BABAK III
ADEGAN 1
SEBUAH HALAMAN ISTANA ATAU RUMAH
CALIGULA. SUASANA PESTA, ADA PANGGUNG KECIL, KURSI KEHORMATAN, KURSI-KURSI
UNDANGAN DAN KURSI LAINNYA, JUGA MEJA UNTUK MENYIMPAN BARANG SUMBANGAN WARGA
DAN UANG. SEBUAH ALAT MUSIK DAN PEMAINNYA. HARI ITU HARI SUMBANGAN UNTUK NEGARA
DAN PEMERINTAH DARI MASYARAKATNYA. HELICON MENJADI MC CAESONIA ATAU YANG LAIN
(WANITA) MENJADI PENYANYI. CALIGULA DUDUK DENGAN PARA SAHABATNYA, JUGA PARA
BANGSAWAN, UNDANGAN
HELICON
Yang terhormat pimpinan nasional,
tuanku Caligula. yang terhormat pejabat dan petinggi Negara. Yang terhormat
para pengusaha, Wakil daerah dan undangan serta masyarakat Caligula yang kami
cintai.
hari ini merupakan hari berbahagia
bagi kita semua, karena hari ini adalah hari perayaan “Sumbangan Nasional”
untuk Negara dan pemerintah. Setiap individu dari masyarakat Caligula , wajib
hukumnya menyumbang Negara sesuai kemampuannya. Satu hal lagi yang tidak kalah
penting, yaitu. Setiap laki-laki dewasa diwajibkan untuk mengunjungi rumah
pelacuran nasional yang tersebar di berbagai kota dan pelosok negeri in. Hari
ini merupakan hari pertama untuk kewajiban hal tadi di atas, makanya sekaligus
dirayakan untuk peresmiannya oleh tuanku Caligula. Beliau telah mengarang
sebuah doa untuk dirinya sendiri dan negeri ini. Doa ini akan dinyanyikan oleh
seorang penyanyi kondang negeri ini; Caesonia….
CAESONIA
Dewi duka dan kenikmatan
Terlahir di laut, getir dan terang
karena busa
Dewi yang mengkaruniakan tawa dan
sesal
Dendam dan gairah
Tujukkan kami ketidak pedulian
yang menyalakan cinta kembali
Ajarkan kami kebenaran tentang
dunia ini
Kebenaran yang sebetulnya tidak
ada
Berilah kami kekuatan untuk hidup
Menurut kebenaran dari segala
kebenaran ini
Kayakanlah kami dengan pemberianmu
Dan siram wajah kami dengan cahaya
kebengisanmu
yang tak berpihak
Dan kebencianmu yang
sewemang-wenang
Bukalah di atas mata kami
Tanganmu yang penuh bungan dan
pembunuhan
Terimalah kembali anak-anakmu
Yang mengembara ke dalam tempat
suci cintamu
Yang tak kenal hati dan terima
kasih
Berikan pada kami nafsu yang tak
bertujuan
Kekesalan yang tak punya sebab
Dan kegairahanmu yang tak punya
tujuan
Wahai dewi, begitu kosong, begitu
bersemangat
begitu baik, begitu bersifat
duniawi
Mabukkan kami dengan anggur kesama
hargaanmu
Kenyangkanlah kami untuk
selama-lamanya
Dalam payau hitammu
CALIGULA
Bgaus! Bagus! Nyanyian yang indah,
doa yang indah, mudah-mudahan dikabulkan dan pasti terkabul
Ayo, mana derma kalian…
(Semua hadirin satu persatu
memberikan dermanya di meja yang telah disediakan. Ada uang juga perhiasan.
lalu mereka berbaris ke sebelah kanan)
Sebentar-sebentar! Kalau mau
keluar, lebih baik ke sebelah kiri. Aku telah menempatkan prajurit sebelah
kanan, dengan perintah supaya memanggal kepala kalian
(Semuanya keluar ke sebelah kiri
dengan cepat dan agak kacau)
ADEGAN 2
SCIPION (Pada Caligula)
Kau telah berbuat murtad, tuan
Caligula
CALIGULA
Murtad. Apa itu?
SCIPION
Kau telah menghina langit setelah
mendarahi bumi
HELICON
Anak muda memang suka kata-kata
besar!
CAESONIA (Pada Scipion)
Kau lebih baik, hati-hati, anak
muda. Saat ini, di negeri ini orang bisa mati karena mengucapkan perkataan seperti
kau itu
SCIPION
Mungkin. Tapi aku telah memutuskan
untuk mengatakan yang sebenarnya pada Caligula
CAESONIA
kau dengar itu Caligula? Ini yang
masih kurang dalam pemerintahanmu. Seorang moralis muda yang berani
CALIGULA
Apa betul kau yakin pada Tuhan,
Scipion?
SCIPION
Seseorang mungkin tidak merasa
perlu untuk mengotorinya, atau pun meniadakan hak seseorang untuk yakin, biar
pun seseorang itu adalah orang yang ingkar….
CALIGULA
Itu rendah hati namanya. Aku puas
dengan keadaan kau ini. AKu sedikit iri hati pada kau.Rendah hati adalah
satu-satunya rasa yang tidak pernah kumiliki
SCIPION
Kau bukan irihati padaku, tapi
pada Tuhan!
CALIGULA
Kalau kau tak keberatan, itu akan
tetap jadi rahasia kami – teka-teki besar pemerintahan ini. Kau tahu, orang hanya
dapat menyalahkan aku akrena satu hal saja, aku telah melangkah lebih maju dari
orang lain dan di atas jalan kemerdekaan. Bagi seseorang yang mencintai
kekuasaan, persaingan Tuhan memang agak sedikit mengganggu. Tapi aku telah
membuktikan pada dewa-dewa yang tak ada, bahwa setiap manusia tidak usah
mendapat latihan dulu, jika ia pergunakan pikiran untuk berstrategi memainkan
peranan dewa-dewa yang edan itu sampai sempurna
SCIPION
Itulah yang dinamakan murtad
CALIGULA
Bukan, Scipion. Itu adalah pikiran
yang terang namanya. AKu telah menyadari berkali-kali, hanya ada satu jalan
untuk menyamai dewa-dewa itu, yakni orang harus berlaku bengis seperti mereka
SCIPION
Orang harus bertidak Dzalim,
begitu?
CALIGULA
Coba katakan, apa yang dimaksud
dengan orang dzalim itu?
SCIPION
Suatu jiwa yang buta!
CALIGULA
Belum tentu. Seorang dzalim adalah
seorang yang mengorbankan rakyat dan Negara untuk kepentingan cita-citanya
sendiri. Sedangkan aku tidak punya cita-cita. Dan bagiku tak ada yang ingin
kucapai dengan pertolongan kekuasaan dan kebesaran. Kalaupun kekuasaanku
kupergunakan, maka itu hanya untuk mengimbangi
SCIPION
Mengimbangi apa?
CALIGULA
Kebodohan dan kebencian para dewa
SCIPION
Benci tidak dapat mengimbangi
benci. Kekuasaan bukan peyelesaian. Hanya ada satu cara untuk mengimbangi
keseteruan bumi ini
CALIGULA
Apa?
SCIPION
Kemiskinan
CALIGULA
Aku akan mencoba itu
SCIPION
Sementara itu mayat bergelimpangan
di keliling kau
CALIGULA
Ah, itu Cuma berapa!? Aku mencoba
memainkan peranan nasib. AKu pakai wajah jahat dan ajaib semi seorang dewa
dalam dinas. Itulah yang dipuja oleh semua lelaki yang tadi hadir bersama kau
disini
SCIPION
Kemurtadan yang sejati
CALIGULA
Bukan, Scipion. itu yang dinamakan
seni drama. Kesalahan manusia ialah menganggap drama itu bukan sebagai sesuatu
yang sungguh-sungguh. Jika hal ini dipahami, setiap manusia akan dapat menjadi
peran utama dalam sandiwara dewa-dewa ini dan kemudian menjadi dewa. Caranya,
ia harus mengebalkan hatinya
SCIPION
Mungkin benar. Tapi jika ini
benar, maka kau telah melakukan segala usaha untuk menentang sepasukan
dewa-dewa manusia yang gelisah seperti kau. Menenggelamkan dalam darah,
kedewaanmu yang berumur sesaat itu
CAESONIA
Scipion!
CALIGULA
Caesonia, biarkan dia! Ya,
Scipion. Barangkali kau tak tahu telah menerka suatu kebenaran. AKu telah
melakukan segala usaha ke arah itu. Susah bagiu untuk menggambarkan kejadian
yang kau bicarakan itu. Tapi aku sering memimpikannya. Dan segala wajah yang
muncul dari gelap dengan amarah, takut dan benci. AKu gembira karena telah
melihatnya. buruk dan busuk bagi hati manusia. Sekarang pergilah, sudah lebih
dari cukup kau disini
SEMUA PERGI KECUALI HELICON
ADEGAN 3
CALIGULA
Helicon! (Sambil terus mencat
kukunya)
HELICON
Ya?
CALIGULA
Bagaimana pekerjaan kau?
HELICON
Pekerjaan apa?
CALIGULA
Tentang itu…. Bulan
HELICON
Ah, betul juga, Bulan! Soal waktu
dan kesabaran, aku ingin sedikit bicara dengan kau
CALIGULA
Asal singkat saja
HELICON
Ada sesuatu yang ingin
kusampaikan. Penting!
CALIGULA (Seolah tak mendengarkan)
Ingat, ia pernah kudapat!
HELICON
Apa? Siapa?
CALIGULA
Bulan
HELICON
Oh, tentu, tentu. Begini, Apa kau
tahu orang-orang berkomplot untuk menjatuhkanmu!?
CALIGULA
Lebihnya lagi, aku memiliki dia
seluruhnya. Tapi Cuma dua-tiga kali
HELICON
Sudah lama aku hendak menyampaikan
ini padamu
CALIGULA
Ini terjadi musim panas lalu,
begitu sering ia kuelus-elus di tiang-tiang marmer di kebun, sehingga akhirnya
ia mengerti
HELICON
Jangan main-main, ini serius! Ini
kewajibanku untuk menyampaikannya padamu. Kau akan menyesal jika kau tutup
telingamu
CALIGULA
Gincu ini tidak baik. Kembali
masalah bulan, waktu itu adalah bulan September, suatu malam yang jernih. Ia
kelihatan tersipu-sipu. Aku sudah beradu. Mula-mula ia merah darah, rendah di
tepi langit. Kemudian ia mulai naik, makin lama makin cepat, lebih terang,
makin tinggi, makin pucat, hingga akhirnya ia tak ubahnya sebuah kolam susu di
tengah hutan. Meriah ditaburi bintang. Perlahan dengan agak malu ia menghampiri
leeway udara malam yang panas, lembut, ringan tak bertara dan telanjang. Ia
langkahi ambang pintu kamarku, meluncur ke tempat tidurku, lalu dituangkan
dirinya ke dalamku dan akhirnya direndamnya aku dengan kehangatan dan
senyumannya…..Ah, gincu ini betul-betul tidak beres. Jadi kau tahu Helicon,
dengan tidak menyombong aku dapat mengatakan, bahwa aku pernah memilikinya.
HELICON (Kesal)
Maukah kau mendengarkan dan
menyadari bahaya apa yang sedang mengancam!?
CALIGULA (BErhenti mewarnai kaki dan memandang Helicon)
Aku Cuma inginkan bulan, Helicon.
Sudah lama aku menyadari ancaman itu. Belum lagi kuhabiskan segala yang dapat
membuat aku hidup terus. Itu makanya aku inginkan bulan. Dan kau tak usah
kembali ke sini sebelum bulan kau peroleh untukku
HELICON
Baiklah. tapi aku akan melakukan
kewajibanku dan mengatakan padamu apa yang kuketahui. Sebuah komplotan sedang
disusun untuk menentang kau. Pimpinannya Cherea. Aku menemukan dokumen ini, kau
harus tahu isinya dan ini kuletakkan di sini (Ia meletakkan dokumen itu lalu
pergi)
CALIGULA
Kau mau kemana, Helicon?
HELICON (Sambil pergi)
Mencari bulan untuk kau
ADEGAN 4
SUARA LANGKAH KAKI YANG
TERBURU-BURU DISELINGI BATUK, CALIGULA MENUNGGU DAN TERNYATA BANGSAWAN TUA
BANGSAWAN TUA (Bimbang)
Maafkan saya….
CALIGULA
Bagaimana, Sayang. Kau rindu padaku
ya?
BANGSAWAN TUA
Maaf, maksudku….Aku sebetulnya
sangat setia padamu. Satu-satunya kenginanku ialah mengakhiri hidup ini dengan
segala ketenangan
CALIGULA
Omong apa kau ini?
BANGSAWAN TUA
Begini….Soal ini sangat penting
CALIGULA
Tidak. Tidak penting
BANGSAWAN TUA
Apa maksudmu, tuan Caligula?
CALIGULA
Kita bicara perkara apa, manisku?
BANGSAWAN TUA (Gelisah, memandang sekeliling)
Maksudku, orang bikin komplotan
menentang kau
CALIGULA
Nah, kan. Seperti kukatakan tadi,
itu tidak penting sama sekali
BANGSAWAN TUA
Mereka mau bunuh kau, mengkudeta
kau…
CALIGULA (Mendekat dan memegang bahunya)
Kau tahu, kenapa aku tidak percaya
pada kau?
BANGSAWAN TUA
Demi para dewa…
CALIGULA (Memotong)
Jangan bersumpah. Dengarkan
baik-baik. Misalkan saja apa yang kau beritakan itu betul. Berarti kau telah
mengkhianati kawan-kawanmu sendiri, begitu kan!?
BANGSAWAN TUA
Maksudku, karena kasihku padamu
CALIGULA
Itu tak masuk akal bagiku. Aku
benci pada sikap pengecut seperti kau ini, sehingga aku tidak pernah dapat menahan
diri untuk menjatuhkan hukuman mati pada pengkhianat-pengkhianat macam kau.
Tapi aku kenal kau, kawan baik. Dan aku tak ingin kau mati karena berkhianat
BANGSAWAN TUA
Ya, tentu
CALIGULA
Aku tak mempercayai kau dan aku
bukan manusia pengecut, yak an?
BANGSAWAN TUA
Tidak, oh…tentu bukan
CALIGULA
Juga bukan pengkhianat?
BANGSAWAN TUA
Itu kau sendiri tahu…
CALIGULA
Jadi, kalau begitu tidak ada
komplotan sama sekali. Yang kau ceritakan itu hanya olok-olok, kan?
BANGSAWAN TUA
Ya, ya. Hanya olok-olok (Dengan
lemah)
CALIGULA
Kalau begitu,tidak ada orang yang
bunuh aku kan?
BANGSAWAN TUA
Tidak ada. Tidak ada sama sekali
CALIGULA
Kalau begitu, pergilah sayang.
Seorang lelaki yang punya kehormatan sekarang ini adalah seekor hewan yang
begitu jarang kelihatan, sehingga aku tak tahan melihatnya lama-lama. Aku ingin
sendiri menikmati pengalaman yang luar bisaa ini.
ADEGAN 5
CALIGULA MEMANDANG NANAR DENGAN
TAK BERGERAK BEBERAPA SAAT LAMANYA KE ARAH WARKAH/DOKUMEN/SURAT ITU. KEMUDIAN
DIAMBILNYA, LALU IA BACA, KEMUDIAN IA MENARIK NAFAS PANJANG, SESUDAH ITU
PANGGIL PENGAWAL
CALIGULA
Bawa Cherea kemari. (Pengawal
pergi) Sebentar (pengawal berhenti) Perlakukan ia dengan sopan (Caligula
mondar-mandir, mendekati cermin) Jadi kau telah memutuskan kau untuk
berpikir logis, dungu! Logis untuk selama-lamanya. Soalnya kini, kemana kau
akan sampai dengan ini? (Ironis) Jika bulan dapat dibawa kemari, Maka
segalanya akan lain. Begitu kan? Lalu yang mustahil akan jadi mungkin. Dalam
sekejap mata semuanya akan berubah. Mengapa tidakk, Caligula!? Siapa tahu (
Ia memandang sekeliling) Makin lama makin sedikit orang di sekitarku. Aku
ehran, kenapa bisa begitu? (Bicara lagi pada cermin) Kebanyakan yang
mati, ini yang membuat kosong. Tidak, biarpun aku peroleh bulan, aku tak akan
dapat lagi mengulangi langkahku. Bahkan biarpun mereka yang mati bergetar
kembali di bawah belaian matahari, si pembunuh tak akan masuk karena itu (Marah)
Logika, Caligula. Ikutkan dia terus. Kekuasaan tanpa batas. Keinginan tiada
batas. tidak, tidak ada jalan kembali. Aku harus terus, terus sampai
sempurnaaaa
ADEGAN 6
CALIGULA DUDUK DIKURSINYA, SAMBIL
MENYELIMUTI DIRINYA DENGAN BANTAL, CHEREA MASUK
CHEREA
Kau memanggilku, Caligula?
CALIGULA
Ya, Cherea (Keduanya diam
sesaat)
CHEREA
Ada yang mau kau katakan?
CALIGULA
Tidak, Cherea (Diam lagi)
CHEREA (Agak sedikit jengkel)
Tapi, betulkan kau memerlukan
kehadiranku di sini?
CALIGULA
Ya, Cherea (Diam lagi sesaat)
Maaf Cherea. Sikapku agak kasar. Aku lagi mengikuti pikiranku. Duduklah, kita
ngobrol. Aku ingin betul bertukar pikiran dengan seorang cendekia (Cherea
duduk untuk pertama kalinya sejak sandiwara ini dimulai) Cherea, Apa kau
percaya dua orang yang sama sifat dan keangkuhannya, akan dapat berbicara dari
hati ke hati? Biarpun hanya untuk sekali? Dapatkah mereka membuka diri
seluruhnya, mengenyampingkan prasangka mereka, kepentingan diri sendiri dan
segala dusta yang jadi modal hidupnya?
CHEREA
Ya, Caligula, aku kira mungkin
saja. Tapi kau tak akan sanggup melakukan itu.
CALIGULA
Kau benar, Cherea. Aku Cuma ingin
tahu apa kau sependapat denganku. Kalau begitu mari kita pakai topeng kita
kembali dan kita siapkan segala dusta kita. Dan kita akan bciara seperti dua
orang panglima berkelahi, dilindungi oleh perisai di segenap tubuhnya. Cherea,
mengapa kau tidak suka padaku?
CHEREA
Karena tidak ada yang dapat
disukai darimu. Perasaan seperti itu tidak dapat dipesan. Aku sangat paham
tentang kau. Seseorang tidak mungkin menyukai suatu sifat dari orang itu
sendiri yang selama ini selalu ia coba sembunyikan
CALIGULA
Tapi mengapa kau benci padaku?
CHEREA
Kau salah sangka, aku tidak benci
pada kau. aku menganggap kau jahat dan bengis, Cuma sayang pada diri sendiri
dan sombong. Tapi aku tak mungkin membenci kau. Aku tak yakin kau berbahagia.
Dan aku tak dapat menghina kau, karena kau tahu kau bukan pengecut
CALIGULA
Kalau begitu, mengapa kau mau
membunuhku?
CHEREA
Telah kukatakan tadi. Kau merusak.
Aku ingin ketentraman, orang tidak bisa hidup dalam dunia pikiran edan yang
bisa saja menjadi kenyataan. Ia selalu mungkin memasuki kehidupan mereka,
seperti sebuah belati penusuk jantung. Aku dan yang lainnya tidak suka hidup
dalam dunia seperti itu. AKu ingin tahu kepastian hidup dan aku ingin keamanan.
CALIGULA
Keamanan dan logika itu tidak
sejalan
CHEREA
Itu benar, Memang tidak sesuai
dengan logika, tapi dapat diterima akal
CALIGULA
Lalu?
CHEREA
Tidak ada lagi. Aku tidak bisa
masuk pada logikamu. Pendapat kita tentang kewajiban sebagai manusia, berbeda
sekali. Tapi aku tahu sebagian besar rakyatnya sependapat denganku. Perasaan
mereka yang dalam telah kau perkosa. Sudah pada tempatnya dan sudah waktunya
jika kau…enyah
CALIGULA
Cukup jelas dan cukup masuk akal.
Kuakui, untuk sebagian besar manusia, hal itu adalah wajar. Tapi kau, kau orang
pintar. Karena beroleh kepintaran ini, orang harus membuat pilihan satu
diantara dua: Kau harus membayar harga kepintaran itu atau melepaskannya
kembali. Kalau aku akan kubayar. Tapi kenapa kau tak suka membayar dan tak suka
melepaskannya?
CHEREA
Karena yang kuinginkan adalah
hidup dan kebahagiaan. Menurut hematku tidak mungkin jika orang memaksakan
keedanan itu sampai keputusannya yang logis. Seperti kau lihat aku adalah
manusia bisaa. Memang ada saatnya aku bebas dari mereka, ku inginkan kematian
orang-orang yang kucintai, atau aku menginginkan perempuan yang sebetulnya tak
boleh kujamah.
Sekiranya logika mutalk sifatnya,
maka pada saat itu, tentu aku akan membunuh. Tapi aku menganggap
pikrian-pikiran itu sesat dan dan sesat itu bodoh! Jika setiap orang
menurutkannya, maka dunia ini tidak pantas didiami dan kebahagiaan pun tak akan
pernah ada. Ini kukatakan sekali lagi yang kuanggap penting
CALIGULA
Jadi, kau yakin pada azas-azas
lebih agung?
CHEREA
Ya
CALIGULA
Jadi semua orang berada di
kedudukannya yang sama?
CHEREA
Ya. karena itu aku tak benci pada
kau. Aku mengerti. bahkan sampai batas tertentu, aku sependapat dengan kau.
Tapi kau mendatangkan celakan dan malapetaka. karena itu kau harus pergi
CALIGULA
Itu benar. Tapi mengapa kau
korbankan nyawamu dengan menceritakan ini padaku!?
CHEREA
Karena orang lain akan
menggantikan aku, dan karena aku tak suka berdusta
KEDUANYA DIAM SESAAT
CALIGULA
Cherea!
CHEREA
Ya….
CALIGULA
Percayakah kau, bahwa dua orang
yang sama sifat dan kebanggaannya, biarpun hanya sekali dalam hidup mereka,
dapat bicara dari hati ke hati?
CHEREA
Itulah yang baru aku lakukan
CALIGULA
Betul, Cherea. Apa kua kira aku
tak sanggup melakukannya?
CHEREA
Kutunggu hukumanku?
CALIGULA (Heran)
Hukuman? Ah, aku mengerti. (Ia
keluarkan dokumen itu dari saku mantelnya) Kau tahu ini Cherea?
CHEREA
Aku tahu itu berada di tangan kau
CALIGULA
Kau tahu ini ada di tangaku!? Jadi
terus terangmu itu hanya sekedar sandiwara belaka. Ternyata kedua sahabat ini
tidak membukakan hatinya masing-masing. Ya, ya. tapi itu tidak penting.
Sekarang, kita hentikan kejujuran kita dan mulai hidup atas dasar yang lama
kembali. Tapi terlebih dulu, ada sesuatu yang kuminta pada kau, berusahalah
bersabar lebih lama dengan segala tingkah lakumu dan ketidak bijaksanaanku.
Cherea, dokumen ini adalah satu-satunya bukti yang ada
CHEREA
Lebih baik aku pergi. Aku sudah
bosan dengan lelucon seperti ini. Aku kenal kau dan aku sudah muak (Mau
pergi)
CALIGULA
Tunggu, Cherea! Dokumen ini
satu-satunya bukti, jelas!?
CHEREA
Bukti? Setahuku kau tak memerlukan
itu untuk membunuh seseorang
CALIGULA
Betul. Tapi ini untu pertama
kalinya aku membantah keinginan diriku sendiri. Tidak ada orang yang akan
keberatan. Sekali-kali enak juga membantah diri sendiri. Rasa-rasanya aku perlu
istirahat, Cherea
CHEREA
Aku tidak mengerti. Lagipula aku
tidak suka dengan teka-teki seperti ini
CALIGULA
Aku tahu Cherea, kau manusia
bisaa. Kau tak ingin hal-hal luar bisaa (Ketawa) Kau ingin hidup dan
berbahagia. Cuma itu!?
CHEREA
Sudahlah! Cukup sekian saja (Mau
pergi)
CALIGULA
Tunggu Cherea, belum. belum cukup,
sabarlah sedikit. Kau lihat ini, dokumen bukti ini? Aku telah menemukan
keputusan bahwa aku tak dapat menjatuhkan vonis tanpa bukti ini. Ini adalah
istirahatku. Nah, kau lihat apa jadinya dengan sebuah tanda bukti dalam tangan
seorang pemimpin berkuasa? (Mengeluarkan gretan dan membakar dokumen itu) Kau
lihat, pemberontak! Dokumen ini kubakar! Bahkan para dewa tidak bisa
mengembalikan kesucian dengan tidak menghukum terlebih dulu. Tapi pemimpinmu
hanya memerlukan spercik api untuk membersihkan kau dan memberikan harapan
baru. Teruskan Cherea, pelajaran yang barusan kita alami, kepada siapapun,
dimana pun kau berada. Pimpimnanmu istirahat untuk sementara. Ini caranya hidup
dan berbahagia
CHEREA MEMANDANG, TERMENUNG,
HERAN. IA MEMPERLIHATKAN GERAKAN YANG SAMAR. CHEREA MAU BICARA TAPI TAK JADI,
LALU PERGI TANPA PERMISI. CALIGULA MENGIKUTI DENGAN PANDANGANNYA.
BLACK OUT
0 komentar
Posting Komentar