Kamis, 08 Desember 2016

Naskah drama Caligula Bagian 4

ADEGAN 7
CALIGULA MASUK DIRINGKAN ISTRI PUCIUS

CALIGULA
Musicus. Ini kukembalikan istrimu dengan ucapan terima kasih. Maafkan aku masih ada pekerjaan

CALIGULA KELUAR DENGAN CEPAT DAN SALAH TINGKAH

CAESONIA (Pada Mucius)
Buku itu pasti sama tingkatnya dengan kita-kitab lama kita. Mucius, kau dengar apa yang kukatakan?

MUCIUS (Pandangannya masih terpaku pada arah Caligula keluar)
Ya, perihal apa buku itu Caesonia?

CAESONIA (Cuek)
Oh, itu aku tak tahu

CHEREA
Apakah ia membicarakan kekuasaan berdarah dari puisi?

CAESONIA
Ya, begitulah kukira

BANGSAWAN TUA (Riang)
Seperti yang dikatakan Cherea tadi, pekerjaan itu akan mengisi waktunya

CAESONIA
Ya, sayang. Tapi ada sesuatu yang barangkali tak kau suka dari buku itu. Judulnya

CHEREA
Apa judulnya?

CAESONIA
“Baja dingin”

CALIGULA MASUK DENGAN CEPAT

CALIGULA
Maaf, ada kepentingan Negara yang mendesak. (Kpeada Pengawal) Pengawal, semua lumbung-lumbung buat umum harus kau tutup. Perintah itu sudah kutandatangani, boleh kau ambil di ruang kerjaku

PENGAWAL
Tapi….

CALIGULA
Besok, kelaparan akan mulai

PENGAWAL
Rakyat nanti akan berontak

CALIGULA (Tegas dan jelas)
Kuulangi. Besok kelaparan nasional dimulai. Kita semua tahu apa arti kelaparan  adalah suatu bencana. Aku akan mengakhiri bencana ini kapan aku mau. Jika kita mau bebas, maka itu Cuma bisa atas kerugian orang lain. Gila kedengarannya, tapi memang sudah begitu. (Sekilas memandang Mucius) Cobalah prinsip ini pada kecemburuanmu, nanti kau akan mengerti lebih banyak.
Dengan begitu kau akan tahu betapa buruknya cemburu itu! Suatu penyakit dari kekenesan dan angan-angan. Coba bayangkan istri kita sendiri…(Mucius greget, begitu mau buka mulut, Caligula mendahului) Nah, saudara-saudara, kita teruskan percantapan kita. Tahukah kalian bahwa aku dibantu Helicon telah bekerja keras. Kami telah menyelesaikan catatan kecil mengenai hukuman mati. Tentang ini tentu banyak yang ingin kalian tanyakan.

HELICON
Coba, kami ingin tahu pendapat tuan-tuan

CALIGULA
Kau harus tahu basa-basi Helicon. Antarkan mereka ke dalam rahasia-rahasia kecil kita. Ayolah, berikan mereka sebuah contoh. Bagian ketiga, bab perkara

HELICON
Hukuman membunuh menentramkan dan membebaskan. Sifatnya universal. Memperkuat dan tepat dalam penggunaannya seperti dalam tujuannya. Seorang manusia mati karena bersalah. Seseorang bersalah karena ia rakyat Caligula. Dengan begitu, maka semua orang bersalah dan harus mati.  Cuma soal waktu dan kesabaran.

CALIGULA
Bagaimana? Kesabaran itu juga bagus dimasukkan. Ketahuilah, yang paling saya senangi pada kalian semua ialah ke sa ba ran. Nah, sekarang sudah saatnya tuan-tuan untuk meninggalkan tempat ini. Cherea tidak memerlukan kalian lagi. Caesonia, aku mau kau tinggal di sini, juga kau Lepidus dan sahabat kita Mereia.
Saya mau bicara dengan kalian tentang rumah pelacuran nasional. jalannya tak begitu baik, saya merasa khawatir tentang ini

YANG LAIN KELUAR. CALIGULA MENGIKUTI PUCIUS DENGAN MATANYA

CHEREA
Apa sebabnya ya? Apa pimpinannya tidak cukup pandai?

CALIGULA
Bukan. Ini soal pendapatan yang anjlok

MEREIA
Kalau begitu naikkan tariff masuk

CALIGULA
Kau terlalu tua, aku tidak perlu pendapatmu

MEREIA
Kalau begitu, kenapa aku disuruh tinggal?

CALIGULA
Aku perlu gagasan dingin dan tak terburu-buru

CHEREA
Kalau boleh aku mengutarakan pendapatku dengan nafsu, maka aku menyatakan bahwa salah benar jika ahrga atau tariff masuk dinaikkan

CALIGULA
Jelas sekali, yang diperlukan adalah perputaran yang lebih besar. Aku telah menceritakan rencanaku ini padaCaesonia dan ia nanti akan menceritakan kembali pada kau. Rupanya aku terlalu banyak minum anggur. Aku mengantuk

IA MEREBAHKAN DIRI DAN MENUTUP MATANYA

CAESONIA
Mudah sekali. Caligula telah menciptakan sebuah bintang jasa yang baru

CHEREA
Aku belum melihat hubungannya dalam soal ini

CAESONIA
Belum? Hubungannya ada. bintang ini akan dinamai, bintang pahlawan sipil dan akan dihadiahkan kepada mereka yang paling sering mengunjungi rumah pelacuran Caligula

CHEREA
Akal dan ide yang luarbisaa, sangat brilian….

CAESONIA
Memang. Ah, aku lupa mengatakan, bahwa bintang itu akan diberikan setiap bulan setelah pemeriksaan kartu masuk. Setiap orang dari golongan masyarakat manapun yang belum memperoleh bintang itu dalam dua belas bulan, akan dibuang atau di bunuh

CHEREA
Mengapa harus begitu?

CAESONIA
Karena Caligula mengatakan demikian, mereka diberikan hak untuk memilih; Dibuang atau mati

CHEREA
Sungguh dahsyat. Dua sasaran sekaligus. Mengurangi jumlah kepadatan penduduk dan menstabilkan ekonomi nasional, dengan begitu, moneter mudah-mudahan teratasi

CALIGULA MEMBUKA MATANYA SEDIKIT DAN MEMPERHATIKAN MEREIA YANG SUDAH TUA, BERDIRI DI SUDUT. MEREKA MENGELUARKAN SEBUAH BOTOL KECIL DAN MEMINUMNYA SEDIKIT


CALGULA (Masih berbaring)
Apa yang kau minum Mereia?

MEREIA (Kaget)
Oh, obat asma, tuan

CALIGULA (Bangun, mendekati Mereia, lalu membaui mulutnya)
Bukan. ini penawar racun

MEREIA
Ah, tuan main-main. Betul ini obat asma, akhir-akhir ini asma saya suka kumat

CALIGULA
Jadi kau takut diracun?

MEREIA
Asmaku….

CALIGULA
Dusta! Mengapa kau sembunyi-sembunyi. kau mengintip aku, kau takut aku meracuni minuman dan makanan tadi. Kau curiga padaku

MEREIA
Itu tidak betul. Aku berani bersumpah!

CALIGULA
Sumpah tai kucing! Jika kau minum tangkal racun, artyinya kau memberikan apadku untuk betul-betul meracun kau!

MEREIA
Bukan….maskudku….

CALIGULA
Karena kau curiga padaku, berartib kau siap menggagalkan maksudku (Caesonia dan Cherea mundur ke belakang, sementara Lepidus memperhatikan dengan ketakitan)Itu berarti dua kesalahan dan kesulitan yang tak dapat dielakkan. Seikranya aku inginkan kematianmu, dalam hal ini kau berusaha menghalangi kemauanku (Diam sejenak) Bagaimana Mereia? apa pendapatmu tentang logikaku?

MEREIA
Kedengarannya….cukup….cukup masuk akal. Ta…. Tapi…tidak ada hubungannya dengan soal asmaku ini

CALIGULA
Ini kejahatan. Kau menganggapku pander. Dengan menuduhku hendak melakukan sesuatu dan kemudian berusaha menggagalkannya, berarti kau telah melawan. kau seorang pemberontak dan ini artinya keberanian. Aku suka pada orang yang ebrani seperti kau, karena itu aku akan menghukum kau
Kau akan mati dengan terhormat. Kematian seorang pemberani (Mengeluarkan sebuah botol kecil. Suaranya ramah) Minum racun ini (Mereia menggelengkan kepala, menangis, memohon, Caligula tak sabar) Jangan menghilangkan waktu! Ayo, minum! (MEreia melepaskan diri, tapi Caligula mencengkram lehernya, mereka bergumul, botol kecil diletakkan di bibir Mereia tapi Mereia berhasil merebut botol itu. Segera Caligula memukul wajah Mereia berkali-kali dan mencekiknya sampai mati. Caligula berdiri tegak, menarik napas dan menggosok-gosokan tangannya. Lalu memberikan botol Mereia pada Caesonia) Isinya penawar racun

CAESONIA (Tenang)
Bukan. Ini obat asma

CALIGULA
Tidak apa. akhirnya toh sama saja

CALIGULA KELUAR TERBURU-BURU SAMBIL TERUS MENGGESEKKAN TANGANNYA

LEPIDUS (Gemetar)
Apa yang harus kita lakukan?

CAESONIA (Dingin)
Singkirkan dulu mayat ini, tidak sedap melihatnya

LEPIDUS DAN CHEREA MENGGOTONG MAYAT KE SAMPING

LEPIDUS (Pada Cherea)
Kita ahrus ebrtindak cepat

CHEREA
Kita memerlukan banyak orang….

SCIPION MASUK, TAPI BEGITU MELIHAT CAESONIA, IA HENDAK PERGI LAGI

CAESONIA
Masuklah Scipion

SCIPION
Perlu apa kau?

CAESONIA
Kemarilah (Tenang dan mengelus dagu Scipion) Masih ingat ketika ayahmu dibunuh?

SCIPION
Ya

CAESONIA
Kau menaruh dendam padanya?

SCIPION
Ya

CAESONIA
Kau mau membunuh dia?

SCIPION
Ya!

CAESONIA
Buat apa kau berterus terang padaku?

SCIPION
Karena aku tak takut pada siapapun juga. Membunuh atau di bunuh sama saja. Begitu pula kau tak akan mengkhianatiku

CAESONIA
Benar. Tapi aku mau bicara hal yang terbaik yang ada pada dirimu

SCIPION
Yang terbaik dalam diriku adalah balas dendam

CAESONIA
Dengarkan baik-baik apa yang akan kukatakan

SCIPION
Cepat katakan

CAESONIA
Sabar dulu, coba gambarkan lukisan kematian ayahmu. Bayangkan darah yang melelh di sudut bibirnya dan dengarkan kembali lolongan dan rintihan saat melepaskan nyawanya

SCIPION
Ya…ya…

CAESONIA
Sekarang, coba pikirkan Caligula (Raut wajah Scipion tiba-tiba berubah) Sekarang coba maklumi dia (Caesonia keluar, Scipion diam dan Helicon masuk)

HELICON
Caligula segera datang kemari. Kau pergilah, penyair

SCIPION (Sadar)
Helicon, tolonglah aku

HELICON
Berbahaya, merpatiku. Dan puisi tak berarti bagiku

SCIPION
Kau dapat membantuku, dan pengetahuan kau banyak

HELICON
Aku tahu kau mau membunuh Caligula…. Dan ia tidak akan peduli

CALIGULA MASUK, HELICON KELUAR

CALIGULA
Oh, kau? Sudah lama kau tak kelihatan. Apa kerjamu selama ini? Masih menulis? Apa karanganmu yang terakhir?

SCIPION (Kikuk, bimbang tak jelas)
Aku menulis sajak

CALIGULA
Tentang apa?

SCIPION
Eh, tentang alam. Barangkali

CALIGULA
Tema yang bagus. Apa yang telah dilakukan alam bagi kau?

SCIPION (Mengumpulkan kekuatan, dengan nada ironis)
Ia telah menghibur aku karena aku tidak menjadi pemimpin negara

CALIGULA
Betul? Jadi menrut hemat kau alam dapat menghiburku karena aku jadi pemimpin bangsa ini, begitu?

SCIPION
Mengapa tidak? Alam telah meneymbuhkan luka yang lebih besar dari itu

CALIGULA
Luka kata kau?  Dari nada yang tersimpul, kau marah. Apa karena ayahmu kubunuh? Luka….tepat sekali. Ya, ya…. Tidak ada yang lebih baik untuk mengembangkan kecerdasa daripada kebencian dan dendam

SCIPION (Kaku)
Aku menjawab tanyamu tentang alam

CALIGULA DIAM, MENATAP SCIPION LALU MENDEKATINYA DANG DENGAN KASAR MENARIK WAJAHNYA OLEH KEDUA TANGANNYA

CALIGULA
Bacakan sajakmu untukku

SCIPION
Tidak. jangan suruh aku

CALIGULA
Mengapa tidak!?

SCIPION
Aku lupa

CALIGULA
Apa tidak bisa kau ingat?

SCIPION
Tidak

CALIGULA
Ceritakan saja isinya

SCIPION
Aku menulis tentang keselarasan

CALIGULA (Memotong)
Antara bumi dan telapak kita

SCIPION (Sebenarnya bingung)
Ya, hampir serupa itu, dan juga tentang raut wajah ibu pertiwi dan getar yang dibawa angina sejuk….

CALIGULA (Melepaskan Scipion)
Dan burung bercengkrama diudara…

SCIPION
Ya, ya….Dan saat yang indah waktu langit disirami dengan warna emas, dihiasi bintang…

CALIGULA
Wangi yangs edap dari dedaunan dan air yang menguap….

SCIPION (Dalam semacam ekstase)
Ya, dand erik Jangrik, kokok ayam, kicau burung….kenyamanan udara berbukit-bukit

CALIGULA
Dan jalanan tenggelam dalam bayangan berliku antara kebu-kebun the, sawah….

SCIPION
Ya. Ya, serupa itu betul! Bagaimana kau tahu!?

CALIGULA (Sambil menarik Scipion ke dadanya)
Entahlah, barangkali kita mencintai kebenaran yang sama!

SCIPION (Gemetar karena terharu, menekankan kepalanya ke dada Caligula)
Ah, peduli apa. yang aku tahu betul ialah bahwa segala yang kurasa atau kupikirkan, akhirnya menjadi cinta

CALIGULA (Sambil mengelus kepala Scipion)
Itu adalah hak istimewa dari hati yang mulia. Ah, ingin aku menyertai kejernihanmu. Tapi kesukaanku pada hidup masih besar. Tidak mungkin dipuaskan alam. Kau tidak akan mengerti itu. Dunia kau adalah dunia yang lain. Arah kau sering berbuat kebaikan, sedangkan arahku semata untuk kejahatan

SCIPION
Aku mengerti

CALIGULA
Tidak. Ada sesuatu dalam diriku, sebuah danau keheningan, sebuah lubuk air tidak mengalir, tetumbuhan yang busuk  (Melepaskan pelukan dan sedikit berubah) Sajakmu itu memang bagus kedengarannya. Tapi kau suka mendengarkan pendapatku yang sebenarnya….

SCIPION (Sikapnya masih seperti tadi)
Ya….

CALIGULA
Sajak itu kurang darah

SCIPION (Terlompat tiba-tiba seolah-olah digigit ular lalu memandang dengan nanar kea rah Caligula dan ia berteriak)
Betapa buasnya kau! Mahluk buas yang menjijikan! Kau menipu aku lagi. Kau mempermainkan aku lagi, dan kini kau puas.

CALIGULA (Santai dan cuek)
Ada juga benarnya apa yang kau katakan itu. Aku memang tadi bermain

SCIPION (Masih marah)
Alangkah kotor dan hitamnya hatimu. Kau menderita dari kejahatan dan kebencianmu itu

CALIGULA
Sudahlah

SCIPION
Aku kasihan melihat kau

CALIGULA (Marah)
Cukup kataku!

SCIPION
Alangkah getir kesunyian kau ini

CALIGULA (Marah dan memgang bahu Scipion dan mengguncangnya)
Kesunyian! Kesunyian. Apa kau tahu tentang itu? Cuma kesunyian penyair dan segala orang yang lemah. Kau mengoceh tentang kesunyian, tapi kau tidak tahu manusia tidak pernah sendiri. Kita selalu diikuti oleh beban yang sama dari masa lalu dan masa datang, mereka yang kita bunuh selalu bersama kita. Tapi mereka bukanlah halangan yang besar. Sesal, rindu, getir, kenikamtan, lonte dans egala rombengan. Selalu, selalu mengikuti kita (Melepaskan Scipion lalu mundur) Sendiri! Ah, sekiranya dalam kesunyian in, dalam belantara yang dirasuki hantu, sekiranya dalam hal ini aku dapat mengenal, biarpun untuk sesaat, keheningan yang sebenarnya, kesunyian sebenarnya. kesenyapan pohon yang mendenyutkan! (Duduk seperti kelelahan) Sunyi!? Tidak, Scipion! Ia penuh dengan gemeretak gigi, menegrikan karena suara  dan bunyi yang memekik-mekik

Jika aku bersama perempuan-perempuan yang kumiliki dan gelap melingkupi, aku berpikir, kini tubuhku telah beroleh kepuasan sehingga aku merasa diriku punyaku sendiri, terombang-ambing dalam hidup dan mati. Kesunyianku penuh dengan bau kenikmatan yang datang dari perempuan yang tergelimpang di sampingku

CALIGULA DIAM, KELIHATAN GUNDAH DAN SUSAH. SCIPION BERGERAK DI BELAKANGNYA MENDEKATI CALIGULA. DENGAN PERLAHAN DIULURKAN TANGANNYA KE ARAH CALIGULA, LALU DILETAKKAN DI ATAS BAHU CALIGULA. DENGAN TIDAK MEMBALIK KEBELAKANG, CALIGULA MELETAKKAN TANGANNYA DI ATAS TANGAN SCIPION

SCIPION
Setiap manusia punya penghibur dalam hidupnya. Sebagai penopang dalam melajnutkan hidupnya. Ia selalu kembali pada itu jika cobaan sudah terlalu besar

CALIGULA
Betul Scipion

SCIPION
Apakah kau tak punya seeprti itu dalam hidupmu? Apa tidak ada tempat untuk lari? Tak adakah perasaan yang membuat air mata mengalir? Tak ada pembujuk?

CALIGULA
Ada juga

SCIPION
Apa?

CALIGULA( Dengan tenang)
Rasa anggapan rendah
BLACK OUT


0 komentar

Posting Komentar