BAGIAN KEEMPAT
ASAP DUPA DI MANA-MANA. TERUTAMA DI KAMAR, DI MANA JUMENA YANG
DALAM KEADAAN KOMA BERBARING. TAK HENTI-HENTI IA MENGELUH KESAKITAN YANG
RUPANYA BERPUSAT DI BALIK DADANYA. LENGUHNYA SANGAT MEMILUKAN. DUDUK BERSIMPUH
DI DEKAT KEPALANYA ADALAH WARYA, SALAH SEORANG MANDORNYA, MEMBACA SURAT YASSIN.
DI RUANG TENGAH, YANG HANGUS KARENA DIBAKAR BEBERAPA WAKTU YANG
LALU, DUDUK PIKIRAN JUMENA YANG BAGAIKAN MAHLUK BUAS, TUA DAN PURBA. DENGAN
MATANYA YANG NYALANG MENYALA IA BERGOYANG-GOYANG DI KURSI GOYANG. SEPERTI IA
SEDANG MENGAWASI SETIAP SUDUT DARIMANA AKAN MUNCUL MUSUH-MUSUHNYA.
1
MUNCUL EUIS DIIKUTI PEREMPUAN TUA, KEDUANYA BERKERUDUNG.
KELIHATANNYA SANGAT KUYU, PUCAT SEKALI EUIS SEMENTARA KANDUNGANNYA MULAI
MEMBERAT SAKING BESARNYA.
EUIS
Apa pesan pak Dokter?
P. TUA
Bapak Dokter tidak bilang apa-apa. Setelah memberikan suntikan
semalam, beliau hanya pesan agar segala kemauan bapak dituruti saja. Segala
makanan apa saja boleh, kata beliau (Diam) Lebih baik ibu segera masuk ke dalam
EUIS MENGGELENG SEDIH
P. TUA
Lupakan yang sudah-sudah, tak ada baiknya.
EUIS
Saya takut mengganggu ketenangannya
P. TUA
Jangan pikirkan apa-apa. Tidak ada gunanya. Juga jangan bicarakan
apa-apa. Yang paling baik pada saat seperti ini Ibu ke kamar dan menemui
beliau, biar beliau senang. Mudah-mudahan dengan begitu beliau akan cepat
sembuh. Dengan sedikit lebih tabah lagi, insyaAllah semuanya akan beres, dan
rumah ini akan lebih bercahaya dari hari-hari sebelumnya; dengan seorang dua
orang anak berkejaran diantara kursi-kursi makan
BEBERAPA SAAT MEREKA SALING MEMBISU. KEMUDIAN KEDUANYA MASUK KE
DALAM KAMAR JUMENA
2
WARYA DI KAKI RANJANG DI TEMPAT JUMENA BERBARING. DI KAMAR
EUIS (Menahan sedu)
Terlalu menderita
P. TUA (Memijit-mijit jarinya sendiri yang kering)
Dalam tidur pun tampaknya tidak juga ia mau berhenti berpikir
KEMUDIAN KELIHATAN MEREKA MULAI BERCAKAP-CAKAP
3
SESEORANG DI BALIK LONCENG MUNCUL. SECARA PASTI IA MELANGKAH MASUK
KE DALAM KAMAR JUMENA. DI SANA IA MENYUAPI JUMENA MAKAN. SETELAH SELESAI JUMENA
MAKAN, ORANG ITU SANG PEMBURU, KEMBALI MASUK KE DALAM LONCENG YANG BERDENTANGAN
4
JUMENA
Siapa yang mau percaya bahwa si edan Kamil yang membakar pabrik
tenun saya? Coba saja, buat apa dia? Atau memang semua orang sedang merebut
menguasai dan merusak harta saya? (Menggeram) Boleh saja kalau bisa
(Lewat Marjuki)
Boleh
LEWAT MARKABA DAN LODOD
JUMENA
Siapa mereka? (Memukul-mukul kepalanya sendiri)
PEMBURU
Jangan hiraukan. Tidak banyak lagi kesemapatanmu
JUMENA
Saya akan lawan mereka.
PEMBURU
Itu lebih baik barangkali
JUMENA
Saya harus menang
PEMBURU
Kau pasti menang
5
SABARUDDIN DAN PAK HAJI BAKRI MEMASUKI RUMAH ITU DAN LANGSUNG KE
KAMAR JUMENA
SABARUDDIN
InsyaAllah pak Jumena lekas sembuh. Beliau sangat kuat dan tabah
(Pada Perempuan Tua) Dimasak seperti jamu pahit godokan
PEREMPUAN TUA KELUAR SETELAH MENERIMA BUNGKUSAN JAMU DARI
SABARUDDIN
PAK HAJI
Pak Warya sebaiknya tidur dulu
WARYA
Biar saya tidur di sini saja (Berbaring di lantai)
PAK HAJI
Jangan terlalu kecil hati, Euis. InsyaAllah semuanya akan berlalu
dengan selamat
EUIS
Terima kasih pak haji
PAK HAJI
Tawakal
SETELAH MENGUCAPKAN KALIMAT ITU, PAK HAJI DAN SABAR MENINGGALKAN
KAMAR ITU LALU MENINGGALKAN RUMAH ITU. SETELAH EUIS SENDIRIAN IA MENANGIS,
SETELAH AGAK LAMA, SETELAH IA MENDAPATKAN SEMANGATNYA KEMBALI. EUIS
MENINGGALKAN KAMAR ITU MENUJU KAMAR
6
JUMENA
Hh….hh…..hh…..Bangsat….Bangsat….hh….
(uki Muncul Dan Berdiri Di Sisi Jumena)
Hh….Bangsat. hh….
(Muncul Euis Berdiri Di Sisi Lain Jumena)
Bangsat. Hhh…..bangsat. Bangsat….Hh…hhh….
PAK HAJI
Allah….Allah….Muhammadurrasulullah…Allah….Allah….
7
MUNCUL MARKABA DAN LODOD, SI BANDIT DAN SI IDIOT
MARKABA
Siapa perempuan itu?
JUKI
Istrinya
MARKABA
Eerste klas. Jitu, yahud!, Betul tidak Lodod?
LODOD (Mengacungkan kedua jempol tangannya)
Haaa
JUMENA
Bangsat! bangsat!
JUKI
Markaba, setelah semuanya selesai, saya kira kau tidak lupa
perjanjian kita
MARKABA
Lodod!
LODOD
Dibagi tiga sama rata, satu sen tidak berbeda
JUKI
Sebelum itu, Mar. Apa semua langkah-langkah masak kau
perhitungkan?
MARKABA
Betul-betul kamu banci. Tidak pernah cair pengecutmu. Tapi untung
kau punya pipa sehebat itu. Iblispun lari melihat pipamu, apalagi perempuan(
Tersenyum) Seperti pertanyaan anak kecil saja. lebih baik kamu jawab pertanyaan
saya! Sedang apa orang itu?
JUKI
Tidur, kata istrinya
MARKABA (Menerawang)
Dan dia akan tidur terus
JUMENA
Coba saja kalau bisa. Sudah tahu saya cara untuk mengalahkan
mereka
MARKABA
Lodod!
LODOD (Seperti bisaa)
Haa….
MARKABA (Pada Juki)
Kamu gemetar sekali seperti kena malaria
KEDUANYA TERTAWA. KEDUANYA MENDEKATI JUMENA DAN TERTAWA
JUMENA
Bunuh saya, bangsat! Bunuh saya! Kalau bisa! (Tertawa)
(Keduanya Tertawa)
Semua binatang, binatang-binatang, setan-setan, bahkan para
malaikat pn menghendaki harta saya. Bunuh saya, bangsat. bunuh saya! kalau
bisa! (Tertawa)
SABARUDDIN
Allah….Allah….
JUKI
Mar, kapan mau mulai?
MARKABA
Kau gugup sekali seperti perawan (Pada Lodod) Heh, bagaimana perasaanmu?
LODOD
Angin….(Tertawa) Haaa…
MARKABA
Kamu seperti tiang listrik (Pada Juki) Coba, Juki, Perhatikan batang pohon itu. Diam-diam Lodod
telah menjadi seorang Filsuf. (Pada Lodod)Heh, pelepah pisang. Apa yang penting
untukmu?
LODOD
Perempuan dan makan (Tertawa)
MARKABA
Dia lupa, kita tidak bisa enak main perempuan dalam keadaan lapar.
(Pada Lodod) Dod, itu harus dibalik. Makan dulu baru perempuan. Betul tidak?
LODOD (Seperti bisaa)
Haaa…
MARKABA
Lalu apa tujuan hidup kita, kata dukun kita?
LODOD
Angin (Tertawa)
MARKABA
Artinya?
LODOD (Tertawa)
Angin sama dengan nol. Nol sama dengan kosong (Tertawa) Kosong
sama dengan makan dan perempuan (Tertawa)
MARKABA (Tertawa)
Nah, kau lihat, Juki. Lodod betul-betul manusia sejati. Dia
betul-betul pahlawan segala zaman
JUMENA TERTAWA
JUMENA (Kemudian meraung)
Apa? Saya sudah tempuh semuanya. Saya hamburkan uang saya. Saya
tiduri segala hotel. Saya masuki segala restoran. Warung-warung. Saya tiduri
semua kota. Saya makan segala makanan. Saya minum segala minuman. Saya hisap
seluruh kenikmatan perempuan segala jenis. Saya tidak mendapatkan apa yang saya
inginkan. Nol! Sedemikian tega Tuhan melemparkan saya ke pinggir kali
SEPI DAN BEKU SEJENAK. TEGANG. TERGANTUNG
MARKABA
Dod, lihatlah Marjuki. Dia sedang mencuci bajunya dengan
keringatnya sendiri. Ayo, sekarang kita tidur. Juki biar berjaga di sini (Pada
Juki) Walaupun kamu seorang pengecut saya berani bertaruh kamu bisa bersiul.
Nah, bersiulah kalau ada apa-apa. (Pada Lodod) Lodod!
MARKABA DAN LODOD KELUAR. ANJING-ANJING SALING MENGGONGGONG SANAGT
RIUH SEKALI
8
DUA LELAKI DEKAT LONCENG MUNCUL DAN MENEMBAK KE ATAS. LONCENG PUN
BERDENTANG
9
EUIS
….Allah….Allah…. Akang kita akan punya anak….
PAK HAJI
Euis, relakan suamimu, relakan. Biar lapang dadanya, biar akangmu
tidak terlalu lama menderita (Menahan tangis dan setengah berteriak) Jangan ada
yang syirik! relakan! Biarkan! Biarkan dia kembali ke asalnya! Allah, jangan
ada yang syirik! (Kembali menuntun) Allah…Jum….Jum….
PEREMPUAN TUA MENGANGKAT EUIS DAN MEMBAWANYA KELUAR DARI KAMAR
SABARUDDIN
Allah….Allah….(KEpada Orang-orang) Kaum wanita sebaiknya keluar
saja. Beliau kepanasan. Ganti handuknya. mana kain yang kering?
….Allah….Allah….
JUMENA
Bangsat!
PAK HAJI
Jum, sadar, Jum. Sebut nama Allah….Allah….Jum….Allah….
0 komentar
Posting Komentar