Sabtu, 24 Desember 2016

Naskah Drama Sumur Tanpa Dasar Bagian 11

BAGIAN KEEMPAT

ASAP DUPA DI MANA-MANA. TERUTAMA DI KAMAR, DI MANA JUMENA YANG DALAM KEADAAN KOMA BERBARING. TAK HENTI-HENTI IA MENGELUH KESAKITAN YANG RUPANYA BERPUSAT DI BALIK DADANYA. LENGUHNYA SANGAT MEMILUKAN. DUDUK BERSIMPUH DI DEKAT KEPALANYA ADALAH WARYA, SALAH SEORANG MANDORNYA, MEMBACA SURAT YASSIN.
DI RUANG TENGAH, YANG HANGUS KARENA DIBAKAR BEBERAPA WAKTU YANG LALU, DUDUK PIKIRAN JUMENA YANG BAGAIKAN MAHLUK BUAS, TUA DAN PURBA. DENGAN MATANYA YANG NYALANG MENYALA IA BERGOYANG-GOYANG DI KURSI GOYANG. SEPERTI IA SEDANG MENGAWASI SETIAP SUDUT DARIMANA AKAN MUNCUL MUSUH-MUSUHNYA.

1

MUNCUL EUIS DIIKUTI PEREMPUAN TUA, KEDUANYA BERKERUDUNG. KELIHATANNYA SANGAT KUYU, PUCAT SEKALI EUIS SEMENTARA KANDUNGANNYA MULAI MEMBERAT SAKING BESARNYA.

EUIS
Apa pesan pak Dokter?

P. TUA
Bapak Dokter tidak bilang apa-apa. Setelah memberikan suntikan semalam, beliau hanya pesan agar segala kemauan bapak dituruti saja. Segala makanan apa saja boleh, kata beliau (Diam) Lebih baik ibu segera masuk ke dalam

EUIS MENGGELENG SEDIH

P. TUA
Lupakan yang sudah-sudah, tak ada baiknya.

EUIS
Saya takut mengganggu ketenangannya

P. TUA
Jangan pikirkan apa-apa. Tidak ada gunanya. Juga jangan bicarakan apa-apa. Yang paling baik pada saat seperti ini Ibu ke kamar dan menemui beliau, biar beliau senang. Mudah-mudahan dengan begitu beliau akan cepat sembuh. Dengan sedikit lebih tabah lagi, insyaAllah semuanya akan beres, dan rumah ini akan lebih bercahaya dari hari-hari sebelumnya; dengan seorang dua orang anak berkejaran diantara kursi-kursi makan

BEBERAPA SAAT MEREKA SALING MEMBISU. KEMUDIAN KEDUANYA MASUK KE DALAM KAMAR JUMENA


2

WARYA DI KAKI RANJANG DI TEMPAT JUMENA BERBARING. DI KAMAR

EUIS (Menahan sedu)
Terlalu menderita

P. TUA (Memijit-mijit jarinya sendiri yang kering)
Dalam tidur pun tampaknya tidak juga ia mau berhenti berpikir

KEMUDIAN KELIHATAN MEREKA MULAI BERCAKAP-CAKAP


3

SESEORANG DI BALIK LONCENG MUNCUL. SECARA PASTI IA MELANGKAH MASUK KE DALAM KAMAR JUMENA. DI SANA IA MENYUAPI JUMENA MAKAN. SETELAH SELESAI JUMENA MAKAN, ORANG ITU SANG PEMBURU, KEMBALI MASUK KE DALAM LONCENG YANG BERDENTANGAN

4

JUMENA
Siapa yang mau percaya bahwa si edan Kamil yang membakar pabrik tenun saya? Coba saja, buat apa dia? Atau memang semua orang sedang merebut menguasai dan merusak harta saya? (Menggeram) Boleh saja kalau bisa

(Lewat Marjuki)

Boleh

LEWAT MARKABA DAN LODOD

JUMENA
Siapa mereka? (Memukul-mukul kepalanya sendiri)

PEMBURU
Jangan hiraukan. Tidak banyak lagi kesemapatanmu

JUMENA
Saya akan lawan mereka.

PEMBURU
Itu lebih baik barangkali

JUMENA
Saya harus menang

PEMBURU
Kau pasti menang

5

SABARUDDIN DAN PAK HAJI BAKRI MEMASUKI RUMAH ITU DAN LANGSUNG KE KAMAR JUMENA

SABARUDDIN
InsyaAllah pak Jumena lekas sembuh. Beliau sangat kuat dan tabah (Pada Perempuan Tua) Dimasak seperti jamu pahit godokan

PEREMPUAN TUA KELUAR SETELAH MENERIMA BUNGKUSAN JAMU DARI SABARUDDIN

PAK HAJI
Pak Warya sebaiknya tidur dulu

WARYA
Biar saya tidur di sini saja (Berbaring di lantai)

PAK HAJI
Jangan terlalu kecil hati, Euis. InsyaAllah semuanya akan berlalu dengan selamat

EUIS
Terima kasih pak haji

PAK HAJI
Tawakal

SETELAH MENGUCAPKAN KALIMAT ITU, PAK HAJI DAN SABAR MENINGGALKAN KAMAR ITU LALU MENINGGALKAN RUMAH ITU. SETELAH EUIS SENDIRIAN IA MENANGIS, SETELAH AGAK LAMA, SETELAH IA MENDAPATKAN SEMANGATNYA KEMBALI. EUIS MENINGGALKAN KAMAR ITU MENUJU KAMAR


6

JUMENA
Hh….hh…..hh…..Bangsat….Bangsat….hh….

(uki Muncul Dan Berdiri Di Sisi Jumena)

Hh….Bangsat. hh….

(Muncul Euis Berdiri Di Sisi Lain Jumena)

Bangsat. Hhh…..bangsat. Bangsat….Hh…hhh….

PAK HAJI
Allah….Allah….Muhammadurrasulullah…Allah….Allah….

7

MUNCUL MARKABA DAN LODOD, SI BANDIT DAN SI IDIOT

MARKABA
Siapa perempuan itu?

JUKI
Istrinya

MARKABA
Eerste klas. Jitu, yahud!, Betul tidak Lodod?

LODOD (Mengacungkan kedua jempol tangannya)
Haaa

JUMENA
Bangsat! bangsat!

JUKI
Markaba, setelah semuanya selesai, saya kira kau tidak lupa perjanjian kita

MARKABA
Lodod!

LODOD
Dibagi tiga sama rata, satu sen tidak berbeda

JUKI
Sebelum itu, Mar. Apa semua langkah-langkah masak kau perhitungkan?

MARKABA
Betul-betul kamu banci. Tidak pernah cair pengecutmu. Tapi untung kau punya pipa sehebat itu. Iblispun lari melihat pipamu, apalagi perempuan( Tersenyum) Seperti pertanyaan anak kecil saja. lebih baik kamu jawab pertanyaan saya! Sedang apa orang itu?

JUKI
Tidur, kata istrinya

MARKABA (Menerawang)
Dan dia akan tidur terus

JUMENA
Coba saja kalau bisa. Sudah tahu saya cara untuk mengalahkan mereka

MARKABA
Lodod!

LODOD (Seperti bisaa)
Haa….

MARKABA (Pada Juki)
Kamu gemetar sekali seperti kena malaria

KEDUANYA TERTAWA. KEDUANYA MENDEKATI JUMENA DAN TERTAWA

JUMENA
Bunuh saya, bangsat! Bunuh saya! Kalau bisa! (Tertawa)

(Keduanya Tertawa)

Semua binatang, binatang-binatang, setan-setan, bahkan para malaikat pn menghendaki harta saya. Bunuh saya, bangsat. bunuh saya! kalau bisa! (Tertawa)

SABARUDDIN
Allah….Allah….

JUKI
Mar, kapan mau mulai?

MARKABA
Kau gugup sekali seperti perawan (Pada Lodod) Heh, bagaimana perasaanmu?

LODOD
Angin….(Tertawa) Haaa…

MARKABA
Kamu seperti tiang listrik (Pada Juki) Coba, Juki,  Perhatikan batang pohon itu. Diam-diam Lodod telah menjadi seorang Filsuf. (Pada Lodod)Heh, pelepah pisang. Apa yang penting untukmu?

LODOD
Perempuan dan makan (Tertawa)

MARKABA
Dia lupa, kita tidak bisa enak main perempuan dalam keadaan lapar. (Pada Lodod) Dod, itu harus dibalik. Makan dulu baru perempuan. Betul tidak?

LODOD (Seperti bisaa)
Haaa…

MARKABA
Lalu apa tujuan hidup kita, kata dukun kita?

LODOD
Angin (Tertawa)

MARKABA
Artinya?

LODOD (Tertawa)
Angin sama dengan nol. Nol sama dengan kosong (Tertawa) Kosong sama dengan makan dan perempuan (Tertawa)

MARKABA (Tertawa)
Nah, kau lihat, Juki. Lodod betul-betul manusia sejati. Dia betul-betul pahlawan segala zaman

JUMENA TERTAWA

JUMENA (Kemudian meraung)
Apa? Saya sudah tempuh semuanya. Saya hamburkan uang saya. Saya tiduri segala hotel. Saya masuki segala restoran. Warung-warung. Saya tiduri semua kota. Saya makan segala makanan. Saya minum segala minuman. Saya hisap seluruh kenikmatan perempuan segala jenis. Saya tidak mendapatkan apa yang saya inginkan. Nol! Sedemikian tega Tuhan melemparkan saya ke pinggir kali

SEPI DAN BEKU SEJENAK. TEGANG. TERGANTUNG

MARKABA
Dod, lihatlah Marjuki. Dia sedang mencuci bajunya dengan keringatnya sendiri. Ayo, sekarang kita tidur. Juki biar berjaga di sini (Pada Juki) Walaupun kamu seorang pengecut saya berani bertaruh kamu bisa bersiul. Nah, bersiulah kalau ada apa-apa. (Pada Lodod) Lodod!

MARKABA DAN LODOD KELUAR. ANJING-ANJING SALING MENGGONGGONG SANAGT RIUH SEKALI


8

DUA LELAKI DEKAT LONCENG MUNCUL DAN MENEMBAK KE ATAS. LONCENG PUN BERDENTANG

9

EUIS
….Allah….Allah…. Akang kita akan punya anak….

PAK HAJI
Euis, relakan suamimu, relakan. Biar lapang dadanya, biar akangmu tidak terlalu lama menderita (Menahan tangis dan setengah berteriak) Jangan ada yang syirik! relakan! Biarkan! Biarkan dia kembali ke asalnya! Allah, jangan ada yang syirik! (Kembali menuntun) Allah…Jum….Jum….

PEREMPUAN TUA MENGANGKAT EUIS DAN MEMBAWANYA KELUAR DARI KAMAR

SABARUDDIN
Allah….Allah….(KEpada Orang-orang) Kaum wanita sebaiknya keluar saja. Beliau kepanasan. Ganti handuknya. mana kain yang kering? ….Allah….Allah….

JUMENA
Bangsat!

PAK HAJI

Jum, sadar, Jum. Sebut nama Allah….Allah….Jum….Allah….

0 komentar

Posting Komentar