ADEGAN 7
CALIGULA MASUK DIRINGKAN ISTRI
PUCIUS
CALIGULA
Musicus. Ini kukembalikan istrimu
dengan ucapan terima kasih. Maafkan aku masih ada pekerjaan
CALIGULA KELUAR DENGAN CEPAT DAN
SALAH TINGKAH
CAESONIA (Pada Mucius)
Buku itu pasti sama tingkatnya
dengan kita-kitab lama kita. Mucius, kau dengar apa yang kukatakan?
MUCIUS (Pandangannya masih terpaku pada arah Caligula keluar)
Ya, perihal apa buku itu Caesonia?
CAESONIA (Cuek)
Oh, itu aku tak tahu
CHEREA
Apakah ia membicarakan kekuasaan
berdarah dari puisi?
CAESONIA
Ya, begitulah kukira
BANGSAWAN TUA (Riang)
Seperti yang dikatakan Cherea
tadi, pekerjaan itu akan mengisi waktunya
CAESONIA
Ya, sayang. Tapi ada sesuatu yang
barangkali tak kau suka dari buku itu. Judulnya
CHEREA
Apa judulnya?
CAESONIA
“Baja dingin”
CALIGULA MASUK DENGAN CEPAT
CALIGULA
Maaf, ada kepentingan Negara yang
mendesak. (Kpeada Pengawal) Pengawal, semua lumbung-lumbung buat umum
harus kau tutup. Perintah itu sudah kutandatangani, boleh kau ambil di ruang
kerjaku
PENGAWAL
Tapi….
CALIGULA
Besok, kelaparan akan mulai
PENGAWAL
Rakyat nanti akan berontak
CALIGULA (Tegas dan jelas)
Kuulangi. Besok kelaparan nasional
dimulai. Kita semua tahu apa arti kelaparan
adalah suatu bencana. Aku akan mengakhiri bencana ini kapan aku mau.
Jika kita mau bebas, maka itu Cuma bisa atas kerugian orang lain. Gila
kedengarannya, tapi memang sudah begitu. (Sekilas memandang Mucius)
Cobalah prinsip ini pada kecemburuanmu, nanti kau akan mengerti lebih banyak.
Dengan begitu kau akan tahu betapa
buruknya cemburu itu! Suatu penyakit dari kekenesan dan angan-angan. Coba
bayangkan istri kita sendiri…(Mucius greget, begitu mau buka mulut, Caligula
mendahului) Nah, saudara-saudara, kita teruskan percantapan kita. Tahukah
kalian bahwa aku dibantu Helicon telah bekerja keras. Kami telah menyelesaikan
catatan kecil mengenai hukuman mati. Tentang ini tentu banyak yang ingin kalian
tanyakan.
HELICON
Coba, kami ingin tahu pendapat
tuan-tuan
CALIGULA
Kau harus tahu basa-basi Helicon.
Antarkan mereka ke dalam rahasia-rahasia kecil kita. Ayolah, berikan mereka
sebuah contoh. Bagian ketiga, bab perkara
HELICON
Hukuman membunuh menentramkan dan
membebaskan. Sifatnya universal. Memperkuat dan tepat dalam penggunaannya
seperti dalam tujuannya. Seorang manusia mati karena bersalah. Seseorang
bersalah karena ia rakyat Caligula. Dengan begitu, maka semua orang bersalah
dan harus mati. Cuma soal waktu dan
kesabaran.
CALIGULA
Bagaimana? Kesabaran itu juga bagus
dimasukkan. Ketahuilah, yang paling saya senangi pada kalian semua ialah ke sa
ba ran. Nah, sekarang sudah saatnya tuan-tuan untuk meninggalkan tempat ini.
Cherea tidak memerlukan kalian lagi. Caesonia, aku mau kau tinggal di sini,
juga kau Lepidus dan sahabat kita Mereia.
Saya mau bicara dengan kalian
tentang rumah pelacuran nasional. jalannya tak begitu baik, saya merasa
khawatir tentang ini
YANG LAIN KELUAR. CALIGULA
MENGIKUTI PUCIUS DENGAN MATANYA
CHEREA
Apa sebabnya ya? Apa pimpinannya
tidak cukup pandai?
CALIGULA
Bukan. Ini soal pendapatan yang
anjlok
MEREIA
Kalau begitu naikkan tariff masuk
CALIGULA
Kau terlalu tua, aku tidak perlu
pendapatmu
MEREIA
Kalau begitu, kenapa aku disuruh
tinggal?
CALIGULA
Aku perlu gagasan dingin dan tak
terburu-buru
CHEREA
Kalau boleh aku mengutarakan
pendapatku dengan nafsu, maka aku menyatakan bahwa salah benar jika ahrga atau
tariff masuk dinaikkan
CALIGULA
Jelas sekali, yang diperlukan
adalah perputaran yang lebih besar. Aku telah menceritakan rencanaku ini padaCaesonia
dan ia nanti akan menceritakan kembali pada kau. Rupanya aku terlalu banyak
minum anggur. Aku mengantuk
IA MEREBAHKAN DIRI DAN MENUTUP
MATANYA
CAESONIA
Mudah sekali. Caligula telah
menciptakan sebuah bintang jasa yang baru
CHEREA
Aku belum melihat hubungannya
dalam soal ini
CAESONIA
Belum? Hubungannya ada. bintang
ini akan dinamai, bintang pahlawan sipil dan akan dihadiahkan kepada mereka
yang paling sering mengunjungi rumah pelacuran Caligula
CHEREA
Akal dan ide yang luarbisaa,
sangat brilian….
CAESONIA
Memang. Ah, aku lupa mengatakan,
bahwa bintang itu akan diberikan setiap bulan setelah pemeriksaan kartu masuk.
Setiap orang dari golongan masyarakat manapun yang belum memperoleh bintang itu
dalam dua belas bulan, akan dibuang atau di bunuh
CHEREA
Mengapa harus begitu?
CAESONIA
Karena Caligula mengatakan
demikian, mereka diberikan hak untuk memilih; Dibuang atau mati
CHEREA
Sungguh
dahsyat. Dua sasaran sekaligus. Mengurangi jumlah kepadatan penduduk dan
menstabilkan ekonomi nasional, dengan begitu, moneter mudah-mudahan teratasi
CALIGULA MEMBUKA MATANYA SEDIKIT
DAN MEMPERHATIKAN MEREIA YANG SUDAH TUA, BERDIRI DI SUDUT. MEREKA MENGELUARKAN
SEBUAH BOTOL KECIL DAN MEMINUMNYA SEDIKIT
CALGULA (Masih berbaring)
Apa yang kau minum Mereia?
MEREIA (Kaget)
Oh, obat asma, tuan
CALIGULA (Bangun, mendekati Mereia, lalu membaui mulutnya)
Bukan. ini penawar racun
MEREIA
Ah, tuan main-main. Betul ini obat
asma, akhir-akhir ini asma saya suka kumat
CALIGULA
Jadi kau takut diracun?
MEREIA
Asmaku….
CALIGULA
Dusta! Mengapa kau
sembunyi-sembunyi. kau mengintip aku, kau takut aku meracuni minuman dan
makanan tadi. Kau curiga padaku
MEREIA
Itu tidak betul. Aku berani
bersumpah!
CALIGULA
Sumpah tai kucing! Jika kau minum
tangkal racun, artyinya kau memberikan apadku untuk betul-betul meracun kau!
MEREIA
Bukan….maskudku….
CALIGULA
Karena kau curiga padaku, berartib
kau siap menggagalkan maksudku (Caesonia dan Cherea mundur ke belakang,
sementara Lepidus memperhatikan dengan ketakitan)Itu berarti dua kesalahan
dan kesulitan yang tak dapat dielakkan. Seikranya aku inginkan kematianmu,
dalam hal ini kau berusaha menghalangi kemauanku (Diam sejenak) Bagaimana
Mereia? apa pendapatmu tentang logikaku?
MEREIA
Kedengarannya….cukup….cukup masuk
akal. Ta…. Tapi…tidak ada hubungannya dengan soal asmaku ini
CALIGULA
Ini kejahatan. Kau menganggapku
pander. Dengan menuduhku hendak melakukan sesuatu dan kemudian berusaha
menggagalkannya, berarti kau telah melawan. kau seorang pemberontak dan ini
artinya keberanian. Aku suka pada orang yang ebrani seperti kau, karena itu aku
akan menghukum kau
Kau akan mati dengan terhormat.
Kematian seorang pemberani (Mengeluarkan sebuah botol kecil. Suaranya ramah)
Minum racun ini (Mereia menggelengkan kepala, menangis, memohon, Caligula
tak sabar) Jangan menghilangkan waktu! Ayo, minum! (MEreia melepaskan
diri, tapi Caligula mencengkram lehernya, mereka bergumul, botol kecil
diletakkan di bibir Mereia tapi Mereia berhasil merebut botol itu. Segera
Caligula memukul wajah Mereia berkali-kali dan mencekiknya sampai mati.
Caligula berdiri tegak, menarik napas dan menggosok-gosokan tangannya. Lalu
memberikan botol Mereia pada Caesonia) Isinya penawar racun
CAESONIA (Tenang)
Bukan. Ini obat asma
CALIGULA
Tidak apa. akhirnya toh sama saja
CALIGULA KELUAR TERBURU-BURU
SAMBIL TERUS MENGGESEKKAN TANGANNYA
LEPIDUS (Gemetar)
Apa yang harus kita lakukan?
CAESONIA (Dingin)
Singkirkan dulu mayat ini, tidak
sedap melihatnya
LEPIDUS DAN CHEREA MENGGOTONG
MAYAT KE SAMPING
LEPIDUS (Pada Cherea)
Kita ahrus ebrtindak cepat
CHEREA
Kita memerlukan banyak orang….
SCIPION MASUK, TAPI BEGITU MELIHAT
CAESONIA, IA HENDAK PERGI LAGI
CAESONIA
Masuklah Scipion
SCIPION
Perlu apa kau?
CAESONIA
Kemarilah (Tenang dan mengelus
dagu Scipion) Masih ingat ketika ayahmu dibunuh?
SCIPION
Ya
CAESONIA
Kau menaruh dendam padanya?
SCIPION
Ya
CAESONIA
Kau mau membunuh dia?
SCIPION
Ya!
CAESONIA
Buat apa kau berterus terang
padaku?
SCIPION
Karena aku tak takut pada siapapun
juga. Membunuh atau di bunuh sama saja. Begitu pula kau tak akan mengkhianatiku
CAESONIA
Benar. Tapi aku mau bicara hal
yang terbaik yang ada pada dirimu
SCIPION
Yang terbaik dalam diriku adalah
balas dendam
CAESONIA
Dengarkan baik-baik apa yang akan
kukatakan
SCIPION
Cepat katakan
CAESONIA
Sabar dulu, coba gambarkan lukisan
kematian ayahmu. Bayangkan darah yang melelh di sudut bibirnya dan dengarkan
kembali lolongan dan rintihan saat melepaskan nyawanya
SCIPION
Ya…ya…
CAESONIA
Sekarang, coba pikirkan Caligula (Raut
wajah Scipion tiba-tiba berubah) Sekarang coba maklumi dia (Caesonia
keluar, Scipion diam dan Helicon masuk)
HELICON
Caligula segera datang kemari. Kau
pergilah, penyair
SCIPION (Sadar)
Helicon, tolonglah aku
HELICON
Berbahaya, merpatiku. Dan puisi
tak berarti bagiku
SCIPION
Kau dapat membantuku, dan
pengetahuan kau banyak
HELICON
Aku tahu kau mau membunuh
Caligula…. Dan ia tidak akan peduli
CALIGULA MASUK, HELICON KELUAR
CALIGULA
Oh, kau? Sudah lama kau tak
kelihatan. Apa kerjamu selama ini? Masih menulis? Apa karanganmu yang terakhir?
SCIPION (Kikuk, bimbang tak jelas)
Aku menulis sajak
CALIGULA
Tentang apa?
SCIPION
Eh, tentang alam. Barangkali
CALIGULA
Tema yang bagus. Apa yang telah
dilakukan alam bagi kau?
SCIPION (Mengumpulkan kekuatan, dengan nada ironis)
Ia telah menghibur aku karena aku
tidak menjadi pemimpin negara
CALIGULA
Betul? Jadi menrut hemat kau alam
dapat menghiburku karena aku jadi pemimpin bangsa ini, begitu?
SCIPION
Mengapa tidak? Alam telah
meneymbuhkan luka yang lebih besar dari itu
CALIGULA
Luka kata kau? Dari nada yang tersimpul, kau marah. Apa
karena ayahmu kubunuh? Luka….tepat sekali. Ya, ya…. Tidak ada yang lebih baik
untuk mengembangkan kecerdasa daripada kebencian dan dendam
SCIPION (Kaku)
Aku menjawab tanyamu tentang alam
CALIGULA DIAM, MENATAP SCIPION
LALU MENDEKATINYA DANG DENGAN KASAR MENARIK WAJAHNYA OLEH KEDUA TANGANNYA
CALIGULA
Bacakan sajakmu untukku
SCIPION
Tidak. jangan suruh aku
CALIGULA
Mengapa tidak!?
SCIPION
Aku lupa
CALIGULA
Apa tidak bisa kau ingat?
SCIPION
Tidak
CALIGULA
Ceritakan saja isinya
SCIPION
Aku menulis tentang keselarasan
CALIGULA (Memotong)
Antara bumi dan telapak kita
SCIPION (Sebenarnya bingung)
Ya, hampir serupa itu, dan juga
tentang raut wajah ibu pertiwi dan getar yang dibawa angina sejuk….
CALIGULA (Melepaskan Scipion)
Dan burung bercengkrama diudara…
SCIPION
Ya, ya….Dan saat yang indah waktu
langit disirami dengan warna emas, dihiasi bintang…
CALIGULA
Wangi yangs edap dari dedaunan dan
air yang menguap….
SCIPION (Dalam semacam ekstase)
Ya, dand erik Jangrik, kokok ayam,
kicau burung….kenyamanan udara berbukit-bukit
CALIGULA
Dan jalanan tenggelam dalam
bayangan berliku antara kebu-kebun the, sawah….
SCIPION
Ya. Ya, serupa itu betul!
Bagaimana kau tahu!?
CALIGULA (Sambil menarik Scipion ke dadanya)
Entahlah, barangkali kita
mencintai kebenaran yang sama!
SCIPION (Gemetar karena terharu, menekankan kepalanya ke dada Caligula)
Ah, peduli apa. yang aku tahu
betul ialah bahwa segala yang kurasa atau kupikirkan, akhirnya menjadi cinta
CALIGULA (Sambil mengelus kepala Scipion)
Itu adalah hak istimewa dari hati
yang mulia. Ah, ingin aku menyertai kejernihanmu. Tapi kesukaanku pada hidup
masih besar. Tidak mungkin dipuaskan alam. Kau tidak akan mengerti itu. Dunia
kau adalah dunia yang lain. Arah kau sering berbuat kebaikan, sedangkan arahku
semata untuk kejahatan
SCIPION
Aku mengerti
CALIGULA
Tidak. Ada sesuatu dalam diriku,
sebuah danau keheningan, sebuah lubuk air tidak mengalir, tetumbuhan yang
busuk (Melepaskan pelukan dan sedikit
berubah) Sajakmu itu memang bagus kedengarannya. Tapi kau suka mendengarkan
pendapatku yang sebenarnya….
SCIPION (Sikapnya masih seperti tadi)
Ya….
CALIGULA
Sajak itu kurang darah
SCIPION (Terlompat tiba-tiba seolah-olah digigit ular lalu memandang
dengan nanar kea rah Caligula dan ia berteriak)
Betapa buasnya kau! Mahluk buas
yang menjijikan! Kau menipu aku lagi. Kau mempermainkan aku lagi, dan kini kau
puas.
CALIGULA (Santai dan cuek)
Ada juga benarnya apa yang kau
katakan itu. Aku memang tadi bermain
SCIPION (Masih marah)
Alangkah kotor dan hitamnya
hatimu. Kau menderita dari kejahatan dan kebencianmu itu
CALIGULA
Sudahlah
SCIPION
Aku kasihan melihat kau
CALIGULA (Marah)
Cukup kataku!
SCIPION
Alangkah getir kesunyian kau ini
CALIGULA (Marah dan memgang bahu Scipion dan mengguncangnya)
Kesunyian! Kesunyian. Apa kau tahu
tentang itu? Cuma kesunyian penyair dan segala orang yang lemah. Kau mengoceh
tentang kesunyian, tapi kau tidak tahu manusia tidak pernah sendiri. Kita
selalu diikuti oleh beban yang sama dari masa lalu dan masa datang, mereka yang
kita bunuh selalu bersama kita. Tapi mereka bukanlah halangan yang besar.
Sesal, rindu, getir, kenikamtan, lonte dans egala rombengan. Selalu, selalu
mengikuti kita (Melepaskan Scipion lalu mundur) Sendiri! Ah, sekiranya dalam
kesunyian in, dalam belantara yang dirasuki hantu, sekiranya dalam hal ini aku
dapat mengenal, biarpun untuk sesaat, keheningan yang sebenarnya, kesunyian
sebenarnya. kesenyapan pohon yang mendenyutkan! (Duduk seperti kelelahan)
Sunyi!? Tidak, Scipion! Ia penuh dengan gemeretak gigi, menegrikan karena
suara dan bunyi yang memekik-mekik
Jika aku bersama
perempuan-perempuan yang kumiliki dan gelap melingkupi, aku berpikir, kini
tubuhku telah beroleh kepuasan sehingga aku merasa diriku punyaku sendiri,
terombang-ambing dalam hidup dan mati. Kesunyianku penuh dengan bau kenikmatan
yang datang dari perempuan yang tergelimpang di sampingku
CALIGULA DIAM, KELIHATAN GUNDAH
DAN SUSAH. SCIPION BERGERAK DI BELAKANGNYA MENDEKATI CALIGULA. DENGAN PERLAHAN
DIULURKAN TANGANNYA KE ARAH CALIGULA, LALU DILETAKKAN DI ATAS BAHU CALIGULA.
DENGAN TIDAK MEMBALIK KEBELAKANG, CALIGULA MELETAKKAN TANGANNYA DI ATAS TANGAN
SCIPION
SCIPION
Setiap manusia punya penghibur
dalam hidupnya. Sebagai penopang dalam melajnutkan hidupnya. Ia selalu kembali
pada itu jika cobaan sudah terlalu besar
CALIGULA
Betul Scipion
SCIPION
Apakah kau tak punya seeprti itu
dalam hidupmu? Apa tidak ada tempat untuk lari? Tak adakah perasaan yang
membuat air mata mengalir? Tak ada pembujuk?
CALIGULA
Ada juga
SCIPION
Apa?
CALIGULA( Dengan tenang)
Rasa anggapan rendah
BLACK OUT
0 komentar
Posting Komentar