2
P. TUA
Sudah waktu makan. Tidak perlu juragan dibangunkan?
EUIS
Jangan. Biarkan. Beberapa hari belakang ini akang mulai kelihatan
sakit lagi
P. TUA
Nyai kira juga begitu (Keluar)
3
EUIS
Anda harus menasehati
JUKI
Saya kira memang begitu. Tapi kau juga jangan diam saja
EUIS
Sudah terlalu sering. Tidak pernah mau dengar. Hampir lima tahun
saya jadi istri dan hampir selama itu pula ia tidak pernah mau dengar saya
bicara. Saya selalu dituduh yang tidak-tidak, dikira bersandiwara. Terhadap
anda tentu sikap akang lain, setidak-tidaknya dulu akang pernah tinggal di
rumah anda. Saya kira akang merasa bersaudara dengan anda.
JUKI
Kalau saja begitu, tentunya tidak akan sejelek ini. Dia tidak
pernah mau percaya sama orang lain. Itu susahnya. Semua diurusnya sendiri dan
semua yang bekerja dia pukul rata sebagai kuli atau mandor. Dan saya tidak
lebih dari mandornya seperti yang lain!
Memang saya boleh dibilang sebagai adiknya tapi saya kira dia
lebih percaya kepada kau daripada kepada saya.
EUIS
Mestinya begitu (Diam) empat tahun sudah. Dia tidak pernah
berubah. Dia tidak pernah percaya bahwa ada orang yang mencintainya sementara
dia sendiri tidak pernah bisa mencintai
JUKI
Percaya kepada saya. Dia diam-diam mencintai kau, tapi dia tidak
percaya kalau kau mencintainya. Dari kelima perempuan yang pernah dia
kawini Cuma dua orang yang
sungguh-sungguh dia cintai. Kau dan istrinya yang pertama.
Sampai sekarang saya masih bertanya-tanya kenapa dia menceraikan
istrinya yang pertama, padahal sangat dia cintai lagi seorang perempuan yang
berpendidikan tinggi. Beberapa kawan menduga mungkin karena mertuanya yang mata
duitan.
Percayalah Euis, akangmu hanya sangat kesepian. Sampai setua ini
keinginannya untuk punya anak belum terwujud. Saya kira gampang kita maklumi
EUIS
Tapi saya sekarang sedang mengandung, dan saya yakin….
JUKI
Betul, Euis? Kalau begitu selesailah masalahnya. Percayalah, semua
akan selesai dengan sendirinya hanya karena anak dalam kandunganmu itu.
Syukurlah Euis saya harap kau lebih hati-hati
EUIS
Tapi dia tetap tidak mau percaya
JUKI
Kau harus sabar. Tunggu sampai dia sendiri melihat bagaimana anak
dalam kandungan itu semakin membesar dan membesar. Dan kalau dia tetap tidak
percaya kau sedang mengandung, pandangan matanya yang salah atau dia memang
tidak pernah percaya pada matanya sendiri.
Syukurlah Euis. Ah, sebentar nanti saya kira saya pun mulai
membicarakan hal itu dengan dia.
Seperti dongeng saja. Justru setelah hampir seluruh rambutnya
putih tiba-tiba akang Jumena akan punya (Tertawa) akang akan punya anak. Jangan
lupa Euis kau harus, harus… lebih baik kau tanyakan kepada Nyai.
EUIS
Tapi saya pikir
JUKI
Kenapa kau begitu cemas tiba-tiba?
EUIS
Maksud saya…. Apakah…. Apakah…. Ada perlunya…. Apakah tidak lebih
baik anda tidak usah menyinggung soal kandungan saya ini dalam pembicaraan
kapan pun dengan akang!? Maksud saya sebelum saya berhasil meyakinkannya
sendiri? Sebab…..
JUKI
Saya tidak mengerti maksud kau dan saya sangat heran kenapa…. Atau
kau telah berbohong?
EUIS
Berbohong?
JUKI
Kau telah membohongi saya. Kau sebenarnya tidak mengandung?
EUIS
Saya yakin kalau saya sedang mengandung. Untuk apa saya berbohong?
JUKI
Kalau begitu tak ada yang perlu dicemaskan. Percayalah, Euis.
Semuanya akan berubah seketika hanya karena berita gembira ini. Lihatlah nanti.
Saya tahu bagaimana caranya menyampaikan berita ini ke telinga tebalnya itu.
EUIS
Hati-hati…. Jantungnya.
JUKI
Kau memang istrinya, tapi saya jauh lebih mengenalnya daripada kau
4
PADA SAAT BARIS-BARIS TERAKHIR DIUCAPKAN, JUMENA MARTAWANGSA SUDAH
BERADA DALAM RUANGAN ITU. TENTU SAJA MEREKA KAGET
JUKI
Syukurlah, akang bisa tidur nyenyak
JUMENA DIAM SAJA
EUIS
Tidak lebih baik akang makan dulu?
JUKI
Ya, saya sudah mendahului
JUMENA DIAM SAJA. SETELAH BEBERAPA LAMA EUIS KELUAR
5
JUKI
Saya senang akang bisa tidur
JUMENA
Saya Cuma berguling-guling, merem-merem ayam. Sebegitu lama saya
berpejam saya masih belum memastikan bagaimana rasanya mati. Saya hanya merasa
bagian punggung dan dada saya menjadi panas, kemudian semutan. Sesaat saya
merasa sedang terbang, merasa ringan seperti buih sabun. Kemudian segera saya
buka kembali mata apabila saya merasa akan betul-betul terbang atau menguap.
Akhirnya saya merasa kesesakan karena jantung saya melipatkan kecepatannya.
Tapi setelah saya merasa kembali tenang, saya ulangi lagi berjam-jam dan begitu
seterusnya sampai saya jadi diam.
JUKI
Cukup sampai di situ aja akang menderita. Sebentar lagi akang
melonjak seperti anak kecil setelah mendengar berita gembira dari saya. Akang
tidak perlu lagi terus-terusan mati, tapi akang akan terus-terusan bersiul
setelah akang mau mendengar betapa sebenarnya akang orang yang paling bahagia
di dunia
JUMENA
Kau mau memberitakan kepada saya bahwa Euis sedang mengandung?
JUKI
Akang sudah tahu?
JUMENA
Setiap awal bulan saya bisa memastikan Euis akan mengatakan hal
yang sama pada saya
JUKI
Dan akang tetap tidak percaya?
JUMENA
Tiga kali yang pertama saya percaya, tapi setelah itu saya bentak
setiap kali dia mengatakan kemungkinan itu
JUKI
Sekarang pun akang masih tetap tidak mempercayainya?
JUMENA
Saya suaminya, Juki, saya lebih tahu. Bahkan saya lebih tahu
kesehatan paru-parunya.
6
P. TUA (Muncul di pintu depan)
Pak Emod minta ketemu, gan. Beliau ada di serambi
JUMENA (gugup)
Beri saya rokok, Juki
JUKI
Saya kira tidak baik untuk….
JUMENA
Cuma dua hisap (Setelah menghisap rokok) tidak menolong
(Dimatikannya) Saya kira sudah waktunya saya menghisap madat kalau saya sudah
sembuh betul
P. TUA
Boleh pak Emod saya persilahkan kemari, gan?
JUMENA
Bilang saya sedang sibuk merencanakan penutupan pabrik
PEREMPUAN TUA KELUAR
7
JUKI
Kalau memang sama sekali tidak ada harapan, kenapa akang
bersikeras tidak mau mengambil anak angkat? Saya kira yang akang perlukan
adalah seorang anak yang diharapkan kelak akan melanjutkan usaha-usaha akang.
Sudah banyak contoh yang kita saksikan, bagaimana bahagianya antara keluarga
yang memungut anak angkat dan keluarga yang mempunyai anak kandung sendiri.
JUMENA
Berhenti bicara tentang itu Juki
JUKI
Maaf. Saya hanya….
JUMENA
Saya mengerti, saya laki-laki!
JUKI
Mengenai pabrik….
JUMENA
Kenapa?
JUKI
Kalau terus mereka dibiarkan mogok dan akang tetap diam saja, saya
takut perusahaan akang lama-lama hancur
JUMENA
Saya tidak takut (Diam) saya bisa saja meluluskan permintaan
mereka dengan memberikan tunjangan kesejahteraan kepada mereka. Kemudian, dalam
tempo paling lama setengah tahun perusahaan saya pun segera bangkrut?
JUKI
Kenapa?
JUMENA
Kamu lupa gaji di perusahaan kita rata-rata setengah kali lebih
besar dibanding dengan perusahaan lainnya?
JUKI
Saya kira tidak begitu
JUMENA
Orang-orang di sini rupanya hanya terdiri dari usus dan kantung
sperma saja, sehingga tidak bisa berpikir. Sengaja saya kasih mereka gaji lebih
besar, dengan harapan mereka punya kebisaaan menabung sendiri. Tapi yang
terjadi mereka justru makin lapar. Dan lagi dengan system upah semacam itu saya
kira bisa sedikit menyederhanakan administrasi kita
JUKI
Beri saja 10 atau 20 % dari gaji mereka sekarang
JUMENA
Lebih baik kamu berhitung lebih dulu, baru memberi saran.
Kalkulasikan dulu semuanya yang betul. Ini bukan sekedar masalah emosional, ini
masalah angka. Sebab itu secara dingin juga saya suruh mereka pilih; gaji tetap
atau gaji diturunkan, kemudian baru saya beri mereka tunjangan. Dengan
perbandingan sesuai dengan kebutuhan sekunder mereka
JUKI
Saya Cuma mengajukan jalan tengah. Saya hanya kuatir, lama-lama
perusahaan akang ambruk
JUMENA
Lebih dulu mereka yang ambruk. Saya masih cukup uang simpanan sampai
usia saya berlipat dua
8
EMOD, WARYA, MARKABA, LODOD DAN BEBERAPA LELAKI LAIN MUNCUL.
SEMUANYA MEMBAWA GOLOK BESAR
JUMENA
Mereka sendiri yang akan lumpuh
ORANG-ORANG ITU BERSABAR MEMASUKI RUANG-RUANG DALAM RUMAH JUMENA.
KELUAR
9
SUNYI
JUMENA
Juki
(Juki melihat pada jumena)
Untuk apa kau hidup?
JUKI (Tersenyum)
Saya tidak pernah pikirkan itu. Buat apa?
JUMENA (Setelah agak lama)
Kenapa kau tidak kawin?
JUKI
Sekarang saya sedang pikir-pikir
JUMENA
Gila. Berapa umur kau?
JUKI
Empat puluh….
JUMENA
Hampir lima puluh kau!
JUKI
Ya. Barangkali begitulah tepatnya
JUMENA
Kenapa tiba-tiba kau ingin kawin?
JUKI
Mulai capek badan saya. Saya ingin melihat ranjang saya penuh
bertumpuk pakaian perempuan
JUMENA
Lalu?
JUKI
Saya kira memang sudah waktunya, setelah lama saya bertualang. Dan
terus terang, saya begitu ingin berumah tangga, setelah ikut kerja pada akang.
Akang tahu dulu saya sangat bergajul, lontang lantung tanpa tujuan apa-apa.
Sekarang saya ingin bekerja keras, rajin dan cermat menabung. Saya ingin punya
anak. Selain itu saya kira umur saya masih cukup panjang. Siapa tahu? Bukan
tidak mungkin saya masih sempat melihat anak saya jadi arsitek
JUMENA
Sekarang umur saya sudah lewat jauh setengah abad, sementara tubuh
saya merasa belum dilahirkan. Saya sungguh tidak tahu bagaimana seharusnya saya
hidup. Saya tidak pernah merasa bahagia. Tapi kalau memang kebahagiaan hanya
suatu keadaan senang yang sesaat mampir dalam hidup, terus terang saya pernah
merasakannya. Adakalanya saya senang setiap kali melihat tumpukan uang saya,
terutama belakangan ini. Seolah-olah saya menyaksikan harga saya dalam tumpukan
uang itu. Tapi bagaimanapun saya tidak bisa menghindari bahwa saya akan mati
juga. Kalau begitu rasanya segala apa yang telah saya kerjakan selama ini tidak
lebih hanya mengisi kekosongan lain. Kau mengerti sekarang, kenapa tadi saya
katakan bahwa sebenarnya bisa saja saya luluskan permintaan pekerja-pekerja
itu, toh sama saja bagi saya.
JUKI
Kenapa tidak akang luluskan kalau bagi akang sama saja?
JUMENA
Ada sedikit bedanya, kalau permintaan mereka saya luluskan, mereka
yang akan terhibur. Kalau tidak, saya yang terhibur. Saya pilih hiburan untuk
saya. Cuma inilah yang saya dapat dari hidup. Kadang-kadang ingin saya bakar
saja semuanya,
(Tiba-tiba)
tidak begitu, saya akan kembangkan lagi usaha-usaha saya setelah
saya benar-benar sehat dan mereka memahami keputusan saya. Sekedar mengisi
waktu sebelum segalanya berakhir. Dan saya kira saya harus cari hiburan yang
lain, karena hidup memang harus begitu kata semua orang, baik ulama maupun
pemabok.
Tidak, saya tidak akan poya-poya seperti dulu, Juki. Bosan! Ah,
nanti saya akan cari cara yang lain. Yang penting sekarang, saya harus
menyelamatkan dan mempertahankan seluruh milik saya.
0 komentar
Posting Komentar