjadikan
kita sakit syaraf. Coba, misalkan tuan jadi Caligula? (Diam sebentar)
Aku mengerti, rupanya kalian sedang asyik membuat komplotan
BANGSAWAN TUA
Ini kelewatan. Aku berharap
Caligula tidak akan mengira…..
HELICON
Ia tidak mengira. Ia tahu, tapi
kukira pada dasarnya, hal ini menyenangkan hatinya juga. Tapi mari kita
bereskan tempat ini
SEMUANYA MEMBERESKAN. CALIGULA
MASUK. IA MEMPERHATIKAN YANG SIBUK MEMBERESKAN
ADEGAN 5
CALIGULA (Pada bangsawan tua)
Selamat, cintaku sayang (Pada yang
lain) Saudara-saudara, aku sedang menuju pelaksanaan hukuman mati. Tapi
alangkah baiknya aku mampir ke tempatmu Cherea, untuk bersantap sedikit. Aku
sudah memerintahkan supaya dibawa makanan kemari untuk kita semua. Tapi
panggilah istri-istri kalian dulu (Diam sesaat) Rafius harusnya
bersyukur aku merasa lapar (Diam penuh rahasia) Aku mau mengatakan
sesuatu pada kalian. Rafiuslah, Ksatria yang mau dihukum mati hari ini (Diam
lagi) Ada apa ini? Tidak seorang pun diantara kalian yang bertanya mengapa
ia kusuruh dibunuh? (Tak seorang pun yang bicara. Sementara itu
pelayan-pelayan menghidangkan makanan) Bagus, bagus! Rupa-rupanya
saudara-saudara sudah mulai mengerti dan agak cerdas sekali (Ia menyantap
buah anggur) Bahwa seseorang untuk beroleh hukuman mati, tidak perlu
melakukan perbuatan salah. Aku bangga atas diri kalian (Tiga perempuan
masuk) Bagus, mari kita duduk, hari ini tidak ada protokoler, acara santai (Semua
duduk) Sahabat kita Rafius untung besar tapi aku tidak tahu apa ia senang
dengan pengunduran ini? Kematiannya ditangguhkan beberapa jam. Itu sama
nilainya dengan emas!
(Ia mulai makan, yang lain juga
ikut makan. Caligula memperlihatkan cara makan yang buruk sekali. Batuk,
melemparkan biji ke piring orang lain, meludah, minum dengan berkumur,
mencungkil sisa makanan di gigi dll. Dia rileks aja tak ada tanda merasa salah
apalagi minta maaf. Tiba-tiba ia berhenti makan. Memandang kea rah Lepidus dan
bicara dengan kasar)
Kau marah kelihatannya, Lepidus.
Apa karena anakmu kubunuh?
LEPIDUS (Gugup)
Tidak, tuan. Bahkan sebaliknya.
CALIGULA (Meniru Lepidus)
“Bahkan sebaliknya”. Aku selalu
senang melihat wajah yang menyembunyikan rahasia hati. Wajahmu suram, bagaimana
hatimu? Bahkan sebaliknya, bukan begitu Lepidus?
LEPIDUS (Sedikit marah tapi grogi)
Bahkan sebaliknya, tuan
CALIGULA (Makin senang dengan keadaan seperti itu)
Percayalah, Lepidus. Tidak ada
orang yang lebih kusenangi selain engkau. Kini mari kita bergembira bersama.
Coba ceritakan sebuah cerita lucu….
LEPIDUS (Tak dapat menahan lebih lama)
Tu, tuan….
CALIGULA
Baik, baik! Kalau begitu, aku saja
yang cerita. Tapi kau Lepidus, kau akan tertawa, bukan? (Dengan pandangan
jahat) Biarpun untuk keselamatan anakmu yang kedua (Sinis)
Pendekanya, sebagaimana kau katakan kau tidak berada dalam gundah.
Bahkan….Bahkan…. Ayolah lepidus….Bahkan…..
LEPIDUS(Dengan susah)
Bahkan sebaliknya, tuan
CALIGULA (Ketawa)
Bagus-bagus….(Minum) Sekarang
dengarkan. Pada suatu ketika hiduplah seorang pemimpin muda yang tidak dicintai
oleh siapapun juga. ia cinta pada Lepidus. untuk memusnahkan cinta ini dari
hatinya, amak dibunuhlah anak Lepidus yang bungsu (Lebih bersemangat)
Tidak usah disebutkan, bahwa hal ini tidak betul sama sekali.
Tapi bagaimana pun juga cerita ini
masih cukup lucu bukan?
Tapi kau tidak tertawa, tak
seorang pun tertawa, kalian dengar! (Marah) Aku perintahkan semuanya
untuk tertawa! Kau Lepidus, pimpin paduan suara ini! Ayolah, semua berdiri dan
ketawa (Memukul meja) Apa kalian dengar apa yang kukatakan! Aku mau
kalian semua tertawa!
(semua hadirin yang hadir berdiri.
Dalam adegan ini, semua pemain berlaku seperti boneka dalam pertunjukan wayang,
kecuali Caligula dan Caesonia. Caligula senang dan tertawa di tempatnya, kayak
orang gila)
Oh, Caesonia, lihatlah! Permainan
selesai sudah. Kehormatan, kecerdasan dan martabat seluruh negeri, hilang
ditiup angina. Angin ketakutan telah meniupnya sampai habis. katkutan Caesonia.
– moga-moga kau setuju – adalah suatu keharusan yang mulia, murni bersahaja dan
berdiri sendiri (Ketawa dan minum) Ya, ya. Mari kita bicarakan apa saja.
Apa pikiranmu, Cherea? Kenapa kau ajdi pendiam?
CHEREA
Aku sedia untuk bicara, dengan izinmu
CALIGULA
Bagus. Kalau begitu jangan hanya
bicara, tapi aku ingin mendengar kawan kita Mucius bicara lebih dulu
MUCIUS (Dengan enggan)
Dengan segala senang hati, tuan
CALIGULA
Ceritakan sedikit pada kami
perihal istrimu. Sebelum itu, suruh dia duduk di sini, di sebelah kananku (IStri
Mucius duduk di sebelah Caligula) Nah, Mucius. Kami menunggu
MUCIUS (Hampir tak tahu apa yang mesti dikatakan)
Istriku. Aku cinta padanya (Yang
lain ketawa)
CALIGULA
Tentu, sahabatku, tentu. Alangkah
tololnya kau. Apa tidak ada lagi kata-kata yang lebih cemerlang dari itu. (Caligula
bersandar di bahu istri mucius sambil menggelitik wajah dan abdannya dengan
hidung, tangan menggerayang ke tubuhnya) Sambil lalu, waktu tadi aku masuk,
rupanya kalian sedang merencanakan sebuah komplotan, mau mengkudetaku ya? Suatu
pemberontakan yang manis
BANGSAWAN TUA
Oh, tuan
CALIGULA
Tidak apa, dik sayang. Usia yang
lanjut harus dihormati. Aku tak akan gusar. Tidak seorang pun diantara kalian
yang punya kesanggupan untuk menajdi pahlawan…. Ah, aku ingat ada beberapa hal
yang masih harus kubereskan. tapi sebelum itu aku mau melepaskan hasrat
lelakiku dulu.
CALIGULA MENGAJAK ISTRI MUCIUS
MASUK KE KAMAR SEBELAH. MUCIUS BERDIRI, TAPI TAK BISA BERBUAT APA-APA
ADEGAN 6
CAESONIA (Dengan manis)
Mucius, tolong tuangkan anggur itu
untukku (Mucius kaku tapi tetap melakukan dengan kaku dan terpaku lagi)
Cherea, coba ceritakan mengapa tadi kalian bertengkar
CHEREA (Dingin)
Dengan segala senang hati,
Caesonia. Perceksokan kami timbul dari perdebatan apakah puisi mesti haus darah
atau tidak
SELAMA ADEGAN INI ADA SUARA-SUARA
DI BALIK KAMAR SEBELAH YANG MENANDAKAN ORANG BERCUMBU, SUARA RINTIHAN, SUARA
DERIT RANJANG, LENGUHAN , DESAH NAPAS DAN LAIN-LAIN
CAESONIA
Masalah itu menarik sekali, agak
terlalu sulit untuk otakku, tentu. Tapi masih juga aku tercengang melihat
ekcintaan tuan-tuan terhadap seni. Tapi kenapa sampai menimbulkan pertengakaran
ke arah perkelahian!?
CHEREA
Itu aku dapat mengerti. Aku ingat
ucapan Caligula baru-baru ini. Matanya, setiap kekhususan selalu berguncang
keganasan
CAESONIA (Sambil makan)
Ada benarnya juga. Bagaimana
tuan-tuan?
BANGSAWAN TUA
Tentu. Caligula memiliki pandangan
tajam terhadap segi-segi rahasia dri hati manusia
BANGSAWAN I
Alangkah fasihnya ia waktu membicarakan
semangat
BANGSAWAN II
Ia harus menuliskan
pikiran-pikirannya, tentu banyak sekali gunanya
CHEREA
Dan apa yang lebih penting lagi
dari itu. ia dapat mengisi waktunya
CAESONIA (Sambil makan)
Tuan-tuan akan gembira mendengar
bahwa Caligula sepikiran dengan tuan-tuan. Ia sedang mengerjakan sebuah buku
kini
0 komentar
Posting Komentar