Kamis, 08 Desember 2016

Naskah Drama Caligula Bagian 5

BABAK III
ADEGAN 1
SEBUAH HALAMAN ISTANA ATAU RUMAH CALIGULA. SUASANA PESTA, ADA PANGGUNG KECIL, KURSI KEHORMATAN, KURSI-KURSI UNDANGAN DAN KURSI LAINNYA, JUGA MEJA UNTUK MENYIMPAN BARANG SUMBANGAN WARGA DAN UANG. SEBUAH ALAT MUSIK DAN PEMAINNYA. HARI ITU HARI SUMBANGAN UNTUK NEGARA DAN PEMERINTAH DARI MASYARAKATNYA. HELICON MENJADI MC CAESONIA ATAU YANG LAIN (WANITA) MENJADI PENYANYI. CALIGULA DUDUK DENGAN PARA SAHABATNYA, JUGA PARA BANGSAWAN, UNDANGAN

HELICON
Yang terhormat pimpinan nasional, tuanku Caligula. yang terhormat pejabat dan petinggi Negara. Yang terhormat para pengusaha, Wakil daerah dan undangan serta masyarakat Caligula yang kami cintai.
hari ini merupakan hari berbahagia bagi kita semua, karena hari ini adalah hari perayaan “Sumbangan Nasional” untuk Negara dan pemerintah. Setiap individu dari masyarakat Caligula , wajib hukumnya menyumbang Negara sesuai kemampuannya. Satu hal lagi yang tidak kalah penting, yaitu. Setiap laki-laki dewasa diwajibkan untuk mengunjungi rumah pelacuran nasional yang tersebar di berbagai kota dan pelosok negeri in. Hari ini merupakan hari pertama untuk kewajiban hal tadi di atas, makanya sekaligus dirayakan untuk peresmiannya oleh tuanku Caligula. Beliau telah mengarang sebuah doa untuk dirinya sendiri dan negeri ini. Doa ini akan dinyanyikan oleh seorang penyanyi kondang negeri ini; Caesonia….

CAESONIA
Dewi duka dan kenikmatan
Terlahir di laut, getir dan terang karena busa
Dewi yang mengkaruniakan tawa dan sesal
Dendam dan gairah
Tujukkan kami ketidak pedulian
yang menyalakan cinta kembali
Ajarkan kami kebenaran tentang dunia ini
Kebenaran yang sebetulnya tidak ada
Berilah kami kekuatan untuk hidup
Menurut kebenaran dari segala kebenaran ini
Kayakanlah kami dengan pemberianmu
Dan siram wajah kami dengan cahaya kebengisanmu
yang tak berpihak
Dan kebencianmu yang sewemang-wenang
Bukalah di atas mata kami
Tanganmu yang penuh bungan dan pembunuhan
Terimalah kembali anak-anakmu
Yang mengembara ke dalam tempat suci cintamu
Yang tak kenal hati dan terima kasih
Berikan pada kami nafsu yang tak bertujuan
Kekesalan yang tak punya sebab
Dan kegairahanmu yang tak punya tujuan
Wahai dewi, begitu kosong, begitu bersemangat
begitu baik, begitu bersifat duniawi
Mabukkan kami dengan anggur kesama hargaanmu
Kenyangkanlah kami untuk selama-lamanya
Dalam payau hitammu

CALIGULA
Bgaus! Bagus! Nyanyian yang indah, doa yang indah, mudah-mudahan dikabulkan dan pasti terkabul
Ayo, mana derma kalian…

(Semua hadirin satu persatu memberikan dermanya di meja yang telah disediakan. Ada uang juga perhiasan. lalu mereka berbaris ke sebelah kanan)

Sebentar-sebentar! Kalau mau keluar, lebih baik ke sebelah kiri. Aku telah menempatkan prajurit sebelah kanan, dengan perintah supaya memanggal kepala kalian

(Semuanya keluar ke sebelah kiri dengan cepat dan agak kacau)


ADEGAN 2


SCIPION (Pada Caligula)
Kau telah berbuat murtad, tuan Caligula

CALIGULA
Murtad. Apa itu?

SCIPION
Kau telah menghina langit setelah mendarahi bumi

HELICON
Anak muda memang suka kata-kata besar!

CAESONIA (Pada Scipion)
Kau lebih baik, hati-hati, anak muda. Saat ini, di negeri ini orang bisa mati karena mengucapkan perkataan seperti kau itu

SCIPION
Mungkin. Tapi aku telah memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya pada Caligula

CAESONIA
kau dengar itu Caligula? Ini yang masih kurang dalam pemerintahanmu. Seorang moralis muda yang berani

CALIGULA
Apa betul kau yakin pada Tuhan, Scipion?

SCIPION
Seseorang mungkin tidak merasa perlu untuk mengotorinya, atau pun meniadakan hak seseorang untuk yakin, biar pun seseorang itu adalah orang yang ingkar….

CALIGULA
Itu rendah hati namanya. Aku puas dengan keadaan kau ini. AKu sedikit iri hati pada kau.Rendah hati adalah satu-satunya rasa yang tidak pernah kumiliki

SCIPION
Kau bukan irihati padaku, tapi pada Tuhan!

CALIGULA
Kalau kau tak keberatan, itu akan tetap jadi rahasia kami – teka-teki besar pemerintahan ini. Kau tahu, orang hanya dapat menyalahkan aku akrena satu hal saja, aku telah melangkah lebih maju dari orang lain dan di atas jalan kemerdekaan. Bagi seseorang yang mencintai kekuasaan, persaingan Tuhan memang agak sedikit mengganggu. Tapi aku telah membuktikan pada dewa-dewa yang tak ada, bahwa setiap manusia tidak usah mendapat latihan dulu, jika ia pergunakan pikiran untuk berstrategi memainkan peranan dewa-dewa yang edan itu sampai sempurna

SCIPION
Itulah yang dinamakan murtad

CALIGULA
Bukan, Scipion. Itu adalah pikiran yang terang namanya. AKu telah menyadari berkali-kali, hanya ada satu jalan untuk menyamai dewa-dewa itu, yakni orang harus berlaku bengis seperti mereka

SCIPION
Orang harus bertidak Dzalim, begitu?

CALIGULA
Coba katakan, apa yang dimaksud dengan orang dzalim itu?

SCIPION
Suatu jiwa yang buta!

CALIGULA
Belum tentu. Seorang dzalim adalah seorang yang mengorbankan rakyat dan Negara untuk kepentingan cita-citanya sendiri. Sedangkan aku tidak punya cita-cita. Dan bagiku tak ada yang ingin kucapai dengan pertolongan kekuasaan dan kebesaran. Kalaupun kekuasaanku kupergunakan, maka itu hanya untuk mengimbangi

SCIPION
Mengimbangi apa?

CALIGULA
Kebodohan dan kebencian para dewa

SCIPION
Benci tidak dapat mengimbangi benci. Kekuasaan bukan peyelesaian. Hanya ada satu cara untuk mengimbangi keseteruan bumi ini

CALIGULA
Apa?

SCIPION
Kemiskinan

CALIGULA
Aku akan mencoba itu

SCIPION
Sementara itu mayat bergelimpangan di keliling kau

CALIGULA
Ah, itu Cuma berapa!? Aku mencoba memainkan peranan nasib. AKu pakai wajah jahat dan ajaib semi seorang dewa dalam dinas. Itulah yang dipuja oleh semua lelaki yang tadi hadir bersama kau disini

SCIPION
Kemurtadan yang sejati

CALIGULA
Bukan, Scipion. itu yang dinamakan seni drama. Kesalahan manusia ialah menganggap drama itu bukan sebagai sesuatu yang sungguh-sungguh. Jika hal ini dipahami, setiap manusia akan dapat menjadi peran utama dalam sandiwara dewa-dewa ini dan kemudian menjadi dewa. Caranya, ia harus mengebalkan hatinya

SCIPION
Mungkin benar. Tapi jika ini benar, maka kau telah melakukan segala usaha untuk menentang sepasukan dewa-dewa manusia yang gelisah seperti kau. Menenggelamkan dalam darah, kedewaanmu yang berumur sesaat itu

CAESONIA
Scipion!

CALIGULA
Caesonia, biarkan dia! Ya, Scipion. Barangkali kau tak tahu telah menerka suatu kebenaran. AKu telah melakukan segala usaha ke arah itu. Susah bagiu untuk menggambarkan kejadian yang kau bicarakan itu. Tapi aku sering memimpikannya. Dan segala wajah yang muncul dari gelap dengan amarah, takut dan benci. AKu gembira karena telah melihatnya. buruk dan busuk bagi hati manusia. Sekarang pergilah, sudah lebih dari cukup kau disini

SEMUA PERGI KECUALI HELICON


ADEGAN 3


CALIGULA
Helicon! (Sambil terus mencat kukunya)

HELICON
Ya?

CALIGULA
Bagaimana pekerjaan kau?

HELICON
Pekerjaan apa?

CALIGULA
Tentang itu…. Bulan

HELICON
Ah, betul juga, Bulan! Soal waktu dan kesabaran, aku ingin sedikit bicara dengan kau

CALIGULA
Asal singkat saja

HELICON
Ada sesuatu yang ingin kusampaikan. Penting!

CALIGULA (Seolah tak mendengarkan)
Ingat, ia pernah kudapat!

HELICON
Apa? Siapa?

CALIGULA
Bulan

HELICON
Oh, tentu, tentu. Begini, Apa kau tahu orang-orang berkomplot untuk menjatuhkanmu!?

CALIGULA
Lebihnya lagi, aku memiliki dia seluruhnya. Tapi Cuma dua-tiga kali

HELICON
Sudah lama aku hendak menyampaikan ini padamu

CALIGULA
Ini terjadi musim panas lalu, begitu sering ia kuelus-elus di tiang-tiang marmer di kebun, sehingga akhirnya ia mengerti

HELICON
Jangan main-main, ini serius! Ini kewajibanku untuk menyampaikannya padamu. Kau akan menyesal jika kau tutup telingamu

CALIGULA
Gincu ini tidak baik. Kembali masalah bulan, waktu itu adalah bulan September, suatu malam yang jernih. Ia kelihatan tersipu-sipu. Aku sudah beradu. Mula-mula ia merah darah, rendah di tepi langit. Kemudian ia mulai naik, makin lama makin cepat, lebih terang, makin tinggi, makin pucat, hingga akhirnya ia tak ubahnya sebuah kolam susu di tengah hutan. Meriah ditaburi bintang. Perlahan dengan agak malu ia menghampiri leeway udara malam yang panas, lembut, ringan tak bertara dan telanjang. Ia langkahi ambang pintu kamarku, meluncur ke tempat tidurku, lalu dituangkan dirinya ke dalamku dan akhirnya direndamnya aku dengan kehangatan dan senyumannya…..Ah, gincu ini betul-betul tidak beres. Jadi kau tahu Helicon, dengan tidak menyombong aku dapat mengatakan, bahwa aku pernah memilikinya.

HELICON (Kesal)
Maukah kau mendengarkan dan menyadari bahaya apa yang sedang mengancam!?

CALIGULA (BErhenti mewarnai kaki dan memandang Helicon)
Aku Cuma inginkan bulan, Helicon. Sudah lama aku menyadari ancaman itu. Belum lagi kuhabiskan segala yang dapat membuat aku hidup terus. Itu makanya aku inginkan bulan. Dan kau tak usah kembali ke sini sebelum bulan kau peroleh untukku

HELICON
Baiklah. tapi aku akan melakukan kewajibanku dan mengatakan padamu apa yang kuketahui. Sebuah komplotan sedang disusun untuk menentang kau. Pimpinannya Cherea. Aku menemukan dokumen ini, kau harus tahu isinya dan ini kuletakkan di sini (Ia meletakkan dokumen itu lalu pergi)

CALIGULA
Kau mau kemana, Helicon?

HELICON (Sambil pergi)
Mencari bulan untuk kau


ADEGAN 4


SUARA LANGKAH KAKI YANG TERBURU-BURU DISELINGI BATUK, CALIGULA MENUNGGU DAN TERNYATA BANGSAWAN TUA

BANGSAWAN TUA (Bimbang)
Maafkan saya….

CALIGULA
Bagaimana, Sayang. Kau rindu padaku ya?

BANGSAWAN TUA
Maaf, maksudku….Aku sebetulnya sangat setia padamu. Satu-satunya kenginanku ialah mengakhiri hidup ini dengan segala ketenangan

CALIGULA
Omong apa kau ini?

BANGSAWAN TUA
Begini….Soal ini sangat penting

CALIGULA
Tidak. Tidak penting

BANGSAWAN TUA
Apa maksudmu, tuan Caligula?

CALIGULA
Kita bicara perkara apa, manisku?

BANGSAWAN TUA (Gelisah, memandang sekeliling)
Maksudku, orang bikin komplotan menentang kau

CALIGULA
Nah, kan. Seperti kukatakan tadi, itu tidak penting sama sekali

BANGSAWAN TUA
Mereka mau bunuh kau, mengkudeta kau…

CALIGULA (Mendekat dan memegang bahunya)
Kau tahu, kenapa aku tidak percaya pada kau?

BANGSAWAN TUA
Demi para dewa…

CALIGULA (Memotong)
Jangan bersumpah. Dengarkan baik-baik. Misalkan saja apa yang kau beritakan itu betul. Berarti kau telah mengkhianati kawan-kawanmu sendiri, begitu kan!?

BANGSAWAN TUA
Maksudku, karena kasihku padamu

CALIGULA
Itu tak masuk akal bagiku. Aku benci pada sikap pengecut seperti kau ini, sehingga aku tidak pernah dapat menahan diri untuk menjatuhkan hukuman mati pada pengkhianat-pengkhianat macam kau. Tapi aku kenal kau, kawan baik. Dan aku tak ingin kau mati karena berkhianat

BANGSAWAN TUA
Ya, tentu

CALIGULA
Aku tak mempercayai kau dan aku bukan manusia pengecut, yak an?

BANGSAWAN TUA
Tidak, oh…tentu bukan

CALIGULA
Juga bukan pengkhianat?

BANGSAWAN TUA
Itu kau sendiri tahu…

CALIGULA
Jadi, kalau begitu tidak ada komplotan sama sekali. Yang kau ceritakan itu hanya olok-olok, kan?

BANGSAWAN TUA
Ya, ya. Hanya olok-olok (Dengan lemah)

CALIGULA
Kalau begitu,tidak ada orang yang bunuh aku kan?

BANGSAWAN TUA
Tidak ada. Tidak ada sama sekali

CALIGULA
Kalau begitu, pergilah sayang. Seorang lelaki yang punya kehormatan sekarang ini adalah seekor hewan yang begitu jarang kelihatan, sehingga aku tak tahan melihatnya lama-lama. Aku ingin sendiri menikmati pengalaman yang luar bisaa ini.


ADEGAN 5


CALIGULA MEMANDANG NANAR DENGAN TAK BERGERAK BEBERAPA SAAT LAMANYA KE ARAH WARKAH/DOKUMEN/SURAT ITU. KEMUDIAN DIAMBILNYA, LALU IA BACA, KEMUDIAN IA MENARIK NAFAS PANJANG, SESUDAH ITU PANGGIL PENGAWAL

CALIGULA
Bawa Cherea kemari. (Pengawal pergi) Sebentar (pengawal berhenti) Perlakukan ia dengan sopan (Caligula mondar-mandir, mendekati cermin) Jadi kau telah memutuskan kau untuk berpikir logis, dungu! Logis untuk selama-lamanya. Soalnya kini, kemana kau akan sampai dengan ini? (Ironis) Jika bulan dapat dibawa kemari, Maka segalanya akan lain. Begitu kan? Lalu yang mustahil akan jadi mungkin. Dalam sekejap mata semuanya akan berubah. Mengapa tidakk, Caligula!? Siapa tahu ( Ia memandang sekeliling) Makin lama makin sedikit orang di sekitarku. Aku ehran, kenapa bisa begitu? (Bicara lagi pada cermin) Kebanyakan yang mati, ini yang membuat kosong. Tidak, biarpun aku peroleh bulan, aku tak akan dapat lagi mengulangi langkahku. Bahkan biarpun mereka yang mati bergetar kembali di bawah belaian matahari, si pembunuh tak akan masuk karena itu (Marah) Logika, Caligula. Ikutkan dia terus. Kekuasaan tanpa batas. Keinginan tiada batas. tidak, tidak ada jalan kembali. Aku harus terus, terus sampai sempurnaaaa


ADEGAN 6


CALIGULA DUDUK DIKURSINYA, SAMBIL MENYELIMUTI DIRINYA DENGAN BANTAL, CHEREA MASUK

CHEREA
Kau memanggilku, Caligula?

CALIGULA
Ya, Cherea (Keduanya diam sesaat)

CHEREA
Ada yang mau kau katakan?

CALIGULA
Tidak, Cherea (Diam lagi)

CHEREA (Agak sedikit jengkel)
Tapi, betulkan kau memerlukan kehadiranku di sini?

CALIGULA
Ya, Cherea (Diam lagi sesaat) Maaf Cherea. Sikapku agak kasar. Aku lagi mengikuti pikiranku. Duduklah, kita ngobrol. Aku ingin betul bertukar pikiran dengan seorang cendekia (Cherea duduk untuk pertama kalinya sejak sandiwara ini dimulai) Cherea, Apa kau percaya dua orang yang sama sifat dan keangkuhannya, akan dapat berbicara dari hati ke hati? Biarpun hanya untuk sekali? Dapatkah mereka membuka diri seluruhnya, mengenyampingkan prasangka mereka, kepentingan diri sendiri dan segala dusta yang jadi modal hidupnya?

CHEREA
Ya, Caligula, aku kira mungkin saja. Tapi kau tak akan sanggup melakukan itu.

CALIGULA
Kau benar, Cherea. Aku Cuma ingin tahu apa kau sependapat denganku. Kalau begitu mari kita pakai topeng kita kembali dan kita siapkan segala dusta kita. Dan kita akan bciara seperti dua orang panglima berkelahi, dilindungi oleh perisai di segenap tubuhnya. Cherea, mengapa kau tidak suka padaku?

CHEREA
Karena tidak ada yang dapat disukai darimu. Perasaan seperti itu tidak dapat dipesan. Aku sangat paham tentang kau. Seseorang tidak mungkin menyukai suatu sifat dari orang itu sendiri yang selama ini selalu ia coba sembunyikan

CALIGULA
Tapi mengapa kau benci padaku?

CHEREA
Kau salah sangka, aku tidak benci pada kau. aku menganggap kau jahat dan bengis, Cuma sayang pada diri sendiri dan sombong. Tapi aku tak mungkin membenci kau. Aku tak yakin kau berbahagia. Dan aku tak dapat menghina kau, karena kau tahu kau bukan pengecut

CALIGULA
Kalau begitu, mengapa kau mau membunuhku?

CHEREA
Telah kukatakan tadi. Kau merusak. Aku ingin ketentraman, orang tidak bisa hidup dalam dunia pikiran edan yang bisa saja menjadi kenyataan. Ia selalu mungkin memasuki kehidupan mereka, seperti sebuah belati penusuk jantung. Aku dan yang lainnya tidak suka hidup dalam dunia seperti itu. AKu ingin tahu kepastian hidup dan aku ingin keamanan.

CALIGULA
Keamanan dan logika itu tidak sejalan

CHEREA
Itu benar, Memang tidak sesuai dengan logika, tapi dapat diterima akal

CALIGULA
Lalu?

CHEREA
Tidak ada lagi. Aku tidak bisa masuk pada logikamu. Pendapat kita tentang kewajiban sebagai manusia, berbeda sekali. Tapi aku tahu sebagian besar rakyatnya sependapat denganku. Perasaan mereka yang dalam telah kau perkosa. Sudah pada tempatnya dan sudah waktunya jika kau…enyah

CALIGULA
Cukup jelas dan cukup masuk akal. Kuakui, untuk sebagian besar manusia, hal itu adalah wajar. Tapi kau, kau orang pintar. Karena beroleh kepintaran ini, orang harus membuat pilihan satu diantara dua: Kau harus membayar harga kepintaran itu atau melepaskannya kembali. Kalau aku akan kubayar. Tapi kenapa kau tak suka membayar dan tak suka melepaskannya?


CHEREA
Karena yang kuinginkan adalah hidup dan kebahagiaan. Menurut hematku tidak mungkin jika orang memaksakan keedanan itu sampai keputusannya yang logis. Seperti kau lihat aku adalah manusia bisaa. Memang ada saatnya aku bebas dari mereka, ku inginkan kematian orang-orang yang kucintai, atau aku menginginkan perempuan yang sebetulnya tak boleh kujamah.
Sekiranya logika mutalk sifatnya, maka pada saat itu, tentu aku akan membunuh. Tapi aku menganggap pikrian-pikiran itu sesat dan dan sesat itu bodoh! Jika setiap orang menurutkannya, maka dunia ini tidak pantas didiami dan kebahagiaan pun tak akan pernah ada. Ini kukatakan sekali lagi yang kuanggap penting

CALIGULA
Jadi, kau yakin pada azas-azas lebih agung?

CHEREA
Ya

CALIGULA
Jadi semua orang berada di kedudukannya yang sama?

CHEREA
Ya. karena itu aku tak benci pada kau. Aku mengerti. bahkan sampai batas tertentu, aku sependapat dengan kau. Tapi kau mendatangkan celakan dan malapetaka. karena itu kau harus pergi

CALIGULA
Itu benar. Tapi mengapa kau korbankan nyawamu dengan menceritakan ini padaku!?

CHEREA
Karena orang lain akan menggantikan aku, dan karena aku tak suka berdusta

KEDUANYA DIAM SESAAT

CALIGULA
Cherea!

CHEREA
Ya….

CALIGULA
Percayakah kau, bahwa dua orang yang sama sifat dan kebanggaannya, biarpun hanya sekali dalam hidup mereka, dapat bicara dari hati ke hati?

CHEREA
Itulah yang baru aku lakukan

CALIGULA
Betul, Cherea. Apa kua kira aku tak sanggup melakukannya?

CHEREA
Kutunggu hukumanku?

CALIGULA (Heran)
Hukuman? Ah, aku mengerti. (Ia keluarkan dokumen itu dari saku mantelnya) Kau tahu ini Cherea?

CHEREA
Aku tahu itu berada di tangan kau

CALIGULA
Kau tahu ini ada di tangaku!? Jadi terus terangmu itu hanya sekedar sandiwara belaka. Ternyata kedua sahabat ini tidak membukakan hatinya masing-masing. Ya, ya. tapi itu tidak penting. Sekarang, kita hentikan kejujuran kita dan mulai hidup atas dasar yang lama kembali. Tapi terlebih dulu, ada sesuatu yang kuminta pada kau, berusahalah bersabar lebih lama dengan segala tingkah lakumu dan ketidak bijaksanaanku. Cherea, dokumen ini adalah satu-satunya bukti yang ada

CHEREA
Lebih baik aku pergi. Aku sudah bosan dengan lelucon seperti ini. Aku kenal kau dan aku sudah muak (Mau pergi)

CALIGULA
Tunggu, Cherea! Dokumen ini satu-satunya bukti, jelas!?

CHEREA
Bukti? Setahuku kau tak memerlukan itu untuk membunuh seseorang

CALIGULA
Betul. Tapi ini untu pertama kalinya aku membantah keinginan diriku sendiri. Tidak ada orang yang akan keberatan. Sekali-kali enak juga membantah diri sendiri. Rasa-rasanya aku perlu istirahat, Cherea

CHEREA
Aku tidak mengerti. Lagipula aku tidak suka dengan teka-teki seperti ini

CALIGULA
Aku tahu Cherea, kau manusia bisaa. Kau tak ingin hal-hal luar bisaa (Ketawa) Kau ingin hidup dan berbahagia. Cuma itu!?

CHEREA
Sudahlah! Cukup sekian saja (Mau pergi)

CALIGULA
Tunggu Cherea, belum. belum cukup, sabarlah sedikit. Kau lihat ini, dokumen bukti ini? Aku telah menemukan keputusan bahwa aku tak dapat menjatuhkan vonis tanpa bukti ini. Ini adalah istirahatku. Nah, kau lihat apa jadinya dengan sebuah tanda bukti dalam tangan seorang pemimpin berkuasa? (Mengeluarkan gretan dan membakar dokumen itu) Kau lihat, pemberontak! Dokumen ini kubakar! Bahkan para dewa tidak bisa mengembalikan kesucian dengan tidak menghukum terlebih dulu. Tapi pemimpinmu hanya memerlukan spercik api untuk membersihkan kau dan memberikan harapan baru. Teruskan Cherea, pelajaran yang barusan kita alami, kepada siapapun, dimana pun kau berada. Pimpimnanmu istirahat untuk sementara. Ini caranya hidup dan berbahagia

CHEREA MEMANDANG, TERMENUNG, HERAN. IA MEMPERLIHATKAN GERAKAN YANG SAMAR. CHEREA MAU BICARA TAPI TAK JADI, LALU PERGI TANPA PERMISI. CALIGULA MENGIKUTI DENGAN PANDANGANNYA.


BLACK OUT

0 komentar

Posting Komentar