Kamis, 08 Desember 2016

Naskah Drama Caligula Bagian 6

BABAK IV
ADEGAN 1

PANGGUNG SETENGAH GELAP MASUK CHEREA DAN SCIPION. CHEREA MENYEBRANGI PANGGUNG (OUT STAGE) TAPI KEMUDIAN MUNCUL LAGI

SCIPION
Apa yang kau inginkan?

CHEREA
Waktu mendesak. Kita harus tegas mengenai yang akan kita lakukan

SCIPION
Siapa yang mengatakan aku tak tegas?

CHEREA
Kemarin kau tidak datang dalam pertemuan kita

SCIPION
Ya, memang

CHEREA
Scipion, aku lebih tua darimu. Bukan kebisaaanku untuk minta pertolongan orang lain. Tapi kali iniaku perlu kau. Rencana pembunuhan ini harus disokong oleh orang-orang terhormat. Mereka hanya dendam dan ketakutan yang parah, hanya kita berdua yang punya alas an-alasan bersih. Jika kau membelakangi kami kau akan tutup mulut. Aku percaya, tapi bukan itu soalnya. Yang kuinginkan adalah kau harus ikut kami.

SCIPION
Aku mengerti, tapi itu tak bisa kulakukan

CHEREA
Jadi kau dipihak mana?

SCIPION
Aku tak bisa menentang dia (Diam sesaat) Biarpun ia kubunuh, hatiku masih tetap akan bersama dia

CHEREA
Ia telah membunuh ayahmu

SCIPION
Ya, pada waktu itulah semua ini mulai dan waktu itu pun segalanya berakhir.

CHEREA
Ia mengingkari apa yang kau yakini. Ia injak-injak segala apa yang kau anggap suci

SCIPION
Aku tahu Cherea. Tapi sesuatu dalam diriku tetap rapat padanya. Api yang sama, menyala di hati kami berdua

CHEREA
Ada masa-masanya kita harus memilih. Aku sendiri telah membekukan segala yang ada dalam hatiku, yang mungkin membuat aku rapat pada dia

SCIPION
Tapi aku tidak bisa memilih. Aku punya kesedihan sendiri. Bersama dia, aku juga ikut menderita. Aku menyaksikan kesakitannya. Aku maklumi, itu kesakitanku

CHEREA
Dengan begitu, kau ada di pihaknya?

SCIPION
Tidak, Cherea! Jangan menganggap seperti itu. Aku tidak mungkin lagi memilih pihak siapapun juga

CHEREA
Aku lebih membencinya Karena ia telah menjadikanmu seperti sekarang ini

SCIPION
Ya. Ia mengajariku untuk menerima segala dalam hidup ini

CHEREA
Bukan, Scipion. Ia telah mengajarkan kau berputus asa. Meracuni jiwa yang masih muda tentang keputus asaan, adalah kejahatan yang lebih busuk dari kejahatan yang kini ia lakukan. Scipion, itu saja sudah cukup bagiku untuk membunuhnya (Cherea mau pergi. Tapi muncul Helicon dan mereka hampir bertabrakan)

ADEGAN 2
HELICON
Cherea, aku mencari-cari kau kemana-mana. Caligula mau mengadakan raoat, hanya terbatas bagi kawan-kawannya saja. Ia mengharapkan juga kedatanganmu (Pada Scipion) Hei nak, kau tak diundang. Pergilah

SCIPION (Memandang Cherea)
Cherea

CHEREA
Ya, Scipion

SCIPION
Cobalah maklumi

CHEREA (Ramah)
Tidak, Scipion

SCIPION DAN HELICON KELUAR
ADEGAN 3
SUARA RIBUT DI BELAKANG, DUA ORANG PENGAWAL MASUK SAMBIL MEMBAWA SENJATA. MENGGIRING BANGSAWAN TUA DAN BANGSAWAN I. KEDUANYA TAMPAK KETAKUTAN

BANGSAWAN I (Pada salah seorang pengawal dengan suara agak gemetar)
Per….Perlu apa dia memanggil kami pada waktu yang selarut ini…?

PENGAWAL
Jangan banyak Tanya. Duduk di sana (Menunjuk ke sebuah kursi di sebelah kanan)

BANGSAWAN I
Kalau ia Cuma mau bunuh kami seperti yang lain-lain, buat apa persiapan seperti ini?

PENGAWAL
Duduk, keledai!

BANGSAWAN TUA
Lebih baik kau turuti perintahnya. Dia hanya diperintah

PENGAWAL
Kau betul, sayangku…. (Ia pergi)

BANGSAWAN I
Seperti yang kukatakan, kita harus bertindak lebih pagi. Kini yang kita dapat Cuma siksaan lagi

PENGAWAL ITU KEMBALI LAGI DENGAN CHEREA LALU PERGI LAGI

CHEREA (Duduk tenang)
Apa yang terjadi?

BANGSAWAN TUA
Komplotan kita ketahuan

CHEREA
O? Lalu?

BANGSAWAN TUA
Kini kita akan disiksa

CHEREA
Aku ingat, Caligula menghadiahkan uang sebanyak satu juta kepada pencuri, karena ia tidak mau mengakui pencurian yang talh dilakukan, walaupun ia di siksa setengah mampus

BANGSAWAN I
Boleh juga hiburan begitu

CHEREA
Kejadian itu membuktikan bahwa ia hormat pada ketabahan (pada Bangsawan tua) Dengan hormat, hentikan gemertuk gigi itu! Aku benci mendengarnya

BANGSAWAN TUA
Maaf (Sambil menarik nafas)

BANGSAWAN I
Jangan main-main. Kita sedang dalam bahaya

CHEREA
Kalian tahu kata-kata yang paling disukai Caligula?

BANGSAWAN TUA
Ya. Ia katakan pada pengawalnya “Bunuh dia perlahan, supaya ia tahu bagaimana rasanya mati”

CHEREA
Bukan, bukan itu. Ada lagi yang lebih bagus. Setelah suatu pembunuhan, ia menguap lalu berkata dengan sungguh-sungguh “Yang paling kukagumi ialah kekebalan perasaanku” Ucapan itu menunjukan suatau kelemahan rencananya

BANGSAWAN TUA
Berhentilah kau berfilsafat, itu pekerjaan yang paling kubenci

PENGAWAL MASUK LALU MELETAKKAN SEBUAH PISAU DI ATAS SEBUAH MEJA

CHEREA (Tak melihat kejadian itu)
Filsafat? Memang susah memberikan nama filsafat padanya. Tapi bagaimana pun juga pengaruh orang ini memaksa seseorang untuk berpikir keras. Bahkan seluruh dunia berpikir keras. Ketidak pastian, Itulah sebabnya kenapa ia begitu dibenci

BANGSAWAN TUA
Lihat!! (Menunjuk pisau dengan gemetar)

CHEREA (Melihat pisau)
barangkali kau benar

BANGSAWAN I
Kita tidak boleh menunggu, kita harus bertindak segera

CHEREA
Ya, sesal itu selalu kemudian datangnya

BANGSAWAN TUA
Ini gila namanya! Aku tidak mau mati dengan disiksa caranya


ADEGAN 5


BANGSAWAN TUA PANIK LALU MENCOBA UNTUK LARI, DUA ORANG PENGAWAL MENCEGAH, LALU MENAMPAR MUKANYA DAN MEMAKSA DIA DUDUK KEMBALI. BANGSAWAN I GELISAH, CHEREA MENGUCAPKAN BEBERAPA PATAH KATA YANG TIDAK TEDENGAR BERMAKSUD MENENANGKAN MEREKA. MUSIK ENTAH JENIS APA TERDENGAR MISTERIUS. MEREKA TAMBAH GROGI DAN PANIK, SALING BERPANDANGAN. CALIGULA DI BELAKANG LAYAR BERBENTUK BAYANGAN/SILUET, MENARI-NARI DENGAN PAKAIAN AGAK ANEH, MEMAKAI ROK DAN MAHKOTA BUNGA.
BAYANGAN CALIGULA YANG SEDANG MENARI LAMA-LAMA HILANG DAN SEORANG PENGAWAL BERSERU DENGAN SUARA BERAT “TUAN-TUAN PERTUNJUKAN SUDAH SELESAI” DENGAN DIAM-DIAM CAESONIA MASUK DARI BELAKANG PUNGGUNG YANG HADIR. CAESONIA MULAI BICARA DAN YANG LAIN KAGET

CAESONIA
Caligula memerintahkan padaku untuk mengatakan kepada tuan-tuan, bahwa jika ia selama ini mengumpulkan tuan-tuan untuk kepentingan Negara, hari ini tuan-tuan ia undang untuk menyertainya dalam suatu keharuan seni (Diam sesaat) Selanjutnya ia menambahkan, bahwa siapa saja yang diundang tapi tidak hadir, akan dipenggal kepalanya (Mereka sling menoleh) Maafkan jika aku mendesak, tapi aku harus menanyakan apakah tuan-tuan suka pada tarian yang baru saja tuan-tuan lihat?

BANGSAWAN I (Ragu)
Su…suka sekali, Caesonia!

BANGSAWAN TUA
Indah. Indah bukan main

CAESONIA
Kau Cherea?

CHEREA (Dingin)
Seni yang bermutu

CAESONIA
Baik. Kusampaikan pada Caligula (Ia keluar)

CHEREA
Kita harus bertindak sekarang. Kalian tinggal dulu di sini. Sebelum fajar, sudah harus ada 200 orang di sini

CHEREA KELUAR

BANGSAWAN TUA
Jangan! Biar aku yang keluar (Cherea sudah menghilang) Udara di sini bau mayat

BANGSAWAN I
Dan dusta (Sedih) Aku mengatakan tarian itu bagus

BANGSAWAN TUA
Dilihat dari satu sudut memang asli

BEBERAPA BANGSAWAN LAIN MASUK SERTA UNDANGAN LAINNYA

BANGSAWAN II
Ada apa tuan Caligula memanggil kami kemari?

BANGSAWAN TUA
Untuk melihat tarian barangkali

BANGSAWAN II
Tari apa?

BANGSAWAN TUA
Maksudku kebaruan seni

BANGSAWAN III
Kudengar, Caligula sakit keras?

BANGSAWAN I
Memang. Ia sakit sekali

BANGSAWAN III
Sakit apa? (Gembira) Demi Tuhan, apa ia akan mati?

BANGSAWAN I
Kukira tidak. Penyakitnya berbahaya Cuma untuk orang lain

BANGSAWAN TUA
Ya. Itu tepat sekali

BANGSAWAN II
Aku mengerti. Apa tidak ada penyakit lain, tidak parah. Tapi keuntungan kita?

BANGSAWAN I
Tidak. Penyakit yang ia derita tak ada tandingannya. Maaf, aku mau lihat Cherea. Sebentar (Ia keluar)

CAESONIA MASUK

CAESONIA
Caligula sakit muntaber, barusan ia muntah darah (Ada reaksi dari hadiri)

BANGSAWAN II
Ya, Tuhan. aku berjanji akan mendermakan sepuluh milyar pada Negara sebagai tanda syukur jika ia sembuh

BANGSAWAN III (Berlebihan)
Wahai maut, ambilah nyawaku sebagai ganti nyawa pimpinan kita, tuan Caligula….

WAKTU ITU, CALIGULA SUDAH ADA DI PENTAS, TAPI TAK ADA YANG TAHU, MASUK DIAM-DIAMN DAN MENDENGARKAN PERCAKAPAN ITU

CALIGULA (Tepuk tangan, yang lain kaget mendekati bangsawan II)
Dermamu kuterima, Lucius. terima kasih banyak. Bendahara Negara besok akan ke rumahmu (Mendekati bangsawan III lalu memeluknya) Aku sangat terharu, begitu besar dan agungnya cintamu padaku, Cassius!!!

BANGSAWAN III  (Penuh emosi)
Wahai Caligula yang agung, tak ada di dunia ini yang tak akan kukorbankan untuk kepentinganmu…

CALIGULA(Memeluk lagi)
Ini terlalu tinggi, terlalu mulia. Aku tidak patut menerima cinta yang begitu besar. Betul, aku tidak pantas, pemberian itu terlalu tinggi (Ia memanggil dua pengawal) Bawa dia! (Pada bangsawan III dengan manis) Pergilah sahabat dan jangan lupa, Caligula telah jatuh hati padamu

BANGSAWAN III (Sangsi dan gelisah)
Mau dibawa kemana aku?

CALIGULA
Ah….Ke tiang gantungan tentu. Tawaranmu yang mulia itu kuterima dan kini aku sambut. Bahkan rasa mual dan anyir darah di lidahku pun sudah hilang. kau yang telah menyembuhkan aku, mujarab sekali. Kau harus bangga, karena telah mengorbankan nyawamu untuk seorang sahabat. Apalagi sahabat itu, seorang Caligula, pemimpinmu, begitu kan!? Kau lihat, aku sudah segar kembali dan siap untuk pesta selanjutnya

BANGSAWAN III (Berteriak dan meronta)
Tidak, tidak! Aku belum mau mati!

CALIGULA
Segera jalan di pesisir pantai  akan dipenuhi mimosa, perempuan-perempuan cantik akan memakai gaun yang paling tipis dan langit terang-cerah., sahabat. itulah seyum kehidupan ( Caligula mendekati bangsawan III yang dipegang kedua pengawal itu dan mengelus kepalanya) Kehidupan ini sahabat, sesuatu yang harus dicintai. kau tak akan mempermainkannya, kalau cintamu padanya cukup besar (Caligula mengibaskan tangannya sebagai pertanda menyuruh pergi, bangsawan III dibawa pergi) Yang kalah harus membayar, tak ada kata lain (Mendekat kearah Caesonia) Sampai saat ini pemerintahanku terlalu berbahagia. Tak ada bencana, kerusuhan, pertentangan. Kalaupun ada itu kecil dan mudah di atasi.
Karena itu aku mencoba menghilangkan kejahatan nasib. Maksudku…(Diam sesaat) Akulah yang menggantikan bencana itu? (Merubah suara) Sekian saja. O, kulihat Cherea datang. Kini gilranmu Caesonia


0 komentar

Posting Komentar