SEMAR
Tuhan, apa yang terjadi?
BEGITU TAKUTNYA, SEMAR MUNDUR DAN MUNDUR SAMPAI TERSANDAR PADA
PROSENIUM. SESEORANG DALAM KERUDUNG HITAM YANG BAGAIKAN ALGOJO LEWAT DALAM
LANGKAH KAKU LAKSANA ROBOT. RUPANYA ORANG ITU SEDANG MENCARI SESEORANG, KARENA
ITU DALAM RANGKA ROBOTNYA IA MEGITARI RUANGAN. LALU MUNCUL YANG LAIN DAN YANG
LAIN LAGI SEHINGGA JUMLAH MEREKA ADA TIGA. SETELAH YAKIN TIDAK ADA ORANG YANG
MEREKA CARI DI SANA, LALU MEREKA KELUAR. KETIKA ITU INGIN SEKALI SEMAR
MENGIKUTI KE ARAH MANA MEREKA PERGI TAPI SEGERA IA KEMBALI BERSEMBUNYI KARENA
TIBA-TIBA ORANG LAIN YANG RUPANYA ADALAH DARKA. DARKA KELUAR
PERLAHAN DAN HATI-HATI SEMAR MENGINTIP APA YANG TERJADI ANTARA
KETIGA MAHLUK ANEH TADI DENGAN DARKA, TERKEJUT IA TIBA-TIBA
SEMAR
Saya hampir tidak percaya. Ketiga mahluk aneh yang berkerudung
bagai algojo tadi adalah Frankenstein. Tiga Frankenstein. Dengan wajah mereka
yang pucat keunguan, dengan pandangan mata mereka yang dingin misterius dan
dengan bibir mereka yang biru kehitaman tak berdarah itu, mereka sekarang
sedang bercakap-cakap dengan Darka. Mereka menyebut-nyebut Sandek. Tapi
persoalan apakah yang sedang mereka bicarakan dan siapakah sesungguhnya
Promoteus-pormoteus itu? Lebih baik saya tidak ikut campur
KETIKA LAYAR DIANGKAT, PENTAS KOSONG. KEDENGARAN SUARA ONI
MEMANGGIL-MANGGIL SANDEK. IA SENAG MENCARI SANDEK
ONI
Sandek! Sandek!
LALU ONI TERSENYUM. IA SEKARANG TAHU DI MANA SANDEK BERSEMBUNYI
ONI
Oni tahu sekarang. Awas Oni tangkap. Janji dulu. Apa hadiahnya
kalau berhasil menangkap kamu?
TIDAK ADA JAWABAN
ONI
Nggak. Nggak. Oni gak mau yang itu. Oni mau jambu air. Awas, ya!
Nggak ah. Nggak mau. Bosen jambu aer. Apa ya?
TERSENYUM DIA KARENA TIBA-TIBA INGAT SESUATU
ONI
Sandek, kamu masih ingat malam itu? Percaya sekarang bahwa malam
itu sangat penting buat kita? Sejak belum haid saya masih mempercayai
dongeng-dongeng apa saja. Jarang lho zaman sekarang pasanga penganten yang
betul-betul malam penganten. Saya beruntung sekali. Sandek?
TIDAK ADA JAWABAN
ONI
Sandek, bicara dong! Awas lho kalau Oni tangkap betul-betul Oni gelitik
sampai kaku. Jawab nggak!? Satu…. Dua…. He, betul-betul nih ya!
LALU SECARA HATI-HATI, ONI MELANGKAH KE SUDUT KE BALIK PETI.
LANGSUNG SAJA ONI MENGGELITIK PERUT SANDEK DAN SEMENTARA ITU MUNCUL BARISAN
PARA PEKERJA
NYANYIAN
Bangun! Bangun! Dan seterusnya
MEREKA CUMA LEWAT
SETELAH ITU ONI DAN SANDEK MEMASUKI ADEGAN LAIN
ONI
Pikiran gila, Sandek! Pikiran gila! Berhenti kamu berpikir yang
tidak-tidak! Mengerikan sekali
SANDEK
Saya menyesal sekali telah mengatakan semua itu secara jujur.
Seharusnya segala pikiran-pikiran itu saya simpan saja dalam kepala saya
sendiri
(Lalu sandek memukul-mukul kepalanya sendiri)
Lemah! Lemah! Jiwa lemah! Jiwa sakit!
ONI
Sandek! Sandek!
ROMBONGAN PEKERJA MUNCUL LAGI
NYANYIAN
Bangun! Bangun! Dan seterusnya
MEREKA CUMA LEWAT
SANDEK TERKULAI DI KURSI. ONI MEMBELAINYA
ONI
Kamu tidak bisa mengusir pikiran itu?
(Sandek menggelengkan kepalanya)
Kamu harus bisa mengusir pikiran itu!
SANDEK
Tidak bisa! Tidak bisa! Semuanya pasti akan saya lakukan persis
seperti apa yang saya pikirkan. Saya harus menghentikan semuanya. Saya harus
memusnahkan semuanya sejak pangkalnya
ONI
Pengecut! Lakukanlah apa yang ingin kamu lakukan! Tapi sebelum
sempat kamu menyentuh anak yang akan lahir ini, leher kamu sudah saya potong
lebih dulu! Betul-betul belingsatan pikiranmu! Kacau!
SANDEK
Aku tidak tahu! Aku tidak tahu!
ONI
Kamu piker semua persoalan akan beres seandainya semua ayah di
seluruh dunia memotong leher anak-anak mereka? Darimana kamu mendapatkan
pikiran gila yang cengeng itu? Saya kira kamu telah salah membaca riwayat
Ibrahim dan kisah Agamemnon!
SANDEK
Semua sedemikian kacaunya sehingga saya tidak tahu lagi mana
pangkal mana ujung. Semuanya! Saya betul-betul tidak tahu darimana saya
seharusnya mulai menyelesaikan semuanya!
ONI
Sandek, kenapa tiba-tiba kamu berubah menjadi anak kecil? Kamu
mengecewakan sekali. Betul-betul mengecewakan!
BEBERAPA SAAT SANDEK BAGAIKAN ARCA!
LALU MUNCUL ROMBONGAN PARA PEKERJA
NYANYIAN
Bangun! Bangun! Dan seterusnya
MEREKA CUMA LEWAT
LALU SANDEK SEPERTI BARU SADAR. SEPERTI BARU BANGUN DARI MIMPI
SANDEK
Saya kira saya bermimpi tadi
ONI
Moga-moga begitu!
SANDEK
Saya kira saya ketiduran, tadi
ONI
Saya harap semua tadi betul-betul Cuma igauan saja
(Tiba-tiba sandek memandang oni aneh sekali)
Sandek
(Sandek diam saja)
Kamu tiba-tiba aneh sekali, Sandek
SANDEK
Oni
ONI
Kamu sakit, Sandek. Pasti. Sandek!
SANDEK
Lebih baik kita tidur. Hari sudah malam. Saya harap saya mimpi
lagi
ONI
Tidurlah
(Muncul seseorang yang bagaikan unggas)
Kok tumben malam-malam begini bang Item datang ke rumah?
ORANG ITU CUMA MENGGERAK-GERAKAN MULUTNYA SEPERTI UNGGAS
SANDEK
Mau ronda, bang!?
ORANG ITU IDEM KAYAK TADI
ONI
Bang Item ini selalu maen-maen. Sudah bang,. Ah, jijik. Kayak
bebek saja sih!
ORANG ITU TETAP SAJA
SANDEK HERAN JUGA
ONI
Serius dia. Kesambet setan apa dia?
(Muncul berpuluh-puluh yang lain persis seperti bang itu. tentu
saja)
Sandek
SANDEK
Ini sudah kelewata
ONI DAN SANDEK DISERBU OLEH MAHLUK-MAHLUK ANEH ITU
ONI
Sandek, mereka akan membunuh kita! Panggil tetangga, Sandek!
Panggil bang Samsu. Atau bag siapa saja! Bang Samsu, bang Benyo! Bang Pitak!
Mpok Odah! Mpok! Bang!
SANDEK
Jangan maen kroyok! Bicara! Bicara! Kalian bukan binatang! Kalian
bukan sekrup! Kalian bukan batu! Kalian manusia! Kalian orang! Ayo bicara!
Bicara!
LONCENG KERJA BERDENTANG. MEREKA SIAP DEPAN MESIN MASING-MASING
TAPI TAK SATU PUN YANG MENGHIDUPKAN MESIN ITU. MUNCUL KEPKAM DAN MENEJER
KEPKAM
Ayo kerja! Kerja! Sekarang waktu kerja! Organisasi harus hidup!
Manajemen harus hidup! Ayo kerja! kerja!
MENEJER
He, jangan pake pecut! Mereka itu bukan budak!
KEPKAM
Semua budak! Kita semua budak! Lebih jelek dari budak! Kebebasan
kita sama sekali telah kita gadaikan kepada robot-robot ciptaan kita sendiri.
Ayo kerja! Ayo kerja!
MENEJER
Semuanya amcet lagi
KEPKAM
Kalau begitu kita harus segera ke laboratorium. Kita harus tangkas
kalau tidak ingin dibikin ringkas oleh Saturnus Dewa!
MENEJER
Kita racun lagi mereka?
KEPKAM
Seorang sosiolog lulusan konservatori dari jurusan teater saya
dengar baru-baru ini telah menemukan ramu-ramuan tradisionil yang sangat
menarik. Barangkali saja ramu-ramuan itu berguna bagi mereka
SEPI BEBERAPA SAAT SETELAH DUA ORANG ITU PERGI
SANDEK
Saudara-saudaraku
SEMUA
Tivi
SANDEK
Saudara-saudaraku
SEMUA
Kulkas
ONI
Sandek!
SANDEK
Saudara-saudaraku
SEMUA
Mobil
SANDEK
Saudara-saudaraku
SEMUA
Vidiotip
SANDEK
Saudara-saudaraku
SEMUA LALU KELUAR
ONI
Sandek
SANDEK
Kita tidak pernah istirahat. Lama-lama kita kehilangan sesuatu
yang paling berharga tanpa kita sadari
ONI
Jangan Sandek. Jangan kamu bunuh mereka. Anak-anak kecil itu lucu
sekali
SANDEK
Tiba-tiba saya kangen bapa
ONI
Paling tidak karena mereka semuanya masih punya makna
SANDEK
Tidur, Oi, tidur. Lotius. Langit hiruk sekali, saya ahrap roket
mereka tidak terbentur skylab! BAPA!!!
ONI
Sandek
SANDEK
Dalam balutan gas yang selalu berrahasia itu, saya harap bapa
selamat dari kecengkraman bapanya! BAPA!
(Sepi)
Rinduku mengatasi jarak, namun langit sama sekali tidak
memantulkan apa-apa
ONI
Bagaimana kalau kita mudik lebaran nanti? Sudah lama sekali kita
tidak ziarah ke kuburan kramat yang kosong itu
SANDEK
Tidur, sayang
(Frankestein muncul!)
Bapa, hatiMu terluka. Aku telah menyadarkan hanya dari martabat
mereka tapi kemudian semuanya murka
SANDEK
Tidurlah sayang. Di luar terlalu bising. Tidak malam tidak siang.
Bising
(Sandek bangkit. Oni tertidur. Frankenstein! Frankenstein!)
SANDEK
Saya mencintaimu, Oni. Karena kamu tidak pernah minta apa-apa
kecuali bunga rumput liar dan bunga alang-alang. Malam ini saya akan mencari
bunga-bunga itu yang paling segar dan bersama fajar nanti, saya akan kembali
mempersembahkannya dengan rasa kekaguman saya atas kesederhanaanmu
(Sandek melangkah)
Bapa
WASKA
Aku di belakangmu, Sandek
(Sandek berhenti)
Mau kemana kamu?
(Sandek diam saja)
Putus asa kamu? Cuah!
SANDEK MELANGKAH. MUNCUL IBUNYA YANG MARAH-MARAH
IBU SANDEK
Sandek! Tangan kiri ibumu hilang, Sandek. Kamu belum menuntaskan
dendam itu!
SANDEK
Seluruh dunia ini harus saya ledakkan untuk memuaskan dendam itu!
IBU SANDEK
Lebih dari itu, langit koyakkan!
SANDEK (Rendah)
Ya, dan itu tidak boleh terjadi
WASKA
Kamu belum menjawab pertanyaan bapa, Sundel
SANDEK
Bapa, lakon sandiwara ini memerlukan tokoh besaar dan saya kira
bukan saya orangnya
WASKA
Lalu mau kemana kamu?, anak sundel
IBU
Sandek! Tiba-tiba wajahmu begitu pucat kehijauan!
SANDEK DALAM WAJAH MATI
SANDEK
Sebelum embun itu menguap saya harus memetiknya. Saya tidak punya
banyak waktu
LALU SANDEK PERGI
IBU SANDEK
Kenapa dia jadi aneh?
WASKA
Karena dia melihat sesuatu yang aneh. Keanehannya adalah refleksi
semata dari apa yang dia lihat. Bola matanya adalah bola mata bayi. Sebentar
lagi bola mata itu akan menjadi tenang dan akan menjadi bola dunia
IBU SANDEK (Kaget)
Waska
WASKA
Kenapa? Ada apa?
IBU SANDEK
Betul-betul bayi dia. Lihatlah! Sandek menanggalkan seluruh
pakaiannya
WASKA
Saya mau memeluknya! Saya mau memeluknya!
IBU SANDEK
Saya mau menggendongnya! Saya mau menyusuinya!
WASKA
Dia anggun sekali
IBU SANDEK
Dia cantik sekali
WASKA
Sandek!
IBU SANDEK
Sandek!
LALU MEREKA PERGI
LALU MUSIK HOROR
ONI, BANGUN. KAGET. NGERI. SENDIRIAN
FRANKENSTEIN! FRANKENSTEIN! DAN SETERUSNYA
TIBA-TIBA LAMPU PENTAS PADAM
ONI MENJERIT KETAKUTAN
MUSIK HOROR
TIGA FRANKENSTEIN MUNCUL MENYERANG DAN MENGEJAR ONI
ONI PINGSAN
LAMPU MENYALA LAGI
ONI SIUMAN
ONI
Sandek! Sandek!
(Oni berulang memanggil-manggil sandek. tidak menyahut)
Sandek! Sandek!
ONI KELUAR SAMBIL MEMANGGIL-MANGGIL
SEPI SEBENTAR
MUNCUL SEMAR
SEMAR
Pada bagian ini seharusnya saya membacakan secara lengkap
hasil-hasil konferensi UNCTAD ke V di Manila dan KTT Negara-negara industri di
Tokyo, tapi waktu tidak mungkin lagi mengizinkan kecuali kalau lakon ini
dibiarkan semalam suntuk
ONI
Sandek! Sandek!
MUNCUL ONI
ONI
Semar
SEMAR
Apa? Pasti masalah vulgar nih!
ONI
Tahu kemana Sandek pergi?
SEMAR
Kamu itu mbok lihat-lihat. Apa ndak lihat saya nenteng tas menejer
seperti ini. Apa ndak lihat tanda ‘ofisiel’ yang lux ini?
ONI
Saya Tanya Sandek, Semar
SEMAR
Oni, konferensi UNCTAD dan KTT Negara-negara industri sama sekali
tidak ada sangkut pautnya dengan lako Sandek. Betul pakae dialog Utara Selatan
tapi dialognya sama sekali berbeda dengan lakon ini. Sebagai contoh lain. Tema
sentral mereka adalah ekonomi hobi, sedang lakon ini ekonomi sentralnya ekonomi
ubi! Berbeda kan?
ONI
Semar! Semar! Cari Sandek, segera! Dia berbahaya! Dia mau membunuh
semua anak-anak! Dia akan membunuh semua bayi-bayi!
SEMAR
Yang benar, Oni?
ONI
Semar, saya takut sekali. Semalam dia mengigau aneh sekali. Dia
sudah gila barangkali!?
SEMAR
Sandek! Sandek!
ONI
Sandek! Sandek!
SEMUA TEPUK TANGAN
SANDEK
Tuan-tuan dan nyonya-nyonya. Atas nama Negara dan bangsa, kami
mengucapkan selamat datang. Kami merasa bangga sekali bahwa Negara kami
terpilih sebagai tempat konferensi terhormat ini untuk menetapkan tanggal
permulaan perang yang tidak dapat lagi kita hindari sebagai pemusnahan alam
yang sudah lama kita tahan-tahan. Maka dengan ini saya nyatakan konferensi
dibuka
SEMUA TEPUK TANGAN
LAYAR TURUN
SEMAR DAN ONI TERUS MENCARI-CARI SANDEK. LALU ONI PERGI
SEMAR
Sandiwara ini betul-betul belum mulai, para penonton. Karena malam
ini Sandek belum lahir
SELESAI
0 komentar
Posting Komentar